Siapa sih yang gak pingin punya hubungan yang serius? Di umur yang bukan lagi remaja, bukan hal aneh jika kamu menginginkannya. Tapi sayangnya, nggak semua orang yang menarik buatmu juga tertarik menjalin hubungan serius dengan kamu. Apa yang buatmu adalah penjajakan dan tahap awal suatu hubungan yang dewasa, buat dia ternyata gak lebih dari ego-boost dan main-main semata.
Kamu boleh saja sih dekat sama dia. Tapi kalau dia menunjukkan tanda-tanda ini, bersiaplah mengakui bahwa dia memang belum minat membawa hubungan lebih jauh lagi.
ADVERTISEMENTS
1. Hubungan kalian layaknya berlari di atas treadmill. Gak maju walaupun sejengkal
Tahu treadmil, kan? Coba deh lari-lari di atas treadmil. Sekenceng apapun larimu, sekuat apapun usahamu, hasilnya akan selalu sama; kamu gak akan berpindah tempat. Itulah yang kamu rasakan dengannya. Sekeras apapun kamu berusaha, mulai dari cuma kasih kode sampai usaha kasih kado, si dia tak kunjung meresponmu. Kalo beneran lari di treadmil sih enak, namanya juga olahraga. Badan bisa sehat. Nah kalo urusan hubungan, yang ada malah sakit hati.
ADVERTISEMENTS
2. Jarang ada hadiah darinya. Kalaupun ada, dia akan mengungkit-ungkitnya
Kado itu hal yang jarang banget kamu dapat darinya. Dari sekian lama kamu mencoba untuk menjalin hubungan yang serius dengannya, kamu jarang mendapat hal istimewa darinya. Dia cenderung cuek kalau urusannya sama kamu, kecuali buat have fun bareng dan nemenin dia makan atau nonton.
Yah, namanya dalam berhubungan, pasti ada saja satu atau dua waktu dimana dia memberimu kejutan. Tapi nantinya pasti akan diungkit terus sampai lebaran kingkong. Meski begitu, dia girang banget loh waktu kamu yang ngasi kado. Hmm.
ADVERTISEMENTS
3. Hati-hati dengan sejarahnya. Sepertinya dia masih balum beranjak dari masa lalu
Coba deh kamu perhatikan masa lalunya. Kalau kamu menemukan fakta bahwa dia masih memendam rasa pada sang mantan, bisa jadi kemungkinan kalian untuk berlanjut ke jenjang serius akan menjadi lebih susah. Walaupun tak melulu soal memendam rasa sama mantan sih. Bisa jadi mungkin karena dia pernah merasa tersakiti makanya dia ragu untuk serius berkomitmen. Apapun itu, kamu harus bersiap menghadapi kemungkinan bahwa dia gak akan bisa kamu ajak untuk berkomitmen secara serius.
ADVERTISEMENTS
4. Entah dari mana, dia sering tiba-tiba cemburu dan menuntut hal sepele
Kata orang sih, cemburu itu tanda cinta. Tapi apa iya kalau cemburu terus-terusan dan tanpa alasan itu bisa dibilang cinta? Kamu yang punya gebetan seperti itu bakal lebih sering dibikin pusing daripada bahagia. Karena hubungan yang sebenarnya menuntut kepercayaan di antara kalian, jadi kalau dia malah cemburuan, itu tandanya dia belum bisa percaya sepenuhnya kepadamu. Yakin mau ngajaknya untuk berkomitmen jika dia tidak mempercayaimu?
ADVERTISEMENTS
5. Ketika kamu ajak bertemu teman dan keluargamu, ada aja alasannya untuk bilang “Nggak”
Namanya hubungan serius pasti juga memperhitungkan keluarga dan teman dekat, kan? Kalau dia menolak untuk bertemu dengan orang-orang terdekatmu, apa iya dia bersedia untuk mengikat komitmen serius denganmu? Coba deh introspeksi lagi. Karena bertemu dengan teman dan keluargamu artinya adalah bertemu dengan duniamu. Maka sudah sewajarnya kalau dia yang benar-benar serius denganmu akan bersedia bertemu mereka. Kalau si dia enggan? Kamu bisa terka sendiri lah ya dia mau berkomitmen apa nggak. Hehe.
ADVERTISEMENTS
6. Dia selalu mengagung-agungkan “kebebasan”. Padahal itu cuma alasan buat mendekati lawan jenis di sekitar
Baginya, komitmen adalah belenggu yang menghalangi kebebasannya. Dia lebih suka bebas berkelana mencari hal-hal yang ia sukai dari pada menghabiskan waktu bersamamu. Bahkan di tahap yang lebih parah, dia menjadikan status “pecinta kebebasan” ini sebagai alasan untuk mendekati semua lawan jenis yang ada di sekitar.
Jika kamu mencoba untuk memulai percakapan yang mengarah pada hubungan serius dan komitmen, dia akan berusaha untuk menghindar dengan berbagai alasan. Baginya, kesenangan pribadinya jauh lebih penting untuk dijaga daripada komitmen yang mengikatnya.
Nah, apa iya kamu yakin kalau dia adalah orang yang tepat? Mending jangan buru-buru ingin mengikat komitmen deh kalau sifatnya seperti yang dituliskan diatas. Lurusin dulu semuanya baru mulai mikir komitmen berdua. :))