Fakta yang Mau Tak Mau Harus Kamu Hadapi Setelah Putus. Sudah Mengalami yang Mana Saja?

Putusnya sebuah hubungan akan selalu jadi perkara yang tak mudah. Tak hanya persoalan melupakan semua hal tentang dia dan kalian yang akan dihadapi. Kamu pun merasakan perubahan lain mulai dari status, sampai ke suasana sehari-hari, seperti kebiasaanmu menanyakan kabar hari atau pekerjaanya yang kini tak perlu dilakukan lagi.

Perpisahan benar-benar sesulit itu, tapi seperti lirik lagu di era 90’an “dunia ini belum berakhir jika kau putuskan aku”. Kalaupun ada perubahan, bukankah hidup selalu berubah setiap waktunya? Jadi, fakta-fakta setelah putus dalam artikel kali ini mau tak mau memang harus kamu hadapi. Galau sesaat nggak masalah, asal jangan berkelanjutan aja. Sebab hidupmu terlalu disayangkan, jika hanya meratapi perpisahan.

ADVERTISEMENTS

1. Saat bertemu kalian seperti dua orang asing yang tak saling kenal dan tak minat juga untuk sekedar menyapa

kita berjauhan dan seperti tak saling kenal

kita berjauhan dan seperti tak saling kenal via dylandsara.com

Berawal dari dua orang yang tak saling mengenal, dan berakhir dengan keadaan yang sama. Parahnya lagi, kalian yang sekarang ini sama sekali tak ingin saling mengetahui satu sama lainnya. Buatmu urusan dia, ya sudah urusannya saja, begitu juga sebaliknya. Kasarnya hubungan kalian setelah putus berubah total menjadi saling sungkan bertegur sapa, bahkan cuma melihatnya sekilas.

Buatmu dia tak hanya bersikap cuek, tapi juga mengganggap kamu tak lagi ada. Lalu demi menghindari ketersiksaan dengan keadaan seperti itu, kamu pun melakukan hal yang sama sepertinya. Meski kalian tak bermusuhan juga sih!

ADVERTISEMENTS

2. Antara canggung dan kesel saat ada orang yang masih bertanya tentang dia ke kamu

bisa nggak usah tanya-tanya dia lagi

bisa nggak usah tanya-tanya dia lagi via dylandsara.com

Eh Tik, kok pulang kantornya sendiri? Si Didit kemana? Biasanya juga barengan terus. Lagi sibuk ya dia?

Aku udah nggak sama dia lagi…. Puas, puas?! 🙁

Mau marah tapi nggak mungkin juga, toh bisa jadi temanmu memang tak tahu kabar tentang kondisi hubungan kalian. Jadilah perasaan canggung dan kesal cuma bisa disimpan di dada. Gemasnya lagi yang masih bertanya tentang dia ke kamu tak hanya satu atau dua orang, tapi hampir setiap orang yang kamu kenal.

ADVERTISEMENTS

3. Mending sok kenal sama orang baru, daripada harus malu menghadapi mereka yang pernah kenal dengan dia

bukan kesal, tapi aku malu dengan mereka -_-

bukan kesal, tapi aku malu dengan mereka -_- via dylandsara.com

Bukan cuma perasaan kesal, tapi kamu pun sering merasakan malu saat harus bertemu atau menghadapi teman-teman atau orang lain yang pernah kenal dengannya. Mengingat kalian dulu sering kemana-mana berdua dan menjadi pusat perhatian. Dulu orang tahunya kalian pasangan yang serasi, tapi sekarang kalian berjalan sendiri-sendiri.

Perasaan malumu pun tak jauh dari bagaimana dulu kamu memuja dia di depan orang-orang itu. Tapi pada akhirnya dia kini jadi mantan yang tak cukup pantas untuk dibilang “terindah”.

ADVERTISEMENTS

4. Menghadapi pendapat teman soalnya hubungan kalian, itu rasanya lebih pahit daripada minum kopi kental tanpa gula

rasanya pahit kayak kopi

rasanya pahit kayak kopi via www.keyword-suggestions.com

Aku nggak nyangka banget kamu putus sama dia…. Padahal aku ngerasa kalian itu cocok banget.

Emang udah mentok banget ya, sampai harus putus? Nggak bisa gitu diusahain lagi?

Seperti dijejali secangkir kopi kental tanpa gula, yang rasanya cuma pahit dan pahit. Kamu muak dengan semua komentar teman-temanmu atas putusnya hubungan kalian. Tapi kamu juga tak bisa berbuat apa-apa, selain terus menelannya dengan getir. Sulit…. putus itu sulit!

ADVERTISEMENTS

5. Aneh aja rasanya, kalau dulu menyebut dia sebagai pacar tapi sekarang udah jadi mantan

dia udah jadi mantan

dia udah jadi mantan via dylandsara.com

Semua orang tahu, mengubah kebiaasaan yang sudah ada berbulan-bulan lamanya tak pernah mudah. Akan selalu ada gejolajk di dada yang meminta diredam, bisa jadi rindu, bisa jadi perasaan-perasaan seperti kecewa atau kesal dengan kenyataan. Mengingat dulu dia dianggap dan dikenal sebagai pacaramu, tapi sekarang udah jadi mantan aja gitu! Aneh banget rasanya, lebih aneh dari ganti nama atau kehilangan barang.

ADVERTISEMENTS

6. Kalau biasanya di media sosial kelihatan manis, tapi sekarang saling berteman aja enggak

saling cuek meski ketemu

saling cuek meski ketemu via www.techtimes.com

Perubahan pun pasti berlaku di seluruh penjuru, termasuk kehidupan media sosial kalian. Kalau biasanya kalian bersikap manis manja dengan obrolan atau candaan yang cuma kalian mengerti. Sekarang jangan harap komentar-komentaran, ngelike postingan masing-masing aja belum tentu, bahkan biasanya malah sudah tak berteman di media sosial.

Masih mending kalau cuma cuek-cuekan di media sosial. Bagaimana kalau dia justru langsung menghapus akunmu dari akunnya. Duh, kekanak-kanakan tapi ya apa mau dikata, hak dia juga untuk melakukan apapun di media sosialnya. Sampai di titik ini, kamu pun seperti kehilangan salah satu karakter di dirimu. Karakter yang cuma ada saat kamu bersama dia.

7. Biasanya dapat julukan pasangan romantis, sekarang kalian nggak lagi dianggap sebagai panutan untuk pasangan lain di luar sana

setelah putus mana ada romantis

setelah putus mana ada romantis via www.logancoleblog.com

Cuma jalan bareng atau makan di warung lesehan aja udah dibilang pasangan romantis. Tapi mau dibilang romantis kayak apa, ternyata hubungan kalian tak langgeng. Dulu boleh berbangga hati jadi panutanKalau sekarang, boro-boro jadi panutan. Putusnya hubungan kamu aja malah sering disayangkan oleh mereka.

Seperti apapun faktanya, putus memang selalu menawarkan hal-hal yang kurang menyenangkan. Kadang membuatmu resah berbulan-bulan. Kadang membuatmu merasa sedikit lega, sebab setidaknya putus membuatmu punya pandangan baru.

Suka artikel ini? Yuk follow Hipwee di mig.me

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu