Tak ada yang tahu apakah hubunganmu saat ini memiliki masa depan atau hanya sekadar permainan saja. Yang bermula dari “aku cinta kamu” bisa saja dengan mudah berganti dengan “sebaiknya kita akhiri saja”. Memang sih tak ada orang yang mau mengakhiri hubungannya begitu saja, namun ketika hubungan kalian dipandang tak memiliki masa depan berdua, mengakhirinya adalah satu-satunya jalan.
Kecewa, sedih, perih hingga rasa sakit hati itu pasti. Mengakhiri hubungan pasti akan menyisakan bekas luka yang tak mudah hilang. Butuh waktu agar kamu bisa membuka lembaran baru dan melabuhkan hati kepada sosok baru. Ada begitu banyak kenangan yang masih menggantung di langit-langit hati, yang agar kamu segera menemukan sosok baru, harus segera kamu simpan dalam lemari besi.
ADVERTISEMENTS
Kubur dalam-dalam perasaan bersalah yang kamu rasa. Hubungan ini berakhir karena pilihan berdua
“Mungkin aku yang jadi masalahnya” pasti pernah terlintas di dalam benakmu saat dia berkata hubungan kalian harus diakhiri. Wajar memang ada pikiran-pikiran seperti itu setelah hubunganmu hancur. Tapi setelah dipikir lebih jauh, sebenarnya hal itu hanya akan merugikan dirimu sendiri.
Ibarat api, sedikit demi sedikit ia akan memakan rasa percaya dirimu untuk memulai hubungan baru. Sebelum membesar cobalah untuk memadamkannya dulu. Kubur dalam-dalam rasa bersalah yang sekarang tengah melayang bebas di pikiranmu, agar kamu bisa lebih tenang menyambut sosok yang baru.
ADVERTISEMENTS
Mustahil untuk menghapus segala ingatan tentang hubungan kalian, kamu cukup belajar untuk melepaskan kebiasaan berdua saja
Pada dasarnya mustahil untuk sepenuhnya menghapus ingatan tentang hubungan kalian. Semakin mencoba untuk melupakan segala ingatan saat kalian bersama, semakin sering pula kamu akan teringat akan kisah-kisah yang telah kalian jalani bersama. Sial memang, tapi memang begitulah kenyataannya.
Alih-alih melupakan, cobalah untuk merelakan ingatan tersebut. Meski tak mudah, namun melepaskan kebiasaan saat kalian masih bersama bisa jadi upaya awal agar kamu bahagia.
ADVERTISEMENTS
Kamu harus mulai belajar untuk merelakan sakit hati yang kamu rasa, agar sosok yang baru tak ragu memasuki hidupmu
Pedih memang. Saat hubungan yang sudah kamu jaga diakhiri begitu saja olehnya, ada pedih yang menyayat di dinding hati. Air mata tak kuasa kamu bendung dan mulai mengalir lembut di pipi. Sakitnya ditinggal pergi oleh dia yang kamu cinta meninggalkan bekas yang begitu dalam hingga susah untuk dihilangkan.
Namun kamu tetap wajib belajar untuk merelakan. Meski tak mudah, semakin cepat kamu merelakan sakit hati yang kamu rasa, luka di hatimu akan semakin cepat sembuh. Setelah kamu mengikhlaskan sakit hatimu, cinta yang baru tak akan ragu untuk memasuki hidupmu.
ADVERTISEMENTS
Bentuk move on terbesar adalah merelakan dia bahagia dengan yang lain. Meski berat, kamu harus menerima realita
Tak mudah memang merelakan sosoknya pergi. Terlebih lagi merelakan dia bahagia dengan hubungan baru setelah begitu tega dia menyudahi hubungan denganmu. Akan sangat susah merelakan dia bahagia dengan sosok yang baru sementara kamu masih berdiri sendiri di pojok ruang patah hati. Tapi demi kebaikanmu sendiri, kamu harus merelakan dia pergi.
Biarlah dia bahagia dengan kekasihnya yang baru. Mulailah merelakan kepergiannya dan fokuslah untuk membahagiakan hidupmu sendiri. Tanamkan keyakinan bahwa baik kamu maupun dia juga punya hak untuk bahagia. Dengan begitu hidupmu akan jauh lebih tenang dan kamu bisa fokus mencari bahagiamu.
ADVERTISEMENTS
Memulai hubungan baru butuh keikhlasan untuk menerima kenyataan dan menerima hati yang baru
Tak ada yang mudah setelah putus cinta. Adalah kenangan-kenangan lama yang terus saja menghantui setiap sudut kota tempat kalian menikmati hangatnya api asmara. Membuat hidupmu tak tenang dan terus berada dalam siksaan batin setiap kali berada memori tentangnya datang.
Untuk itu kamu harus memulai membiasakan diri dengan statusmu saat ini. Kini kamu sudah tak lagi bersamanya, cobalah untuk menerima kenyataan tersebut. Gunakanlah status “single”-mu saat ini untuk mulai membuka hati. Agar kamu bisa lebih bebas menulis kisah baru di lembaran yang baru bersama dengan hati yang baru pula demi bahagiamu.
Memang sih tak mudah untuk bisa merelakan hal-hal tersebut, tapi paling tidak kamu harus mencoba. Tenang saja, seiring dengan berjalannya waktu hatimu pasti terobati. Tinggal berani atau tidak kamu untuk membuka diri dan meneremi cinta yang baru lagi. 🙂