Kepastian adalah mata uang yang sulit dalam sebuah hubungan. Walau sudah lama dijalani kita tidak bisa menjawab pasti apakah hubungan bisa berakhir di pelaminan. Dalam ikatan paling suci. Seperti banyak hal lainnya di dunia, semesta juga selalu punya humor tersembunyinya.
Kamu yang udah pacaran tahunan bisa pfft putus dalam hitungan hari. Baru bertemu dan merasa klik — kalian langsung memutuskan menikah tanpa proses pacaran.
Jika begini, adakah yang bisa dilakukan agar kita tidak membuang waktu demi sesuatu yang ilmunya belum pasti? Adakah cara agar tidak usah terlalu lama pacaran tapi tetap bisa saling mengenal dan mantap berjalan mulus ke pintu pernikahan? Di sini Hipwee sudah mengumpulkan berbagai hal yang bisa dilakoni supaya kalian tidak membuang waktu lagi.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Samakan visi dan keinginan di bulan 1 hubungan. Jalan yang kalian lalui akan sama-sama lurus, walaupun nggak mulus
Bulan pertama hubungan biasanya jadi fase bulan madu yang isinya manis-manis saja. Di masa ini kalian sedang sayang-sayangnya. Semua kekurangan jadi nggak terlihat di mata.
Tidak banyak yang mau memanfaatkan bulan pertama hubungan untuk benar-benar duduk bersama demi menyamakan visi hubungan ini mau dibawa ke mana. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepalamu, buat simulasi apa yang akan kalian lakukan jika berada dalam situasi sulit.
Cara ini membuat kalian bisa berjalan lurus walau sedang dalam masalah. Hubungan tidak akan selamanya mulus. Tapi paling tidak kalian akan tahu apa yang harus dilakukan jika visi dan misi sudah ditetapkan.
ADVERTISEMENTS
Buat 30 days honest challenge di bulan kedua. Lihat seberapa jujur dan terbuka kalian saat bersama
Kehidupan setelah pernikahan sebenarnya harus kamu bangun bahkan sebelum pernikahan itu terjadi. Ya, kepercayaan dan kejujuran tak harus menunggu halal dulu ‘kan untuk dilakukan? Sejak awal hubunganmu dan dia, pastikan hal ini ada terlebih dahulu.
Terapkan tantangan 30 hari tanpa bohong ke pasangan di bulan kedua. Saat ini kalian harus benar-benar bicara apa adanya. Berani mengungkapkan sesuatu sampai ke hal terburuknya. Lihat. Apakah kamu bisa menerima dia saat sedang tidak ada manis-manisnya? Mampukah dia tetap mengelus rambutmu waktu kamu mengesalkan dan membuat sakit hatinya?
ADVERTISEMENTS
Masih di bulan kedua, buat list kekurangan dan kelebihan pasangan. Mana yang lebih panjang? Apa yang bisa dilakukan biar aman?
Nggak seperti mereka yang hanya fokus pada pacaran dulu, kamu dan pasangan nggak ingin berlama-lama dalam proses ini. Jika benar seperti itu, maka saling memahami sejak awal adalah salah satu kuncinya. Menerima apa adanya berarti kamu memahami dirinya yang seperti itu. Dan ketika kamu memahami itu, kamu tahu apa yang akan kamu lakukan dengan dirinya. Apakah itu akan melengkapi kekurangannya, atau menyempurnakan dirinya yang tak sempurna. Begitu juga sebaliknya.
Di bulan kedua hubunganmu coba buat list setiap hari yang berisi kelebihan dan kekurangan pasangan. Mana yang lebih panjang menurutmu, kelebihan atau kekurangannya? Apakah kamu bisa menerima? Dari situ tentukan langkah bagaimana kalian akan menghadapinya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Kapanpun kamu menikah, urusan finansial selalu jadi pertimbangan. Di bulan ketiga kamu sudah harus terbuka soal penghasilan dan tabungan
Meskipun kamu hanya ingin menikah dengan perayaan yang sederhana, bukan berarti itu nggak mengeluarkan biaya, bukan? Dan sebenarnya, urusan finansial ini bukan hanya saat kamu menikah loh. Tapi yang paling penting adalah saat kehidupan berumah tangga. Dengan waktu yang cenderung lebih singkat sebelum melaju ke jenjang pernikahan, seharusnya kamu sudah memikirkan finansial secara matang.
Apakah pendapatanmu dan dia udah bisa mencukupi kehidupan nanti, kapan mulai bayar cicilan rumah, apakah motor aja cukup atau pakai mobil, semuanya harus kamu pikirkan. Agar nanti kamu dan pasangan nggak terlalu kaget dengan kehidupan pasca pernikahan. Nah, salah satu cara untuk mencegah itu dengan punya tabungan sejak awal. Apakah itu tabungan pribadi, atau bersama. Sehingga nggak lahir batin aja yang siap untuk beradu di pelaminan, tapi juga finansial masas depan.
Jadi, apakah kamu akan menjalani hubungan yang lama dan belum tentu berakhir di pelaminan, atau yang hanya hitungan bulan, tapi kamu udah berkomitmen untuk melaju ke jenjang pernikahan?