Sebelumnya, Hipwee pernah menuliskan di sini perihal alasan-alasan kenapa mahasiswa Fakultas Teknik layak jadi pasangan pilihan. Nah, sebagai artikel lanjutan, kali ini akan dibahas secara spesifik mengenai pasangan yang berkuliah di Jurusan Teknik Mesin. Yup, percayakah kamu bahwa di jurusan yang paling sedikit dijejak kaum Hawa ini bisa jadi tempatmu menemukan pasangan sejati?
Tapi, tunggu! Sebelum menemukan belahan hati, kamu perlu tahu karakter pria-pria yang mendiami jurusan ini. Nah, apa saja sih yang menarik dari dia yang terbiasa bergelut dengan mesin dan oli? Lalu, hal-hal apa yang harus kamu perhatikan saat sepakat menjalin hubungan dengannya? Simak di artikel ini, yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Di Balik Penampilan yang Terkesan Urakan, Sebenarnya Anak-Anak Teknik Mesin Punya Hati yang Lembut dan Karakter yang Cenderung Pemalu
Di Jurusan Teknik Mesin, perbedaan jumlah mahasiwa pria dan wanita memang sangat timpang. Hal ini membuat pria-pria yang berkuliah di jurusan ini minim berinteraksi dengan lawan jenis. Akibatnya, mereka cenderung malu-malu dan bersikap lembut saat berhadapan dengan wanita pujaannya. Terbiasa melihat penampilannya yang terkesan urakan atau “berantakan”, mungkin kamu pun akan kaget melihat sikap dan perilakunya yang berubah drastis saat sedang bersamamu.
Saat pendekatan misalnya, sikap malu-malu bisa jadi membuatnya memilih pasif. Dia enggan menyapa atau menghubungimu lebih dulu lantaran merasa kaku berhubungan dengan lawan jenisnya. Nah, jika kamu memang punya rasa dan menginginkan hubungan yang lebih dari sekadar teman, tak ada salahnya sedikit aktif mengajaknya bicara lebih dulu. Eh tapi, jangan terlalu agresif juga, ya! Hehehehe.
ADVERTISEMENTS
2. Memacari Mahasiswa Teknik Mesin Berarti Harus Rela Berbagi Dengan Jadwal Kuliahnya yang Padat. Tapi Saat Kalian Pergi Berdua Sudah Pasti Membuatmu Bahagia
Mahasiwa Jurusan Teknik Mesin memang terbiasa dengan jadwal perkuliahan yang padat. Berbekal buku-buku berbahasa Jerman, sekian mata kuliah yang harus mereka akrabi sudah pasti menyisakkan kata “rumit”. Kinematika, kalkulus, perpindahan panas, hingga thermodinamika yang selalu memaksanya begadang demi sekadar mencatatkan nilai C.
Atas alasan itulah, kamu yang ingin atau sudah menjalin hubungan dengan mahasiswa Teknik Mesin layak baik-baik memahami. Dia mungkin tak akan selalu punya waktu menemanimu jalan-jalan atau pergi malam Mingguan. Tapi, percayalah bahwa sikapnya bukan berarti tak peduli, dia hanya terlalu sibuk dengan dunianya sendiri.
Yang pasti, mahasiswa teknik mesin punya semboyan bahwa kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas. Tak heran jika dalam menjalani hubungan pun mereka akan menerapkan prinsip yang sama.
ADVERTISEMENTS
3. Tak Perlu Curiga Ketika Dia Tak Kunjung Menghubungimu, Mungkin Dia Hanya Sedang Sibuk Bergelut dengan Tugas-Tugasnya
Selain pelajaran di kelas, mahasiswa Teknik Mesin akan sibuk dengan kegiatan nge-lab dan segala remeh temeh seputar praktikum. Untuk mengerjakan sebuah proyek, mereka rela seharian tak keluar dari lab atau bengkel yang sudah jadi rumah kedua bagi mereka. Asyik dengan tugas yang sedang dikerjakan bisa jadi membuatnya lupa mengabarimu. Tak sempat sekadar mengirim SMS atau menelepon.
“Punya pacar 1 aja ribet, gimana mau 2. Kita nggak sempet mau selingkuh juga…”
Doni, alumni Teknik Mesin UNS
Tak perlu mudah curiga atau tersulut emosi. Berpikir bahwa dia tak peduli atau mengabaikanmu. Toh yang terjadi justru jauh dari perkiraanmu, ‘kan? Dia bukannya bersikap abai atau bahkan melakukan hal-hal buruk di belakangmu. Tapi, sekadar mengerjakan apa yang jadi tugas-tugas dan kesukaannya – dunia Teknik Mesin.
ADVERTISEMENTS
4. Di Tengah Tugas Kuliah yang Menyiksa, Mereka Sebenarnya Hanya Butuh Lebih Banyak “Me Time”
Hampir setiap harinya kehidupan mereka hanya diisi dengan kuliah, belajar, mengerjakan tugas, dan mengikuti praktikum. Sebenarnya, waktu yang dia miliki sudah cukup tersita untuk urusan perkuliahan. Bahkan, dia harus pintar-pintar mencuri waktu demi sekadar bisa nonton DVD atau main DotA.
Yup, tak mudah memang menyeimbangkan dunianya; urusan kuliah, soal hubungannya denganmu, dan kebutuhan dirinya sendiri. Sebagai pasangan, selayaknya kamu bisa pintar-pintar memahami dunianya. Setidaknya saat dia tak bisa mengantar dan menjemputmu kuliah, bukan berarti dia malas. Paling-paling, dia sedang sibuk di kampus, atau menikmati waktu luangnya sendirian.
ADVERTISEMENTS
5.Dia Bukan Pasangan yang Bisa Selalu Tampil Keren dan Rapi. Kamu Harus Terbiasa Melihatnya Bergelut Dengan Mesin dan Oli
Setiap orang punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Mereka yang jago mengutak-atik mesin ternyata tak cukup mengerti soal penampilan. Mahasiswa Teknik Mesin memang punya “bau” laki-laki yang khas; mandi dua hari sekali, malas keramas, tak rajin mencukur kumis, hingga ke kampus dengan baju seadanya dan celana jeans belel yang selalu jadi andalan (serius, ini hasil riset langsung!).
Pasalnya, aktivitas yang mereka lakoni memang tak butuh tampilan rapi, berbeda dengan mahasiwa jurusan lain, Bisnis atau Ekonomi misalnya. Jika akhirnya harus berkotor-kotor di bengkel, mengenakan kemeja dan celana kain yang rapi justru membuatnya tampak salah kostum, ‘kan?
Kamu mungkin sempat merasa risih dan mengkritik penampilan pasanganmu. Tapi, percayalah bahwa pilihan mereka memang berasalan dan berkaitan dengan kegiatannya sehari-hari. Saat sesekali harus menemanimu pergi ke kondangan, dia pun pasti bisa menempatkan diri kok.
ADVERTISEMENTS
6. Jangan Kaget Jika Saat Malam Minggu Dia Memilih Nongkrong Bersama Teman-Temannya Daripada Pergi Denganmu
Kamu: “Sayang, nanti malam kita nonton, ya!”
Dia: “Duh, aku udah janjian futsal sama anak-anak, Sayang. Maaf ya, besok aja kita nontonnya.”
Seperti mahasiwa di jurusan Teknik yang lain, mahasiswa Teknik Mesin juga punya ikatan persaudaraan yang kuat di kalangan sesama teman se-Jurusan. Setiap harinya mereka terbiasa melewatkan “kerasnya” perkuliahan bersama-sama; mengerjakan tugas, begadang buat ujian, ‘ngendon’ di lab, atau sekadar nongkrong di kantin selesai kuliah. Di luar kampus pun, mereka masih sering melewatkan waktu bersama; main futsal, basket, nongkrong, atau ngegame.
Sekalipun sudah resmi menjadi pacarmu, dia tak akan begitu saja meninggalkan “dunianya”. Kebiasaan-kebiasaan dan prinsip-prinsip pertemanan yang sudah dianut sebelumnya. Bahwa kehadiran pacar memang tak seharusnya merenggangkan ikatan persahabatan mereka. Jika dia memilih bersama teman-temannya bukan berarti tak menganggapmu, hal itu hanya perkara kebiasaan yang tak bisa ditinggalkan.
7. Tak Perlu Terlalu Sensitif Menanggapi Nada Bicara Atau Cara Bercandanya yang Terkesan Kasar. Dimaklumi Saja, Selama Ini Teman-Temannya Kebanyakan Cowok
Kamu: “Sayang, aku beli sepatu baru nih, bagus ‘kan?”
Dia: “Lhah, jelek gitu, Ay! Mendingan pakai sendal jepit aja deh! Hehehehe.”
Kamu: (cuma bisa KZL karena berharap dipuji)
Kamu perlu menyadari bahwa pergaulan dengan sesama pria yang membuat sikapnya cenderung lugas dan ‘slengekan’. Pertemanan antar pria memang jauh dari kata basa-basi. Bicara dengan tutur yang halus agar tak menyakiti hati teman tak ada di kamus pertemanan mereka.
Bukan tak mungkin hal ini pun akan terbawa dalam hubungan yang kamu dan pasanganmu jalani. Jika tak ingin terjadi salah paham dan perselisihan, kamu mungkin harus ekstra sabar. Yakinlah bahwa dia tak pernah punya niat bersikap kasar atau menyakiti perasaanmu lewat sikapnya.
8. Sehari-Hari, Dia Adalah Pribadi yang Santai Tapi Cukup Serius Saat Bicara Soal Pasangan dan Cinta Sejati
Sudah jadi rutinitas wajib di sela-sela jam istirahat kuliah, mahasiswa Teknik Mesin paling hobi nongkrong di kantik sambil menggoda cewek-cewek dari jurusan lain. Sekali lagi, cewek adalah makhluk yang dianggap langka di jurusan mereka. Namun, kebiasaan yang mereka lakukan tak pernah lebih dari sekadar demi bisa bersendau gurau – tak ada kaitannya dengan hati. Dia paham betul bahwa sudah ada seseorang yang menempati hatinya – kamu yang sah jadi pasangannya.
“Kita emang suka flirting-flirting gitu, Hehehe. Tapi, aslinya setia kalau udah punya pacar…”
GK, mahasiswa Teknik Mesin UNILA
Yang pasti, di balik sikap yang terkadang seenaknya, anak Teknik Mesin tak pernah main-main soal perasaan. Saat sudah menemukan seseorang yang bisa membuatnya nyaman, dia tak akan mudah melepaskan. Sebisa mungkin dia akan berusaha mempertahankan dan menjaga baik-baik perempuan yang sudah dipilihnya sebagai pasangan.
9. Bersama Dia, Kamu Tak Perlu Khawatir Hanya Akan Dipandang Dari Penampilan Fisik Semata
Yup, mahasiswa Teknik Mesin memang bisa dibilang unik. Mereka punya pandangan yang berbeda terhadap makhluk yang disebut sebagai wanita. Bagi mereka, yang membuat wanita terlihat menarik karena mereka dilahirkan sebagai wanita. Tak harus punya wajah cantik atau penampilan modis, setiap wanita unik atas apa adanya mereka.
Saat memilih pasangan pun, tampilan fisik tak pernah jadi pertimbangan yang utama. Rasa cinta atau sayang cenderung timbul akibat kedekatan dan kecocokan. Dia tak akan terlalu ribut mengomentari penampilanmu, menuntutmu jadi seperti yang dia inginkan, atau memaksamu berubah penampilan sesuai yang dikehendakinya. Selama bisa memahami dirinya dan membuatnya merasa nyaman, kamu bisa jadi yang diutamakan.
10. Mahasiswa Teknik Mesin Punya Perhitungan Matang, Termasuk Soal Masa Depan Hubungan Kalian
Dia boleh jadi terbiasa mengakrabi materi-materi hitungan. Kemampuan mengerjakan soal-soal hitungan kecepatan atau percepatan sudah pasti mumpuni. Tapi, percayakah kamu bahwa kemampuan berhitung dan memperkirakan pun mereka bawa dalam kehidupan nyata, termasuk saat pacaran?
Jangan heran jika dia yang baru memulai hubungan denganmu sudah bicara macam-macam soal masa depan. Instingnya bisa jadi tak bisa diredam. Dia tentu menginginkan hubungan yang punya masa depan – yang arahnya jelas dan dijalani dengan tahapan-tahapan hubungan yang memang pantas. Tak heran jika dia sudah berpikir masak-masak sebelum bertemu orang tuamu, mengenalkanmu pada orang tuanya, hingga merencanakan pernikahan misalnya.
Yup, beruntunglah kalian para cewek yang punya pasangan yang berkuliah di Jurusan Teknik Mesin. Sementara, buat kamu yang mungkin sedang dalam masa pendekatan, cowok-cowok dari jurusan ini bisa jadi yang tak boleh kamu lepaskan, lho!