Disepelekan itu nggak pernah menyenangkan. Apalagi kalau dilakukan oleh orang yang disayangi. Saat menjalin hubungan, selain dicintai, tentu kamu ingin dihargai bukan? Tidak harus ditaruh di prioritas pertama saat belum sah, namun berada di urutan kesekian dari daftar prioritasnya tentu menyakitkan.
Namun, terkadang kita sendirilah yang membuat orang lain menyepelekan dan meremehkan kita. Termasuk juga pasangan. Bukannya mengajakmu untuk menyalahkan diri sendiri. Namun, sikap kita membuat orang akan memandang remeh. Misalnya kalimat-kalimat ini. Bila sering kamu ucapkan, mungkin itu yang membuat pasanganmu selalu meremehkan.
ADVERTISEMENTS
1. “Aku nggak tahu, gimana baiknya aja menurutmu.”
Enaknya punya pasangan adalah karena kamu punya seseorang untuk diajak berdiskusi tentang suatu hal. Senang juga ‘kan kalau pasangan menghargai pendapatmu dalam pengambilan putusan yang dia lakukan? Namun, kalau kamu memilih menghapus hak berpendapat itu, jangan heran kalau lama-lama dia berhenti bertanya tentang pendapatmu.
ADVERTISEMENTS
2. “Iya, oke. Aku ngikut kamu aja.”
Kalimat ini mirip dengan kalimat pertama. Bedanya, ini tentang hal-hal yang berkaitan dengan kalian berdua. Misalnya acara buat nge-date di akhir pekan. Atau mungkin sesederhana mau makan apa nanti malam. Atau mungkin juga kamu selalu mengiakan permintaannya karena nggak berani bilang “nggak”. Pantas saja kalau lama-lama dia meremehkanmu karena merasa kamu selalu setuju.
ADVERTISEMENTS
3. “Kalau nggak sama kamu, mending aku nggak usah pergi.”
Ya iya sih, salah satu keuntungan punya pasangan itu ada seseorang yang menemani kamu ke mana-mana. Tapi jangan lupa kalau dia nggak akan selalu bisa menemanimu, karena dia ada urusan sendiri. Kalimatmu yang malas pergi kalau dia nggak pergi itu terkesan kamu sangat bergantung padanya. Seolah kamu nggak bisa banget kalau tanpa dia.
ADVERTISEMENTS
4. “Kamu kan pacarku, harusnya kamu antar aku ke mana-mana dong.”
Meski terkesan lebih punya power dengan memanfaatkan status hubungan, kalimat ini sebenarnya sama seperti poin 3. Ayolah, punya pasangan kan nggak berarti harus berhenti mandiri. Apalagi berhenti bisa melakukan apa-apa sendiri. Sifat yang clingy dan sangat bergantung padanya ini akan membuat pasanganmu di atas awan. Dia merasa bisa melakukan apa pun karena kamu nggak bisa apa-apa tanpanya.
ADVERTISEMENTS
5. “Maaf…” yang diucapkan di momen yang tidak semestinya
Sama seperti “terima kasih” saat dibantu orang, kamu memang harus minta maaf bila melakukan kesalahan. Sayangnya, kadang kamu lupa menempatkan kata “maaf” di tempat yang semestinya. Kamu jadi sering minta maaf atas hal-hal yang bukan salahmu. Misalnya, kamu justru menyalahkan diri sendiri atas kesalahan-kesalahan yang dia lakukan. Yuk, mulai menempatkan kata “maaf” di tempat yang semestinya ya.
ADVERTISEMENTS
6. “Masa sih aku bilang gitu? Kayaknya enggak. Salah dengar kali kamu…”
Salah satu cara agar orang menghargaimu adalah dengan menjaga sikap dan kata. Jangan menjadi orang yang hari ini bilang A, besok bilang B. Selain orang akan bingung dengan sikapmu, akan terlihat kalau kamu itu nggak bisa dipercaya dan dipegang omongannya. Apalagi kalau kamu pakai ngotot membuat pembenaran ini itu untuk membela diri sendiri padahal sudah jelas-jelas salah.
7. “Aku nggak bisa. Nggak mungkin bisa.”
Terkadang kamu dihadapkan pada sebuah situasi yang rumit. Misalnya, pacarmu menyarankanmu untuk ikut kompetisi menulis, sesuai dengan hobi dan kemampuanmu. Namun, kamu sudah pesimis duluan dan merasa kamu nggak akan bisa. Itu hanya contoh kecil, mungkin ada banyak hal lagi dalam hubungan yang membuatmu merasa kerdil. Berhentilah bersikap seperti ini. Kalau nggak dicoba, bagaimana bisa tahu?
8. “Aku kurang sempurna ya? Makanya kamu sering lirik-lirik cewek lain gitu…”
Senada dengan kalimat sebelumnya, kalimat ini juga mengisyaratkan rasa kurang percaya diri. Rasa insecure karena merasa orang lain jauh lebih baik dibanding diri sendiri. Kalimat-kalimat semacam ini yang membuat harga dirimu diempas sampai ke level bawah, padahal nggak harus begitu. Hey, apa kamu belum tahu, orang yang percaya diri itu seksi dan menarik hati?
9. “Bakal jadi apa ya aku kalau nggak pernah ketemu kamu? Aku nggak bisa apa-apa tanpa kamu…”
Romantis, sih. Tapi kamu yakin bahwa yang membuatmu seperti sekarang ini adalah pasanganmu itu? Kamu yakin bahwa satu-satunya orang yang bisa membuat hidupmu berkualitas adalah pasanganmu ini dan bukan dirimu sendiri? Termotivasi oleh keberadaan orang lain memang bagus. Namun, jangan lupakan kemampuan dirimu sendiri dengan mengecilkan peranannya begini.
Mengoreksi bukan berarti menyalahkan diri sendiri kok. Karena cara kita bersikap menentukan bagaimana orang bersikap kepada kita. Jadi, supaya pasanganmu lebih menghargai, kamu harus menghargai dirimu sendiri lebih dulu. Percayai dirimu dan buktikan bahwa kamu bisa melakukan banyak hal hebat seperti orang lain. Dengan begitu, pasanganmu tak akan menyepelekanmu lagi hanya karena merasa “kamu tak bisa hidup tanpanya”.
Namun, bila sikapmu sudah benar dan pasanganmu masih menyepelekan, itu artinya dia memang bukan orang yang layak dipertahankan. Sudah tinggalkan saja, masih banyak orang baik di luar sana.