Kamu boleh berencana mau nikah dengan pacar yang sekarang, tapi kadang Tuhan punya jalan lain yang bertolak belakang. Sebab kata banyak orang bijak, jodoh itu termasuk misteri. Pacarannya sama siapa, eh nikahnya malah sama teman dekat sendiri atau sahabat sedari sekolah. Sebenarnya kamu sendiri nggak masalah mau nikah sama siapa, asal dia bisa membuat kamu tenang, nyaman dan senang.
Tapi untuk persoalan nyaman sih, udah nggak perlu ditanya kalau akhirnya kamu nikah sama teman. Mengingat waktu yang kalian habiskan lebih lama dari orang yang pernah memacarimu. Dia juga orang yang dari dulu sampai sekarang sikapnya nggak pernah berubah sekalipun kalian pernah bertengkar, tahu kamu sayang-sayangan sama orang lain, sampai tahu hal kurang baik darimu.
Apapun rasanya, nikah sama teman sendiri itu emang beda. Dan cuma kamu dan dia aja yang pasti pernah ngalamanin hal-hal seperti di bawah ini.
ADVERTISEMENTS
1. Masih suka nggak nyangka, bisa nikah sama dia teman dekat yang dulu nggak kepikiran buat sayang
Kok bisa ya nikah sama dia….
Jangankan kepikiran buat ngebangun masa depan bersama, dulu kalian aja berteman tanpa ada embel-embel apapun termasuk sayang. Kamu atau dia tak pernah mempermasalahkan masing-masing dari kalian pacaran dengan siapa. Meski diam-diam pernah saling khawatir kalau aja orang itu tak bisa menjaga perasaan temanmu ini.
Belum lagi kamu sendiri bisa dibilang jadi saksi dari fase-fase di hidupnya, seperti waktu masih sama-sama ABG yang pernah ngelakuin salah atau hal memalukan, sampai fase di mana dia udah mulai berubah lebih dewasa. Makanya sekarang kamu benar-benar nggak nyangka aja, bisa nikah sama orang yang dari dulu biasa aja di hati atau pikiran. Urusan cinta dan jodoh emang paling bisa buat kejutan.
ADVERTISEMENTS
2. Tapi justru karena teman dekat, rasa canggung jadi lebih kerasa pas diawal-awal
Siapa bilang nikah sama teman sendiri, bikin kamu nggak canggung? Karena kenyataannya diawal-awal nikah rasa canggung justru lebih besar. Dia yang dari dulu biasa aja buatmu, kini mendadak jadi orang yang paling penting di hidupmu. Dia tetap bisa jadi teman, tapi bukan lagi yang biasa. Sebab dia sudah jadi pasangan yang akan menemani kamu sampai menua.
Apalagi saat kamu dan dia mau coba momen mesra yang manja, duh kok rasanya kayak orang yang baru kenal. Soalnya dulu waktu temenan kalian biasanya saling meledek sampai konyol-konyolan bareng. Kan aneh dari manggil “Nyet” eh jadi “Sayang”.
ADVERTISEMENTS
3. Tapi setelahnya kamu nggak perlu lagi jaim-jaiman, karena emang udah terbiasa blak-blakan
Waktu masih jadi temen, kamu kadang nggak terlalu peduli mulai dari urusan penampilan sampai kelakuan. Mana pernah kamu dandan buat dia. Di depan dia kamu juga makan tetap dengan lahapnya, nggak pernah khawatir kelihatan belepotan. Pokoknya kamu emang selalu bisa jadi sendiri saat sama dia. Nggak kayak pas sama pacar yang dulu yang berusaha mati-matian biar kelihatan tetep manis dan sempurna.
Sama dia yang dulu teman dekatmu ini, kamu juga bisa dengan ringan untuk mengungkapkan semua perasaan atau pikiran. Nggak perlu sungkan untuk marah-marah, sedih, bilang nggak suka bahkan bilang nggak mau kalau memang kamu tak nyaman.
Asik lah pokoknya nikah sama teman sendiri yang biasa blak-blakan.
ADVERTISEMENTS
4. Seru karena bisa menjalani dan merasakan hal serius tapi tetap santai
Proses pertemanan kamu dan dia bisa dibilang sudah cukup lama. Sedangkan proses untuk sampai ke pelaminannya cuma butuh waktu beberapa bulan sembari persiapan untuk nikahan. Dari sini aja udah jadi bukti kalian lebih serius untuk persolaan hubungan. Tapi santainya saat berteman dulu tak lantas kamu dan dia lupakan juga.
Pernikahan kalian ibarat menyusuri pantai berkarang, yang jalanannya penuh batu-batu kapur tajam. Adakalanya sakit, dan perlu serius supaya berhati-hati. Tapi suasana pantai yang penuh dengan hembusan angin bikin semua terasa lebih santai dan seru.
ADVERTISEMENTS
5. Pas ngumpul sama teman kalian juga jadi bahan ledekan, bikin ngerasa malu tapi tetap aja senang
Cie, teman tapi nikah….
Eh, bagaimana rasa nikah sama temen sendiri?
Uhuy, yang tidur bareng temen sendiri, eh bentar lagi dihamilin sama teman sendiri juga lagi
Lucunya lagi, pergantian status dari temen jadi pasangan suami istri ternyata bikin teman-temanmu nggak tahan buat melemparkan candaan. Kalimat-kalimat di atas tadi entah sudah berapa kali kamu dengar dari teman-temanmu dan dia. Kamu sendiri sebenarnya tak marah dengan ledekan mereka, hanya saja dirimu sering merasa malu sekaligus senang.
Malu karena udah jauh-jauh dan sulit nyari pacar, tapi akhirnya sama dia yang sahabat sendiri. Senangnya ya ternyata jodoh dari Tuhan memang tak pernah salah.
ADVERTISEMENTS
6. Nggak punya panggilan mesra, karena udah terbiasa pakai nama
Panggilan mesra? Itu sih nggak ada dalam kamus kalian. Kamu dan dia nggak perlu panggilan Beby, Hunnie, atau Sayang untuk bermanja-manjaan atau mengungkapkan perasaan. Karena sebenarnya panggilan nama yang sudah kalian lakukan sedari dulu itu lebih manis dari semua panggilan sayang yang klise itu.
7. Lama-lama terbiasa saat ada orang yang komentar, “Kok nikahnya sama sahabat sendiri?”
Emang sih, bukan komentar miring atau nggak enak. Tapi kadang kamu juga merasa agak risih atau jadi malas mendengar orang bilang, “Ini, nikah sama sahabat sendiri? Serius?” Rasanya kamu pengen banget bilang, ya emang kenapa kalau nikah sama teman dekat sendiri? Lagipula kalian benar serius menjalani pernikahan ini. Bukan berarti kalian dulu berteman dan sering konyol-konyolan bareng sekarang jadi mau bikin bercadaan yang ekstream.
Orang nggak tahu aja, kalau sebenarnya kamu dan dia sendiri pun masih suka nggak percaya. Tapi kalau ditanya senang, udah nggak bisa diungkapin lagi lewat kata-kata. Kamu bersyukur kalau pendamping hidupmu ini teman sendiri yang udah cukup dikenal baik luar dalam. Bukan pacarmu yang dulu, yang baru aja kamu kenal tak lebih dari dua tahun.
Siap-siap aja yang kalau ternyata jodohmu nggak jauh-jauh dari temen sendiri.