Kamu, yang saat ini sudah tak lagi menjadi milikku, bolehkah aku sedikit bercerita dan menumpahkan segala kesedihan yang menyumbat dada? Perasaan-perasaan sayang yang masih melekat namun tak bisa kulepaskan begitu saja. Oleh karenanya, izinkan aku untuk menceritakan semua ini kepadamu, meski aku tahu kau sekarang ini bukanlah milikku lagi.
Masih kuingat sekali hari-hari kebersamaan kita. Seringkali kita menyelinap keluar dari ruang kelas yang membosankan, bercengkerama di lorong sepi, sekadar minum di kantin, atau bahkan mencari tempat yang nyaman di antara rak-rak buku perpustakaan.
Tapi seperti kisah cinta yang tidak selalu berakhir bahagia, kuikhlaskan kita berakhir sampai sini saja. Tak apa hatiku patah karenamu, sebab bagiku bahagiamu selalu nomor satu.
ADVERTISEMENTS
Selamanya memang bukan satuan waktu bagi kita. Tapi waktu denganmu adalah episode terindah dalam perjalanan cintaku
Sama seperti kisah dalam buku maupun episode serial drama televisi, kisah cinta kita pasti akan menemui sebuah titik dimana segalanya akan berakhir. Entah itu akhir bahagia, akhir yang sedih, maupun akhir yang terlihat biasa saja, menamatkan episode dan segala kenangan yang telah kita lalui.
Dahulu seringkali kau bercerita tentang hari-harimu, mencicit panjang lebar mengenai keseharianmu, sahabatmu, bahkan tentang keluargamu. Segalanya kau tumpahkan pada diriku, kau percaya sepenuhnya padaku bahwa aku bisa menjaga semua rahasiamu. Padahal kau tahu sekali bahwa aku bukanlah orang yang pandai memberi saran nasihat, maupun solusi. Setelah semua ceritamu usai, aku hanya bisa merangkul pundakmu, memberi kecupan kecil di pipimu, sambil berkata “Sayang, percayalah semuanya akan baik-baik saja”
Ya! Itu saja yang hanya bisa kukatakan padamu, sebuah kata-kata pendek untuk bisa menenangkanmu. Tak ada saran ini itu, tak ada hadiah maupun kejutan agar kau terkesan, hanya sebuah kata-kata singkat yang terucap. Namun entah mengapa tiap kali aku melakukan hal itu, kau justru terlihat lebih tenang daripada sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
Namun seperti halnya kisah cinta yang terjadi pada setiap anak manusia, cerita kita juga juga bukan tanpa cela. Perpisahan kita adalah buktinya
Lama kita menjalin hubungan bukan berarti kisah cinta kita tanpa cela. Sama seperti halnya dua sejoli yang lain, kerapkali kita saling lempar amarah hingga tak ada yang mau mengalah, seakan-akan kita berdua merasa paling benar, dan tak ada yang mau berebut salah.
Perdebatan-perdebatan kecil itu seringkali membuatmu menangis, terisak sedih dan menitikkan butiran air mata. Ah! Sungguh aku sama sekali tak tega melihatmu begitu. Kesedihan dan air matamu seperti sebuah sembilu yang menyayat hatiku. Maafkan aku yang belum bisa bersikap dewasa, maafkan aku yang tak bisa setiap kali membuatmu bahagia. Maafkan aku atas segala sifat kekanakanku ini.
Pada akhirnya kurasakan hubungan kita meregang, jurang antara kita kian lebar dan curam, pada saat itulah aku menyadari bahwa kita tak bisa lagi sejalan. Dan ketika pada suatu hari kamu memutuskan untuk bertemu, meminta maaf atas segala salahmu—padahal, akulah yang seharusnya berkata begitu—dan mengatakan bahwa kita tak seharusnya bersama.
ADVERTISEMENTS
Biarlah kisah cinta kita menjadi sebuah sejarah yang terlupa, kini saatnya kita menapaki hari, menyongsong masa depan kita sendiri
Putus, adalah ungkapan yang sering dilontarkan para muda-mudi ketika mengalami kegagalan cinta. Putus, kata itulah yang kamu lontarkan kepadaku di akhir pertemuan kita. Putus, memang hanya terdiri dari lima huruf—sama seperti “cinta”—namun maknanya yang dalam serta akibatnya yang luar biasa bisa membuat ksatria sekalipun menjadi porak poranda.
Meski kisah cinta kita tak sedramatis Romeo dan Juliet, meski kita sebahagia cerita mereka yang seringkali muncul di layar FTV, tapi aku merasa bahwa cinta kita lebih indah daripada kisah-kisah cinta mereka. Kesederhanaan cinta kita inilah yang membuatku meras kita harus bisa menempuh jalan kita masing-masing.
Meski tak bisa menjadi masa depanmu, namun aku bahagia sempat menjalani hari-hari bersamamu.
ADVERTISEMENTS
Tak apa kau telah meninggalkanku, asal kau tahu suatu kehormatan bagiku jika hati ini dipatahkan olehmu
Kau mungkin tahu bahwa aku masih memendam rasa cinta, dan separuh hatiku masih tertambat pada dirimu. Namun, karena berbagai alasan yang membuat cinta tak lagi buta bagimu, perlahan menuntunmu untuk bisa berpikir logis, berpikir sistematis hingga akhirnya kau tak ragu meninggalkanku, membuatku terseok-seok sendiri disini, terjerembab dalam kepedihan yang tak bisa digambarkan.
Namun meski begitu, kuingin kau tahu, suatu kehormatan bagiku jika akhirnya hati ini dipatahkan olehmu. Suatu kebanggaan jika hatiku hancur lebur olehmu. Meski bukan kali ini saja aku merasakan kegagalan cinta, namun kamulah orang yang paling istimewa yang pernah singgah di hatiku. Sekali lagi, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku rela patah hati olehmu.
ADVERTISEMENTS
Kudoakan semoga kau bahagia. Bersamanya — yang kau percaya bisa membangun masa depan bersama
Doa, agar kau senantiasa diberi keberkahan dan dilimpahkan kesejahteraan oleh-Nya, diberi kebahagiaan tiada tara bersamanya. Semoga kau bahagia bersama dia yang kau cinta. Doa, semoga Tuhan mendengarkan doa dari makhluknya yang hina ini.
Dariku,
masa lalumu