Pernah nggak sih kamu membenci cinta? Pernah dong. Terlebih kamu yang baru saja ditinggalkan oleh pacarmu. Pasti saat ini kamu sedang berpikir dan merasa bodoh mengapa dulu bisa begitu percaya kepadanya. Yap! ini wajar. Ini proses belajar di mana kamu mencari tahu mengapa kamu sebegitu sakit saat ini.
Namun semua menjadi nggak wajar saat kamu menyalahkan cinta. Apalagi sampai nggak mau lagi bersentuhan dengan cinta. Padahal setiap orang butuh cinta, dan barangkali apa yang terjadi denganmu itu bukan salah cinta. Bisa jadi cara pandangmu terhadap cinta dalam berhubungan salah. Nggak heran kalau saat hubunganmu kandas yang sakit cuma kamu doang, pacarmu nggak.
ADVERTISEMENTS
1. Terlalu dalam mencintai seseorang membuatmu kehilangan kecintaan pada diri sendiri. Jadi harusnya mencintai cukup sewajarnya
Rasa kecewa yang kamu alami saat ini mungkin nggak terlepas dari cintamu yang berlebihan kepada mantanmu. Memang, menaruh harapan di atas cinta kepada seseorang itu baik, tapi mestinya tahu kadarnya. Berlebihan tetaplah nggak baik. Kamu mesti mencintai dirimu juga biar tahu sampai batas mana kamu mesti bertahan dan melepaskan. Biar saat putus kamu nggak kecewa doang, tapi juga mengerti bahwa itu demi kebaikanmu juga.
2. Nggak selamanya cinta itu cuma seneng-seneng doang, ada momen di mana kamu mesti menghadapi kesusahan
Kemarahanmu terhadap cinta juga bisa disebabkan karena kamu salah dalam memandang cinta. Selama ini mungkin memandang cinta seperti boneka squisy, yang selalu menyenangkan karena bisa membangkitkan mood ketika meremas-remasnya. Kamu sangat lugu. Sebab cinta itu seperti belati. Kamu harus tahu cara memegangnya jika nggak mau terluka. tapi kalau kamu tahu cara memegang dan bermain dengannya cinta bisa melindungimu dari apapun ketakutanmu dalam hidup ini.
3. Siap mencintai berarti kamu juga siap terluka, karena bahagia dan luka selalu berdampingan dalam cinta
Sama halnya hidup yang selalu punya dua sisi, cinta juga. Cinta itu sederhana. Kalau kamu nggak bahagia, maka dirimu terluka. Tapi bukan salah cinta jika kamu terluka. Bisa saja harapanmu yang ketinggian hingga kamu melupakan bahwa, dalam hidup kenyataan yang selamanya sesuai dengan angan-angan.
ADVERTISEMENTS
4. Meributkan hal sepele itu sebenarnya nggak apa-apa, daripada didiamkan lalu masalahnya membesar
Biasanya orang menghindari perdebatan dengan dalih “ini masalah sepele”. Agaknya ini kurang tepat. Sekecil apapun itu, menunda membicarakan hal yang mengganjal di hati sama saja menyimpan bom waktu. Nggak salah lo meributkan hal sepele kalau tujuannya adalah meluruskan sesuatu. Justru itu baik buat hubunganmu.
ADVERTISEMENTS
5. Cinta nggak cuma soal perasaan, jadi dalam mencintai kamu perlu seimbangkan perasaan dengan logika agar cintamu nggak buta
Cinta memang muncul dari hati. Namun dalam menjalin hubungan, logika juga mesti kamu turut kamu sertakan. Misal gini. Sekarang kamu putus dengan dia. Hatimu mungkin sakit karenanya, tapi coba deh melihatnya pakai logika. Bahwa sakit ini nggak ada apa-apa jika dibandingkan kamu masih bersamanya. Itulah hal yang patut kamu syukuri.
ADVERTISEMENTS
6. Merasa nggak berharga tanpa dirinya itu salah. Karena kamu tetap masih bisa berjaya walau tanpanya
Dalam mencintai, jangan pernah menempatkan pasanganmu di atas segala-galanya. Dia memang sosok yang kamu cinta tapi posisimu dengan dia tetap setara. Ingat hubunganmu bertajuk pacaran bukan pengabdian. Dirimu berharga meski tanpanya. Kamu masih bisa berjaya sebagaimana sebelum ada dia di hidupmu. Bangkit. Dan jalani hidup dengan semangat
Kalau ada hal-hal yang dibenci orang, cinta mungkin masuk di antaranya. Terlebih mereka yang pernah dikecewakan; diPHP-in gebetan, diputusin pacar, sampai ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Pengalaman disakiti seringkali membuat orang menjauh dari cinta. Sampai pada akhirnya merea menyadari hidup mereka hampa dan kembali membutuhkan cinta.
Sebelum hampa, baiknya kamu ubah dulu ya cara pandangmu. Cinta nggak pernah salah, mungkin cara pandangmu saja yang kurang tepat.