Memikirkan pasangan berselingkuh di belakangmu pasti tak karuan rasanya. Dikhianati orang yang disayangi pasti membuat hati terasa sakit. Mendadak kamu berpikir tentang segala kekurangan yang kamu punya. Sulit untuk berpikir jernih dalam kondisi sakit hati begini, meski sebenarnya persoalan itu baru dalam bentuk rasa curiga.
Lalu, dipicu amarah yang membara, langsung saja melakukan konfrontasi pada si dia. Padahal belum tentu juga tuduhan itu benar. Misalnya, rasa curiga itu terpicu dari sikap yang tak lagi hangat, padahal bisa saja si dia sedang menghadapi sebuah masalah pula. Kalau sudah begini, persoalan justru semakin besar dan berlarut-larut. Supaya tetap tenang dan tidak meledak-ledak, coba deh lakukan hal-hal ini saat mencurigai si dia ada main di belakang.
ADVERTISEMENTS
1. Pertama-tama, tanyakan pada dirimu apa yang memicu kecurigaan itu. Jangan-jangan hanya bersumber dar rasa insecure-mu
Dari mana rasa curiga itu berasal? Apakah dari sikapnya yang ilang-ilangan? Atau secara tak sengaja kamu mengintip pop up message di ponselnya yang sedikit berlebihan? Atau karena kamu merasa dia tak seromantis dulu? Mengidentifikasi masalah adalah hal yang perlu dilakukan saat kecurigaan itu mencuat. Karena bisa saja itu bersumber dari rasa insecure-mu. Misalnya, saat hatimu sedang sensitif, si dia secara tak sengaja “berulah” dengan tidak menjawab teleponmu, langsung deh kecurigaanmu muncul di situ.
ADVERTISEMENTS
2. Ingat kembali bagaimana sikapnya belakangan ini. Apa iya, sikapnya memang patut dicurigai?
Setelah kamu menemukan titik persoalan yang membuat rasa curiga itu datang, jangan buru-buru diungkapkan. Buatlah catatan pro dan kontra terlebih dahulu dalam pikiranmu. Tak perlu buru-buru mengecek ponsel atau barang pribadinya selama ini. Karena salah-salah itu justru bisa menjadi bumerang sendiri.
Daripada begitu, ingat-ingat saja bagaimana sikapnya belakangan. Iya sih, kamu lihat dia diam-diam menerima telepon dan langsung mengakhirinya saat kamu muncul, tapi apa iya sikapnya selama ini patut dicurigai? Ada banyak tanda-tanda orang sedang berselingkuh. Meski ada juga orang yang begitu pandai menyembunyikan fakta, coba cek dulu sikapnya. Jangan sampai kamu gegabah tanpa bukti.
ADVERTISEMENTS
3. Selama mengumpulkan bukti dan analisa, emosimu mungkin akan benar-benar diuji. Cari satu orang yang benar-benar kamu percaya untuk dicurhati
Di tahap ini, emosimu akan sangat diuji. Mungkin kamu akan merasa stres dan tertekan, sehingga hasrat untuk segera mengonfrontasi semakin besar. Sebaiknya, tak perlu mengumbar persoalan ini ke teman-temanmu. Apalagi media sosial. Namun, untuk meredakan bebanmu, kamu bisa menemui satu orang yang paling kamu percaya untuk mengemukakan uneg-unegmu. Curhat kepada orang lain memang tak selalu menyelesaikan persoalan, namun hati akan terasa lebih plong juga kan?
ADVERTISEMENTS
4. Membicarakannya dengan pasangan itu harus. Namun, sebelumnya pastikan kamu sendiri dalam kondisi emosi yang tenang dan terkendali
Setelah melakukan analisa, koreksi atas kecurigaan sendiri, serta mengumpulkan bukti, dan tanda-tanda perselingkuhannya semakin besar, sudah saatnya untuk membicarakan hal ini dengan pasangan. Jangan dipendam, karena itu bisa berlarut-larut dan menyiksamu sendiri. Namun, sebelum mengajaknya ngobrol, pastikan hati dan emosimu dalam kondisi ‘adem’. Sekilas memang mustahil, karena kamu kecurigaaanmu malah makin menjadi-jadi.
Salah satu cara yang ampuh untuk menenangkan diri adalah dengan menulis. Ingat saat kamu menulis buku harian dulu ketika masih kecil? Dengan mencurahkan semua yang kamu pikirkan, setidaknya kamu sudah mengurangi emosi dalam diri. Selain itu, dengan menuliskan dan membacanya kembali, kamu jadi tahu apa-apa saja yang ingin kamu tanyakan atau bicarakan. Dengan begitu, obrolan kalian nanti nggak melantur dan ujung-ujungnya cuma berantem doang.
ADVERTISEMENTS
5. Ciptakan situasi yang nyaman untuk perbincangan yang berat ini. Jangan lupa, beri waktu padanya untuk menjelaskan apa yang terjadi
Selain menata emosi, menciptakan suasana yang nyaman juga bisa diterapkan. Obrolan kalian nanti akan sangat sensitif, dan mungkin saja menjadi panas. Jadi, kenapa tidak menciptakan suasana yang adem supaya obrolan lebih nyaman? Oh ya, ungkapkan kekhawatiranmu dengan tenang. Jelaskan saja apa yang membuatmu curiga, dan mengapa kamu bisa curiga. Yang terpenting, berikan dia kesempatan untuk menjelaskan dari sudut pandangnya. Jangan hanya marah-marah saja, tapi tidak mau memberinya kesempatan menjelaskan.
ADVERTISEMENTS
6. Kemungkinan besar ia akan mengelak. Tak perlu ikut tersulut emosi, tetap tenang, dan mungkin itu akan membuatnya terintimidasi
Sebelum mengajaknya bicara, pastikan kamu sudah memikirkan responsnya ya. Dengan begitu, kamu bisa tetap tenang meski nanti dia mengelak–kemungkinan besar dia memang akan mengelak. Bisa juga, dia akan marah karena merasa tidak dipercaya. Bahkan, mungkin saja dia akan menyalahkanmu. Mudah saja untuk ikut tersulut emosi di sini. Namun, perlu diingat bahwa kamu harus tetap tenang. Bersikap tenang dalam situasi seperti ini, selain mencegah situasi semakin memanas, juga bisa membuatnya terintimidasi sendiri lo.
7. Bila akhirnya terbukti dia memang mendua, bicarakan baik-baik apa langkah selanjutnya. Tanyakan pada hatimu sendiri, kamu maunya apa
Setelah pembicaraan digelar, dan terbukti memang dia mendua di belakang, segera pikirkan apa yang harus dilakukan setelahnya. Tak perlu memaklumi alasannya mendua, tapi kamu bisa mengambil pelajaran untuk langkah-langkah ke depannya. Kini, tanyakan pada hatimu, kamu maunya apa. Pikirkan baik-baik agar tak menyesal ke depannya.
Perselingkuhan adalah hal yang berat dan sering menjadi batu sandungan dalam sebuah hubungan. Namun satu hal yang perlu diingat, tak perlu menyesal karena kamu nge-gep pasanganmu selingkuh. Bersyukur saja, setidaknya kamu mengetahui ini sejak awal. Kamu jadi lebih mengerti orang seperti apa pacarmu saat ini. Sebelum hubungan melangkah ke mana-mana, ‘kan?