Nak, aku memang tidak seperti ibumu yang pandai mengutarakan segala hal yang berkecamuk di dalam dadanya.
Aku lebih gemar memendam apa yang kurasakan dan meratap dalam diam.
Aku tidak ingin menunjukkan bulir air mata, karena pasti akan membuatmu tergoyahkan.
Namun, percayalah, rasa sayangku kepadamu sama luas dengan semesta dan sama dalam dengan samudera.
Sebentar lagi, kau, putri kesayanganku, akan menapaki jenjang hidup baru bersama pria pilihanmu.
Di tiap langkah kalian berdua, doaku selalu ada
Karena hingga habis masaku di dunia, kau tetaplah gadis kecil yang selalu kucinta.
ADVERTISEMENTS
Dari detik kamu dilahirkan ke dunia semesta Ayah sudah tak lagi sama
Memang, harus ku akui, ayahmu ini adalah sosok yang kaku dan tidak banyak kata. Aku tidak seperti ibumu yang dengan mudah bisa kau ajak berbagi cerita. Aku juga tidak pandai menunjukkan rasa sayangku kepadamu. Namun itu semua bukan berarti aku tidak cinta. Sesaat setelah mengetahui bahwa ada makhluk lucu di dalam rahim wanita yang kucinta, ayahmu inilah yang menunggui ibumu siang dan malam. Bahkan, ayah girang bukan kepalang ketika kau mulai menendang di dalam rahim, membuat ayah bangga luar biasa dan bercerita kepada siapa saja. Ya, ayah bahkan sudah menaruh sayang meski belum melihat wujudmu sebagai manusia.
Rasa sayang ayah menjadi berlipat jumlahnya ketika kau sudah melihat dunia. Ayah jatuh cinta saat pertama kali mendengar tangismu dan melihat paras lucu milikmu, kamu mewarisi dagu dan mataku, ah bangganya hati ini. Tahukah kamu, nak? Mulai detik itu juga poros ayah adalah dirimu. Ya, kamu, merupakan semesta ayah yang baru. Kamu adalah alasan mengapa ayah selalu memiliki semangat penuh untuk bangun pagi dan bekerja hingga larut malam.
Demi tak pernah alpa memenuhi segala kebutuhan dan inginmu. Demi menjagamu supaya kamu tetap tertawa dan bergembira.
Â
Â
ADVERTISEMENTS
Kehadiranmu mengubah seluruh hidupku. Hobi dan keinginan pribadi rela kulipat demi kesempatan kita menghabiskan waktu
Memang waktu luang ayah tak sebanyak ibumu. Ayah hanya memiliki waktu di saat jam pulang kantor untuk bercengkerama denganmu, tentu jika kamu belum terlanjur terlelap. Kita berdua pasti akan nonton kuis kegemaran atau menghabiskan waktu bermain kartu dan juga catur. Ayah selalu bangga luar biasa tiap kali kamu bisa mengalahkan ayah. Namun, jika waktu kita berdua sering tergadai karena kesibukan ayah di kantor, yang membuat ayah harus pulang larut. Ayah hanya bisa menghadiahi satu kecupan selamat tidur di keningmu sekaligus doa tak terucap semoga kau memiliki mimpi yang indah.
Nak, masihkah kamu ingat bahwa sebelum kau tumbuh dewasa dan sibuk dengan duniamu kita selalu memiliki waktu bersama di akhir pekan? Kita pasti akan meluangkan waktu lari pagi dan sore mengajak jalan-jalan anjing kesayangan. Tak lupa juga kita akan beristirahat sejenak di bangku taman sembari menunggu kedatangan si penjual es yang selalu lewat pukul empat sore. Sesudah itu kita berdua akan mengganjal perut dengan semangkok bakso, yang selalu saja diikuti dengan omelan cemas dari ibumu.
Ah, rasa-rasanya seperti baru kemarin ayah mengantarkanmu ke gerbang sekolah. Kamu yang memakai seragam putih merah selalu melambai kegirangan. Namun lihat sekarang, kamu sedang mematut diri di depan kaca dengan senyum mengembang. Lengkap dengan gaun pengantin yang akan kamu kenakan esok lusa. Membuat parasmu yang mirip dengan ibumu nampak sungguh mempesona. Ya, tidak terasa putri kesayangan ayah sudah menjadi gadis dewasa.
Â
ADVERTISEMENTS
Ada perhatian Ayah dalam setiap kritikan. Ayah terus mencintaimu walau kita tak selalu sejalan
Nak, memang hubungan kita tidak selamanya mulus dan bebas hambatan. Ayahmu yang kaku ini sering kali beradu pendapat denganmu yang mulai beranjak dewasa. Ayah sering tidak mengijinkanmu ini itu bukan karena ayah tidak mempercayaimu, namun karena rasa khawatir ayah selalu lebih dari takarannya. Apalagi ketika kamu sudah menginjak usia dewasa serta mengenal pria dan cinta.
Bagaimana bisa ayah tidak marah ketika kau pergi di Sabtu malam dan pulang lebih dari pukul sembilan? Bagaimana bisa ayah tidak gusar ketika putri ayah diantar pulang oleh seorang pria? Ah, setiap kali kau berpamitan pergi, hati ayah ini rasanya hilang separuh. Pun ketika kau terlambat pulang semenit saja dari jam malam, bagaimana bisa mata ayah terpejam.
Memang mungkin ayahmu yang terlampau kaku ini sudah kelewatan. Saat gusar ayah akan memborbardirmu dengan pertanyaan yang menjemukan. Membuatmu kewalahan dan kemudian marah pada ayah yang kau pikir tak menaruh kepercayaan. Sungguh nak, bukannya tak ingin mempercayai putri ayah sendiri, namun hati ayah hanya dipenuhi kecemasan dan kekhawatiran. Ayah pun tak tahu bagaimana harus bersikap selain memberondongmu dengan ragam pertanyaan.
Di tiap kali pertengkaran kita usai, seberapapun ayah marah padamu, semuanya selalu menguap ke udara. Ayah tidak sanggup menyimpan marah lama-lama untukmu. Untukmu, rasa sayang selalu ada dan tak terbatas jumlahnya.
ADVERTISEMENTS
Tasbih sudah Ayah mendidikmu untuk bisa menghargai diri sendiri. Rasanya tak perlu Ayah khawatir pada pria yang kau pilih ini
Nak, aku percaya pada pria yang kini akan mendampingimu. Aku tahu kamu mampu memilih mana yang terbaik untuk masa depanmu. Dulu mungkin ayah selalu gusar ketika kau berkencan dengan pria, namun sekarang sudah waktunya ayah berlapang dada. Toh, kau telah dewasa dan tau mana pria yang tepat untukmu. Ini bukan lagi jaman Siti Nurbaya, ayah tak punya hak mengatur bahkan memilihkan dengan pria mana kau harus berbagi cinta.
Ayah percaya lelaki pilihanmu mampu membuatmu bahagia. Dia merupakan lelaki berhati baik dan mampu memanggul tanggung jawab sebagai seorang kepala keluarga. Ayah pun yakin kelak kau akan menjadi istri yang membanggakan serta ibu yang hebat bagi cucu-cucu ayah. Diam-diam ayah selalu berdoa untuk kalian berdua, semoga kalian diberi kebahagiaan tak terbatas hingga hari tua.
ADVERTISEMENTS
Segera, gadis kecil Ayah ini akan punya kehidupan baru. Namun tolong jangan pernah lupa — Ayah tetap sedia untuk jadi rumahmu
Lusa merupakan hari bahagiamu nak. Hari dimana kamu dan priamu akan mengikat janji suci untuk hidup dalam suka dan duka hingga sisa hari. Kalian akan saling berbagi tawa dan tangis bersama. Pun kalian harus saling bekerja sama untuk kebahagiaan berdua.
Namun yang perlu kau ingat, saat kau membutuhkan bantuan, ayah selalu ada di garda terdepan. Pun ketika kau membutuhkan tangan untuk membantu mengasuh mahkluk lucu yang kelak akan menjadi cucu ayah, ayah selalu bersedia dengan hati penuh.
Esok lusa kau akan mengamit lengan ayah dan berjalan bersisian menuju altar. Di sana, kau akan kuserahkan kepada pria yang kemudian akan menggantikan posisi ayah untuk menjaga dan melindungimu. Ayahmu ini bukan lagi satu-satunya pria yang ada di hidupmu. Ayah harus berbagi tempat dengan pria yang kelak akan menjadi suamimu. Namun, yang perlu kau tahu, kau selalu menduduki posisi nomor wahid di hati ayah.
Ya, karena hingga ayah menutup mata, kau tetaplah gadis kecil yang ayah cinta.