Urusan hati memang terkadang gak bisa diajak kompromi. Menyukai orang yang sudah punya pasangan jadi salah satu contoh nyata betapa hati kadang suka seenaknya sendiri dalam menentukan dia yang ingin disuka. Padahal sebenarnya ada juga orang lain yang layak untuk kamu cinta. Tapi hati tetep aja milih dia padahal sudah pasti dia gak mungkin buat kamu miliki.
Gimana rasanya saat kamu suka sama orang yang gak mungkin kamu miliki? Sakit sih sudah pasti. Rasanya sakit hati dan sesaknya dada akan terbawa selamanya.
ADVERTISEMENTS
Usaha yang kamu lakukan demi dia juga tak bisa dibilang remeh. Meski sudah tau bahwa dia ada yang punya atau memang tak ada hati untukmu, kamu tetap gak mau menyerah.
“Nis, nih tak bawain oleh-oleh dari Jogja,”
“Apaan nih, Ji?”
“Yah, ntar kamu juga tau sendiri kalau udah dibuka,”
“Makasih ya, Ji,”
Saat kamu benar-benar menyukai seseorang, tentu kamu juga bakal berjuang untuk mendapatkan hati dia yang kamu cinta. Pun demikian dengan situasi kali ini. Meski kamu tau bahwa dia sudah ada yang punya, kamu tetap berusaha keras untuk mendapatkan hatinya. Tak hanya itu, meski tau dia tak punya perasaan yang sama untukmu, kamu juga pantang menyerah untuk mengambil hatinya.
Perlakuanmu juga terlihat sangat berbeda kepadanya dengan perlakuanmu kepada orang lain. Seakan kamu ingin bicara bahwa “Aku suka kamu”. Dia minta bantuan apapun, kamu bakal siap sedia untuk membantunya. Meskipun kamu sendiri tau bahwa kamu hanya dilihat sebagai teman. Kamu pun membiarkan rasa sakit itu menyesak ke sanubarimu.
ADVERTISEMENTS
Kamu sadar bahwa kamu bukan siapa-siapanya. Melihat kebahagiaannya bersama orang lain, membuat hatimu terasa memar.
“Ji, itu sih Dita kan?”
“Mana?”
“Itu loh. Yang jalan sama cowok baju merah,”
“Oh….”
Pernah ngerasain yang seperti itu? Gimana rasanya? Nyesek kan ya?
Saat melihat dia yang tertawa lepas bersama orang spesialnya, tentu perasaanmu jadi campur aduk gak karuan. Ada rasa sedih, marah, kecewa dan bahkan juga ada perasaan sadar diri yang turut mencampur ke dalam pikiranmu. Mau marah juga kamu bukan siapa-siapa. Mau sedih juga kamu gak bakal ada gunanya. Mau kecewa? Kamu siapaaa??
Kamu hanya bisa menghela nafas panjang saat melihat atau bahkan mungkin cuma sekadar diberi tahu teman bahwa dia sedang jalan dengan pasangannya. Meski sebenarnya hatimu nyesek gak karuan, tapi kamu sadar diri kok. Dia bukan milikmu. Sakit sih. Tapi apalah dayamu yang cuma berperan sebagai “teman”.
ADVERTISEMENTS
Banyak teman-temanmu menyarankan agar kamu pindah ke lain hati. Kalau berpaling darinya bisa semudah ini, sakit hati ini tak akan pernah terjadi.
“Ji, daripada kamu ngarep ke dia yang gak mungkin kamu miliki. Kenapa gak pindah aja ke lain hati?”
Teman-temanmu yang tau akan betapa kamu benar-benar menyukainya pasti pernah menyarankanmu untuk berpindah ke lain hati. Bukan tanpa sebab sih mereka memintamu untuk nyari orang lain. Mereka tau betapa tulus perasaanmu kala kamu sudah benar-benar menyukai seseorang. Daripada terbuang percuma untuk dia yang gak mungkik kamu miliki, kan lebih baik mencari orang lain?
Tapi kalau memang mudah, perihal pindah hati sudah kamu lakukan sedari dulu
Meski banyak orang yang menyuruhmu untuk pindah ke lain hati, tetap saja hal itu tak semudah yang dibayangkan orang. Kamu sendiri juga sebenarnya sudah sadar untuk segera melupakannya. Terkadang hati memang tak bisa memilih siapa yang akan dia cinta, tapi ia punya pilihan untuk tetap mencintai seseorang.
ADVERTISEMENTS
Sebenarnya masih banyak yang lain yang bisa kamu cintai. Tapi hanya kepadanya, kamu jadi paham betul apa itu cinta..
Terkadang hati memang gak bisa dikompromi. Sebenarnya orang lain yang juga layak untuk kamu cintai, tapi entah kenapa hatimu memilih dia yang sudah jelas-jelas gak mungkin kamu dapat. Kamu juga bahkan sudah mencoba untuk jalan sama teman hingga jalan dengan orang lain hanya untuk sekadar bisa melupakannya.
Terkadang cinta memang tak butuh alasan
Mungkin hal itu benar. Bahwa cinta terkadang tak punya dan tak butuh alasan. Kamu mencintainya tanpa pernah tau apa penyebabnya. Meski kamu juga sudah tau bahwa dia sudah ada yang punya dan gak mungkin untuk kamu miliki. Tapi kalau sudah cinta, kamu bisa apa?
ADVERTISEMENTS
Kamu bukan tak mau mengungkapkan perasaan kepadanya. Namun logika berkata lain. Biarkan rasa ini kamu simpan, hingga waktu yang tepat nanti tiba.
Kamu pasti pernah merasa bimbang tentang perasaanmu kepadanya. Kamu benar-benar cinta kepadanya, kalau gak diungkapkan untuk apa? Kamu tahu, kamu akan menyesal jika tak mengungkapkan perasaan padanya. Namun logikamu berkata lain. Biarkan ini berjalan apa adanya seperti ini. Terkadang hanya melihat dia tersenyum gembira dari kejauhan sudah cukup membuatmu merasa tenang.
ADVERTISEMENTS
Kamu pun jadi bimbang. Mau melanjutkan perasaan atau memutuskan untuk menjauh perlahan.
Ada secuil perasaan ragu yang tersimpan dalam hatimu. Ragu antara tetap memilihnya atau mengubur perasaanmu meski sakit terasa. Kamu berpikir keras. Kalau tetap memutuskan untuk bertahan, siapa tau dia nanti akan jatuh cinta kepadamu karena pengorbanan yang kamu lakukan. Meski terkesan sedikit delusional, tapi buatmu tak masalah.
Kamu pun juga sempat mempertimbangkan untuk pergi darinya sedikit demi sedikit. Memang sih gak mudah. Hatimu pasti juga merasa sakit karena melepas orang yang kamu cinta. Tapi mau apa ada jalan lain? Bertahanpun juga sama-sama menyakitkan.
Pada akhirnya, kamu akan tersadar. Mencintai tak harus memiliki. Meski bukan milikmu, namanya tetap terselip di dalam doamu.
Setelah sekian lama kamu mencintainya, kamu jadi sadar bahwa ternyata memang dia bukan untukmu. Segala pengorbanan yang kamu berikan kepadanya tak bisa membuatnya berpaling dari pasangannya. Kamu pun melihatnya tersenyum bahagia saat bersama dengan pasangannya.
“Meski memang bukan milikku. Namun namamu selalu terselip dalam setiap doaku”
Tapi meski begitu, kamu tetap mencintainya. Meski dia bukan milikmu, tapi tetap saja kamu menghargainya. Meski memang perih sih, tapi kamu berusaha mengikhlaskan dia dengan pilihannya. Kamu sadar kok, cinta memang tak harus memiliki. Namun meski begitu, kamu tetap mendoakan yang terbaik baginya karena kamu memang mencintainya.
Kamu boleh saja membohongi diri bahwa kamu bahagia mencintai tanpa pernah dihargai, tapi kenyataannya rasa sakit tak semudah itu bisa hilang. Tapi yakinlah, tak ada perasaan kasih sayang yang sia-sia. Akan ada waktunya tiba dia yang bisa mencintaimu lebih dalam.