Sekian lama menjalin hubungan dekat dengan seseorang membuatmu makin sadar bahwa hubunganmu itu harus jelas arahnya. Kamu dan pasangan tidak lagi bisa berlindung dibalik topeng “Jalanin aja dulu.” Kamu dan dia sudah saling mengenal lama, lalu sekarang apa?
Pasangan yang sudah pacaran lama biasanya dihadapkan pada dilema-dilema khas tentang kelanjutan hubungan. Apakah kamu dan pacar sudah menjalin hubungan cukup lama? Apakah kalian juga mengalami dilema ini?
ADVERTISEMENTS
1. Dilema Takut Sepi: “Cocok Beneran, Atau Cuma Takut Kehilangan?”
Bertahun-tahun bersama membuat kamu nyaman dengan kehadiran dan dampingannya. Dia sudah jadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidupmu. Bahkan, ke-kita-an kalian adalah bagian penting dari nafasmu sehari-hari. Kalian sudah satu paket deh, pokoknya.
Terlalu terbiasa bersama bisa menipiskan batas penilaian objektifmu terhadap hubungan yang sedang dijalani. Tidak jarang kamu jadi menutup mata atas kekurangan pasangan, karena sudah nyaman dengan keberadaannya. Kamu jadi menafikan ketidakcocokan kalian karena enggan berkonflik dan saling kehilangan.
ADVERTISEMENTS
2. Satu Pengen Serius, Eh Yang Satu Masih Mau Santai
Butuh komitmen kedua belah pihak untuk membawa sebuah hubungan ke arah yang lebih serius. Biar bagaimanapun, hubungan cinta itu seperti berdansa. Kalau satu pihak tidak menari dengan benar, maka pihak lain akan kesakitan sepanjang dansa karena kakinya terus-terusan terinjak.
Perbedaan visi tentang keseriusan hubungan sering dialami oleh pasangan yang sudah pacaran bertahun-tahun. Biasanya sih si cewek sudah pengen serius, sementara si cowok masih pengen santai dulu. Atau sebaliknya. Kalau sudah begini hubungan yang sudah terjalin bertahun-tahun bisa retak karena perbedaan sudut pandang soal komitmen.
ADVERTISEMENTS
3. Pacar Udah Kerja, Kamu Belum Lulus. Atau Sebaliknya
Dilema ini sering dihadapi oleh pasangan yang pacaran dari kuliah. Yah namanya juga kuliah ya, wajar aja kalau lulusnya bisa gak barengan. Kalau lulus harus barengan namanya SD. Kalau pacarmu sudah bekerja lebih dulu, sementara kamu masih belum lulus maka bersiaplah galau.
Kehidupan bekerja dan kuliah memang beda, tapi yang paling berbahaya buat hubunganmu adalah perbedaan pola pikir. Saat sudah bekerja seseorang akan berpikir jauh kedepan untuk menata hidup.
Pasanganmu yang sudah bekerja akan berpikir soal cicilan rumah, menikah, menyekolahkan anak. Sementara kamu masih disibukkan dengan kegiatan kampus dan mengejar status lulus. Walau bisa diatasi, tapi perbedaan pola pikir macam ini harus benar-benar dibicarakan agar hubungan kalian tetap sehat.
ADVERTISEMENTS
4. Diberondong Pertanyaan “Kapan Nikah?” Dari Keluarga
Kamu dan dia sih masih santai-santai aja pacaran dulu. Toh masih banyak impian kalian yang belum tercapai. Tapi lain halnya dengan keluarga. Mereka yang justru nggak selow dan terus menanyakan kapan kamu dan pacar akan meresmikan hubungan yang sudah terjalin cukup lama.
Kekhawatiran keluarga juga harus dipahami sebagai hal yang wajar,sih. Biasanya mereka cuma nggak mau kalian “kebablasan” dalam berhubungan hingga menghancurkan masa depan sendiri. Kalau ini yang terjadi, yang bisa kamu lakukan hanya memberikan pengertian ke keluargamu.
Jelaskan ke mereka bahwa menikah belum jadi prioritas dalam kehidupanmu dan pasangan. Jelaskan bahwa masih banyak hal yang ingin kalian capai semasa lajang. Supaya mereka yakin tunjukkan juga bahwa kamu dan pasangan bisa menjaga diri dan nggak akan macam-macam dibelakang.
ADVERTISEMENTS
5. Dilema Identitas: Aku = Pacarku
Bertahun-tahun bersama membuat identitas kalian seakan melebur jadi satu. “Pacarnya si X (nama pacarmu)” adalah identitas terkuatmu yang diketahui orang-orang. Mereka mengingatmu bukan sebagai pribadi, tapi sebagai kepanjangan dari orang yang mendampingimu selama ini.
Tidak hanya orang lain, kadang kamu juga merasa bahwa seluruh sisi hidupmu seakan “terpayungi” oleh pacarmu. Ini sering dirasakan saat dalam sebuah hubungan ada yang pribadinya lebih dominan dibanding yang lain. Secara tidak sadar, pribadi yang lebih kuat akan mendominasi.
Jika ini yang terjadi dalam hubunganmu dan sudah mulai membuat tidak nyaman, coba ambil jeda sejenak deh. Benamkan diri dalam hobi yang kalian tinggalkan selama pacaran, temukan lagi apa sih identitas kalian yang paling nyaman bagi diri masing-masing. Iya, identitas yang bukan sekedar, “Pacarnya si X itu loh…”
ADVERTISEMENTS
6. Salah Satu Dari Kalian Lebih Banyak Berkorban Untuk Bisa Bersama
Negosiasi dalam hubungan itu wajar. Kamu dan dia terdiri dari dua kepala yang pasti punya kemauan masing-masing. Tapi beda cerita kalau salah satu dari kalian jadi pihak yang mengorbankan semua impian dalam hidup agar hubungan terus berjalan.
Contohnya nih, pacarmu pemusik yang sering tur keluar kota. Sementara kamu adalah notaris yang harus tinggal di satu tempat untuk dapat klien tetap. Demi kelangsungan hubungan yang udah 8 tahun, kamu rela mengikuti pacarmu saat tur karena dia gak bisa LDR. Dampaknya, klienmu hilang satu-satu deh.
Kalau hubunganmu dan pacar sudah sampai tahap ini, coba pikirkan lagi: apakah hubunganmu yang sudah bertahun-tahun layak merebut semua mimpimu?
7. Cinta Sih, Tapi Penghasilanmu dan Dia Terlalu Timpang
Perbedaan penghasilan bisa jadi sumber masalah bagi sebuah hubungan. Kamu dan pacarmu yang sudah pacaran dari jaman kuliah, akhirnya sadar bahwa penghasilan kalian terlalu berjarak. Walau saling cinta tapi perbedaan penghasilan yang terlalu timpang berimbas pada kontrasnya gaya hidup kalian.
Cinta memang bisa mengalahkan segalanya, tapi terkadang cinta saja tidak cukup untuk membuat hubungan bertahan. Saat kamu dan dia punya penghasilan dan gaya hidup yang terlalu berbeda, coba ambil jeda sejenak untuk berpikir. Apakah kalian yakin bisa menemukan jalan tengah? Atau memang perbedaan itu sudah makin membuat jengah?
8. Dilema Konflik: Berantem Terus Atau Malah Malas Berantem
Perbedaan pendapat jadi hal yang tidak terpisahkan dalam setiap hubungan. Masalahnya, gimana kalau setelah sekian lama perbedaan itu jadi makin terasa? Kamu dan dia jadi makin sering bertengkar dan adu argumen. Perselisihan sudah tidak lagi terjadi secara sehat, kalian lebih sering saling membentak dibanding bertukar pendapat.
Tajamnya jurang perbedaan pendapat juga bisa membuat kalian menghindari konflik. Karena sudah tahu kalau diomongin pasti berantem, maka kamu dan dia memilih diam saja dan membiarkan masalah menumpuk. Dilema macam ini harus segera diselesaikan kalau kamu dan dia masih ingin punya hubungan yang sehat.
9. Kalian Jadi Cuek Karena Sudah Terlalu Lama Bersama
Hubunganmu tidak lagi dipenuhi kejutan-kejutan manis. Kalian sudah lama bersama, udah nggak perlu lagi sayang-sayangan. Toh kamu dan dia juga nyaman dan tetap bahagia kok walau tanpa taburan kata-kata cinta. Saling bertukar kabar juga sudah makin jarang dilakukan. Buat apa? Kamu dan dia sudah saling tahu kabar masing-masing kok tanpa harus ribet bertukar pesan, kok.
Kebanyakan pasangan yang sudah lama bersama sering terjebak pada kenyamanan yang melenakan ini. Saat kamu jadi cuek satu sama lain, perlahan kalian akan saling menjauh dan tanpa disadari hubungan akan makin dingin kemudian renggang.
10. Aku Sayang Kamu, Tapi Keluargamu…….
Hubungan yang sudah sampai tahap serius membutuhkan penerimaan tidak hanya dari kamu dan pasangan, tapi juga dari keluarga masing-masing. Hubungan yang bisa berjalan lama adalah hubungan yang tidak hanya menyatukan dua kepala, tapi juga berhasil menyatukan dua keluarga.
Kalau kamu udah sayang banget sama dia, udah lama banget pacaran, tapi gak cocok sama keluarganya gimana?
Jika perbedaan dengan keluarganya tidak bisa dijembatani lagi, kamu perlu bertanya pada dirimu sendiri. Orang-orang yang paling sayang pada kalian tidak mungkin ingin menjerumuskan, ‘kan? Siapa tahu memang ada yang salah dengan hubunganmu dan dia.
11. Kamu Sering Kecewa, Tapi Kamu Cuma Mau Percaya Bahwa Dia Sempurna
Terkadang kamu berubah jadi keras kepala saat menghadapi kenyataan kalau pasanganmu punya banyak kekurangan. Kamu terus-terusan percaya pada bayangannya yang telah terbentuk di kepalamu. Saat kecewa, kamu memilih untuk percaya pada gambaran ideal tentang dirinya daripada berusaha menyelesaikan keadaan.
Lama bersama dengan seseorang bisa membuatmu kehilangan penilaian yang objektif terhadap pasangan. Kamu tahu kalau dia banyak kurangnya, tapi demi menjaga hatimu kamu mau terus-terusan percaya bahwa dia sempurna.
Pertanyaannya, “Sampai kapan kamu mau bertahan membohongi diri dan sembunyi dari kenyataan?”.
12. Pengen Putus, Tapi Malas Mulai Lagi dan Kasihan Sama Dia
Bila boleh jujur, hubungan yang sudah kamu jalani selama ini tidak sepenuhnya membuatmu puas. Kamu dan dia sebenarnya tidak begitu cocok satu sama lain. Diam-diam kamu ingin mengakhiri hubunganmu dengan dia, tapi kamu sudah terlalu enggan untuk memulai lagi.
Akhirnya kamu memilih untuk terus menjalani hubungan yang sudah banyak menghabiskan waktu dan tenagamu. Selain malas memulai lagi dengan orang baru, kamu juga merasa kasihan padanya yang sudah sekian lama mendampingimu. Yakin mau menyerahkan masa depan pada rasa kasihan dan kemalasan?
Apakah kamu yang sudah pacaran lama juga mengalami dilema-dilema ini? Kalau iya, semoga segera bertemu dengan jalan keluar ya. Hipwee harap kehidupan cintamu selalu hangat.