Memiliki seseorang yang bisa menggenapkan adalah sebuah berkah Tuhan yang tak boleh disia-siakan. Apalagi kalau pacarmu itu bersedia menjadi teman saat kamu melewati jatuh bangunnya hidup. Nggak banyak orang yang bersedia menemani dan mendampingi, kebanyakan lebih senang menerima saat seseorang sudah mapan.
Kalau sekarang kamu sudah menemukan orang yang bersedia selalu di sisi, 10 kalimat ini jelas lebih mengena. Dibandingkan sekadar bilang “Terima kasih sayang,”.
ADVERTISEMENTS
1. “Mendampingiku tidaklah mudah. Aku bersyukur bersama kamu yang selalu ada,”
Menemani seseorang berjuang tidaklah pernah mudah. Butuh kesabaran berlapis untuk menghadapinya. Oleh karena itu, memilikinya adalah sebuah hadiah Tuhan yang tak terkira.
ADVERTISEMENTS
2. “Tanganmu adalah genggam paling kuat dengan langkahmu sebagai teman paling setia. Bersamamu, aku genap,”
Kamu tidak akan pernah tahu apa jadinya kamu tanpa dia yang selalu bisa membuatmu bangkit. Dia adalah pengisi dari segala kekosonganmu. Pasanganmu adalah pelengkap hidupmu.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. “Mungkin aku tak sama tinggi dengan inginmu. Tapi, bersamamu aku terus memperbaiki,”
Setiap orang jelas memiliki angannya sendiri, tentang bagaimana kriteria seorang pasangan yang baik. Berterimakasihlah padanya yang tetap mau bersamamu, bahkan kala dia tahu kamu tidak sesempurna yang dia inginkan.
ADVERTISEMENTS
4. “Aku tak memiliki apapun kecuali waktu untuk kupersembahkan. Buatku itu berharga. Denganmu, apapun kuupayakan,”
Mungkin saat ini hal paling berharga yang bisa kamu berikan adalah waktu. Tapi bukankah ini sangat tak ternilai harganya? Waktu pulalah yang akan membuat kalian mengukir kenangan.
ADVERTISEMENTS
5. “Menemukanmu adalah takdir Tuhan yang tidak akan pernah aku sesali,”
Takdir Tuhan tak selalu menjadi seperti apa inginmu. Tapi memilikinya, adalah berkat semesta yang tidak akan pernah membuatmu merasa menyesalinya.
6. “Bersamamu, aku belajar cara mencintai dengan lebih baik. Yakni kita yang saling mendoakan,”
Tidak ada hal yang lebih indah selain doa. Kala pasanganmu bersedia menyebut namamu dalam setiap doanya, dia telah mengajarimu cara mencintai yang lebih baik. Ini adalah cara mencintai yang paling indah.
7. “Pelukmu adalah rumah bagi segala resah. Terima kasih selalu menyambut dengan tawa renyah,”
Ketika kamu berada dalam kondisi paling terpuruk, dia adalah rumah untukmu yang menyediakan pelukan paling menentramkan yang tak pernah orang lain tawarkan padamu sebelumnya. Tawa renyahnya yang selalu menyadarkanmu bahwa dunia sedang bercanda saja.
8. “Sampai akhir, kita akan berdua. Meski kita sama-sama tahu, aku dan kamu bukan yang pertama,”
Kamu dan dia sama-sama memiliki masa lalu. Namun kalian sepakat untuk menguburnya dalam-dalam. Demi menyongsong masa depan berdua yang lebih indah.
9. “Untukku, rumah bukanlah sebuah tempat. Rumah ialah kamu tiap memanggil namaku. Disitulah pulangku menuju,”
Rumah tak hanya sebuah bangunan dimana kamu bisa melepas penat. Tapi rumah, adalah seseorang yang menyediakan bahu paling nyaman untuk meredam segala amarah serta tangisanmu. Menemukannya, disitulah rumah yang akan jadi tempatmu berlabuh.
10. “Terimakasih, untuk tetap mencintaiku sekalipun kamu sudah khatam dengan segala kurangku,”
Menerima segala kekuranganmu tidak banyak yang bersedia. Kamu dengan kepala penuh emosi dan dada yang tak pernah bisa menahan sabar. Pasanganmu tahu betul apa yang menjadi titik nol dan kelemahan dari dalam dirimu. Namun dia tetap di sisi, mendampingi dan tak lantas pergi.
Kamu layak bersyukur, ada sosok dia yang tetap bertahan. Meski banyak alasan yang bisa membuat kalian berpisah, namun kalian selalu menemukan jalan untuk bersama lagi.