Kamu seperti cewek pada umumnya yang punya impian menikah dan membangun keluarga kecil. Apalagi kalau usiamu sendiri sudah terbilang cukup, penantian datangnya lamaran dari pasangan sudah tak perlu ditanya. Harapanmu dia mengajak keluarganya untuk datang meminta ke orangtuamu. Mengingat kalian sendiri sudah pernah mengutarakan keinginan masing-masing untuk membawa hubungan ini ke arah yang lebih serius. Tapi ternyata sampai detik ini belum juga ada tanda-tanda lamaran itu datang.
Membuatmu kadang bertanya-tanya, kenapa sih cowokmu sampai sekarang belum melamar? Dan ada kalanya pertanyaan tadi buatmu dilema.
ADVERTISEMENTS
1. Pengin putus tapi kamu juga nggak mau kehilangan dia, jadi momen yang sering buat suasana hatimu berantakan
Kalau ditanya sayang atau tidak dengan cowokmu ini, jelas kamu sayang. Tapi realitanya, kadang sayang atau cinta tak cukup untuk mempertahankan hubungan. Apalagi di tengah kondisi kamu yang sedang berharap sekali dia bisa melamarmu secepatnya, sementara dia seperti masih tenang-tenang saja. Rasanya saat itu juga kamu ingin sekali memutuskan hubungan kalian. Meski tak lama setelahnya ada rasa takut kehilangan sosoknya yang tak bisa kamu tepis. Kalau sudah seperti ini, cowokmu salah ngomong atau bersikap sedikit saja, kamu bisa langsung ngambek atau marah-marah.
ADVERTISEMENTS
2. Ingin bertanya mengenai niatannya melamar, tapi kadang kamu terlalu gengsi
Ada kalanya pikiranmu meminta untuk bertanya langsung ke cowokmu persoalan kapan dia akan melamar. Sementara perasaanmu sendiri bilang kalau hal itu bisa saja memalukan dirimu sendiri. Bagaimana tak memalukan kalau kamu terlihat jadi lebih agresif, yang sepertinya sudah ngebet sekali ingin menikah. Bagaimana juga kata orang kalau tahu kamu yang lebih dulu bertanya soal ini. Padahal aslinya sekedar bertanya itu bukan hal yang salah ataupun aib, hanya saja gengsi kadang buatmu jadi terlalu perasa sampai memikirkan hal-hal yang cukup absurd.
ADVERTISEMENTS
3. Kalaupun harus terus terang soal harapanmu untuk segera dilamarnya, kira-kira responnya dia apa?
Untuk hal sepenting ini memang harusnya tak perlu lagi ada kode-kodean. Kamu perlu berterus terang dengan apa yang sedang kamu harapkan dari dia dan hubungan kalian. Toh apapun jawabannya yang penting itu kamu bisa lega dan tak perlu terus berharap apalagi menduga-duga. Tapi sayangnya dirimu sendiri yang kadang belum siap dengan jawaban yang mungkin kurang menyenangkan, seperti ternyata dia sendiri baru akan menikah setelah menyelesaikan S2-nya yang kurang lebih 2 tahun itu.
ADVERTISEMENTS
4. Rasa-rasa ingin memaksanya untuk memberi kepastian kapan melamarmu pun bukan hanya sekali atau dua kali hadir
Bukannya tak sabaran, tapi kamu tuh terlalu penasaran, kenapa sampai detik ini belum juga ada ucapan yang mengarah ke niat melamarnya. Padahal kalian sendiri jelas punya komitmen untuk membangun hubungan yang serius. Jadi tak heran kalau rasanya kamu ingin sekali memaksa dia memberi kepastian, setidaknya ada atau tidak niatan untuk melamar. Tapi ya kembali lagi ke gengsimu tadi.
ADVERTISEMENTS
5. Karena kalaupun akhirnya kamu meminta putus, belum tentu ada sosok yang bisa lebih baik dari dia
Putus atau nggak ya?! Tapi kalau putus, belum tentu ada sosok yang bisa lebih baik dari dia.
Sebenarnya memutuskan hubungan itu mudah. Karena yang sulit itu ya menerima kenyataan pascaputusnya. Kamu bertahan sampai sejauh ini dengan dia bukan karena sayang saja. Tapi dia memang jadi satu-satunya cowok yang kamu anggap mengerti apapun tentang dirimu. Dia tahu kebiasaanmu yang pemilih sekali dengan makanan. Dia tahu kegiatan-kegiatan yang menarik di matamu. Dia paham di masa depan nanti yang kamu ingin jadi sosok yang merdeka, tak perlu terpenjara dengan pekerjaan kantoran yang rutinitasnya itu-itu saja.
Atas dasar itulah kamu harus berpikir dua kali saat ingin memutuskannya. Karena memang belum tentu ada sosok yang tak sekadar paham tapi juga mau diajak bekerjasama dengan maumu ini.
Tak ada momem menunggu yang menyenangkan memang. Tapi setidaknya kamu harus percaya kalau kesabaran kelak tetap akan berbuah indah.