Dalam sebuah hubungan, ketika ada salah satu yang memilih pergi, kesepian sebenarnya tak hanya dirasakan oleh dia yang ditinggalkan namun juga yang meninggalkan. Kesepian akhirnya membawa kita pada banyak pertanyaan. Salah satunya tepatkah keputusan yang telah kalian ambil? Meski pertanyaan ini tidak akan pernah ada jawaban yang bisa memuaskan dirimu sendiri.
Dan seiring waktu berjalan, ada beberapa hal yang menjadi keresahan tersendiri bagi kamu. Setelah perpisahan, tiba-tiba ada banyak hal yang ingin kamu sampaikan pada dia yang sudah pergi. Namun sayangnya, kamu sudah terlalu malu untuk mengatakannya.
Tapi kalau saja diberi kesempatan untuk mengatakan sesuatu ke mantan, mungkin hal-hal inilah yang ingin kamu ungkapkan. Dan kalau saja rasa malu itu tak pernah ada…
ADVERTISEMENTS
Kamu malu untuk mengakui bahwa keputusan berpisah dengannya adalah kesalahan yang akan kamu sesali
Hal pertama yang selalu menghantuimu adalah kesalahanmu untuk meninggalkannya di masa lalu. Ya, kalau kamu yang memutuskan untuk berpisah dengannya, sampai sekarang pun kamu pasti masih merasa bersalah. Tak ada orang yang tak ingin menyampaikan pengakuannya, terlebih dia telah sadar akan kesalahannya itu berdampak tidak baik untuk semua orang.
Kecuali memang kamu tak punya hati sama sekali, kamu tak akan berhasrat untuk meminta maaf atau sekadar mengakui kesalahanmu. Tapi sayangnya, kamu malu dan segan untuk mengakuinya. Sebab menurutmu, toh itu sudah masa lalu, buat apa diungkit-ungkit kembali?
ADVERTISEMENTS
Sempat terpikirkan juga ingin mengatakan bahwa kamu tanpanya tak pernah lagi sama
Mungkin kamu ingin menyampaikan padanya tentang keberadaanmu saat ini, tentang keadaanmu tanpanya di sisi. Kemungkinan terburuk adalah kamu tak bisa melakukan berbagai hal tanpanya. Lagi, kamu malu untuk mengatakannya. Dengannya, dulu, kamu bisa melakukan banyak hal, mulai dari hal yang paling membahagiakan sampai hal yang paling mengecewakan. Kini, tanpanya kamu tak lagi sama. Rasanya ada ruang kosong di hati yang tak akan pernah terisi
ADVERTISEMENTS
Kamu juga terlalu malu untuk bilang bahwa sejak tidak bersama dia, kamu belum kemana-mana. Tak ada perkembangan diri yang berarti
Mungkin untuk sebagian orang, berpisah dengan kekasihnya di masa lalu bisa membuat dia semakin kuat, karena hubungannya yang kurang sehat. Padahal pasangan yang baik adalah dia yang mampu membuatmu berkembang dalam berbagai bidang. Entah itu pendidikan, entah itu pekerjaan. Setidaknya, dia bisa membuatmu menjadi orang yang lebih dari sekadar onggokan daging berbalut kulit.
Tapi beberapa orang juga pasti mengalami stagnasi perkembangan tanpa pasangan. Ya, karena dia yang dulu pernah ada, yang selalu bisa menguatkan dan membuatmu berkembang. Tapi untuk mengatakan kondisimu saat ini padanya? Ingin kembali, tapi tak mungkin. Ingin mengaku, tapi malu. Betapa gengsi lebih tinggi dari apapun, ‘kan?
ADVERTISEMENTS
Ah tapi hal yang paling memalukan untuk dikatakan pada mantan adalah saat ada rasa rindu menyerang
Dari segala ungkapan yang ingin kamu sampaikan ke mantan, sebenarnya hanya satu hal yang paling malu untuk kamu katakan. Yakni ketika ada rasa rindu yang tak bisa dibendung. Rindu sosoknya yang tak lagi bisa bersamamu. Atau semudah rindu pada kebawelannya yang seakan dulu jadi hal wajib yang harus kamu dengar setiap hari.
Namun bagi semua rasa rindu yang sekarang kamu rasakan, cuma bisa kamu pendam. Kamu seakan tak ada nyali untuk menyampaikannya. Karena bagimu, berakhirnya hubunganmu dan dia sekarang maka berakhir pula hakmu untuk menyampaikan rindu padanya. Lebih baik semua berhenti disini saja. Dan akhirnya, rindumu hanya tertuju pada satu waktu: mengikhlaskannya berlalu.
Sulit memang untuk mengatakan sesuatu yang tertahan di dada, apalagi jika itu menyangkut perasaan. Setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan apa yang dirasakannya. Tapi untuk mengatakan kepada mantan, itu sebuah pengecualian. Ragu, malu, segan, dan berbagai emosi lebur menjadi sebuah emosional yang terperangkap dalam keadaan. Jadi, daripada kamu menyampaikannya pada mantanmu, alangkah baiknya kamu cari kesibukan lain, selain merindu mantan.