Pertemuan adalah proses wajib dalam sebuah perkenalan. Dan kesan pertama adalah hal penting dalam pertemuan. Apalagi jaman sekarang proses kenalan hampir selalu terjadi di media sosial. Maka bertemu dan kesan yang akan ditunjukkan menjadi penting perannya.
Nah, ketika udah janjian kamu pasti punya ekspektasi tentang pertemuan tersebut ‘kan? Nggak jarang juga dilengkapi dengan rencana untuk menunjukkan sikap yang dirasa bisa bikin si dia terkesan. Sadar atau nggak, saat ngobrol dengan seseorang yang disenangi manusia cenderung menunjukkan kelebihan yang dipunya. Tapi mesti diingat, nggak semua hal yang dianggap kelebihan itu bisa memberikan impresi bagus bagi orang lain. Seperti 7 sikap dan gestur ini justru bisa jadi bumerang.
ADVERTISEMENTS
1. Berusaha terlalu keras membahas topik yang nggak dimengerti
Ingin selalu bisa ngobrol adalah hal yang wajar saat bertemu. Apalagi pertemuan dengan seseorang yang disukai. Pokoknya semua topik diobrolin. Tapi mesti diingat, kamu nggak perlu memaksakan diri untuk memahami apa yang nggak dimengerti hanya demi obrolan. Bukannya jadi seru, kamu malah akan kesusahan sendiri nantinya mengimbangi obrolan. Lagipula lawan bicaramu bakal tahu deh, kalau kamu sebenarnya ngerti apa nggak yang diobrolin.
ADVERTISEMENTS
2. Terlalu dominan dalam sebuah percakapan. Ingat, dia pun ingin didengarkan
Selain berusaha terlalu keras membahas topik yang kamu nggak ngerti, baiknya kamu juga nggak dominan dalam sebuah obrolan. Pertemuan yang sehat itu berimbang dan interaktif. Kamu harus bisa memposisikan diri dan memberi si dia porsi untuk bicara juga. Jangan karena ingin menonjolkan kelebihan, pertemuan hanya diisi ocehanmu. Udah kayak pidato saja karena komunikasinya satu arah. Jangan, ya!
ADVERTISEMENTS
3. Sering membenarkan pakaian bisa jadi indikator kalau kamu orangnya kurang perhatian atau nggak pede
Menyentuh atau membenar-benarkan pakaian bisa jadi respons alami tubuh ketika grogi. Tapi grogi dan gestur yang dibuat-buat tentu berbeda. Sering-sering menyentuh pakaian berpotensi bikin lawan bicara ilfeel juga lo. Kesan yang muncul bisa jadi kamu kurang persiapan sehingga nggak nyaman dengan pakaian, atau kamu nggak percaya dengan apa yang kamu obrolkan. Kalau memang butuh membenarkan pakaian, ada baiknya izin ke toilet dulu aja~
ADVERTISEMENTS
4. Melakukan gestur dan kontak fisik yang provokatif seperti mencubit gemas atau sering membasahi bibir
Pada tahap perkenalan tertentu, kamu mungkin sudah akrab dan sama-sama nyaman melakukan kontak fisik. Kamu mungkin sudah biasa mencubit, atau memukul halus pasangan untuk mengekspresikan kegemasan. Tapi ingat, sering melakukan gestur tertentu bisa dimaknai berbeda dan bikin risih lo. Seperti sering membasahi bibir yang mungkin dikira sebagai gestur sensual. Iya kalau teman bicaramu nyaman, kalau malah risih bagaimana?
ADVERTISEMENTS
5. Terlalu sering menggeraikan atau merapikan rambut
Kalau sesuai dengan kebutuhan sih, boleh saja. Tapi jika rambutmu memang mengganggu dan kamu jadi sering menggeraikannya, baiknya diikat saja. Terlalu sering menggeraikan rambut, apalagi yang dibuat-buat saat bersama si dia bisa saja mengenai wajah atau makanannya. Dan itu akan jadi kesan yang nggak baik buat pertemuan kamu. Apalagi pertemuan awal-awal, hmm mending bersikap apa adanya aja, deh.
ADVERTISEMENTS
6. Pura-pura ngambek demi menarik perhatian si dia
Bagi sebagian orang mungkin wajah manyun seorang pasangan itu lucu. Tapi jika hal tersebut kamu lakukan dalam konteks becanda tentu saja nggak lucu. Jangan sekali-kali membuat seseorang merasa bersalah hanya untuk mengambil perhatiannya. Nggak buat yang pdkt aja sih, yang udah pacaran juga jangan sering-sering ngambek hanya demi perhatian, deh.
7. Terlalu kepo soal urusan pribadi. Alih-alih terkesan perhatian malah fail
Ada kalanya menyinggung urusan pribadi dan masa lalu pasangan bisa jadi godaan yang berhasil. Tapi kemungkinannya kecil. Masa lalu adalah hal yang sensitif dan nggak perlu disinggung di masa kini. Urusan masa lalu biarlah miliknya, kamu nggak perlu terlalu kepo. Kalau dia nyaman denganmu, ada masanya dia akan cerita. Nggak usah digoda-goda kalau nggak mau dicap norak lalu dianya ilfeel.
Nah, untuk bisa memberi kesan baik kepada si dia, cukup dengan jadi menyenangkan sebagai diri sendiri, kok. Nggak usah memaksakan dan melebih-lebihkan sesuatu yang berpotensi merusak momen. Hal ini nggak terbatas untuk pertemuan pertama saja, ya. Semua pertemuan itu penting dan harus dilewati dengan meninggalkan kesan baik.