Halo, kamu…
Temui aku dan duduklah di sampingku. Aku ingin meminjam waktu luangmu sebentar dan sebagai gantinya akan kubuatkan kamu secangkir minuman hangat yang kamu suka.
Barangkali ini terlalu terburu-buru, tapi aku ingin berterus terang tentang perasaanku yang sebenarnya bahwa ada hal yang berbeda saat kita bersama. Aku selalu menunggu di mana kita menghabiskan waktu dengan bercengkrama membahas apapun yang kita suka. Tawamu adalah salah satu lullaby yang ingin aku dengar setiap harinya. Sorotan matamu seindah senja sore yang selalu kutunggu kehadirannya. Aku harap kamu pun juga dapat merasakan yang serupa dan pada nantinya kita bisa menjadi pasangan yang direstui Tuhan.
Selain itu, aku ingin mengatakan sesuatu tentangmu yang mengganjal perasaanku. Dari cerita-ceritamu, aku bisa menebak kalau kamu sulit sekali untuk mencintaimu dirimu sendiri. Kamu selalu mengeluh dan merasa tidak puas terhadap kemampuanmu.
Ketika Kamu Tidak Bisa Mencintai Diri Sendiri, Kamu Tidak Punya Gambaran Soal Kebahagiaan yang Bisa Kamu Raih Nanti
Maaf aku harus menerangkan ini. Namun, jika kamu tidak tahu apa yang membahagiakan dirimu atau apa yang harus kamu banggakan, maka kamu tidak akan pernah tahu apa yang sedang kamu cari dari (calon) pasanganmu – aku.
Kamu sering mengatakan padaku untuk berusaha mencintaimu, tapi kamu sendiri tidak tahu mengharapkan cinta yang seperti apa.
Kamu yang tidak pernah mencoba memperjuangkan hal yang membuatmu bahagia, hingga menjadi sulit menghargai perjuangan orang lain. Kamu bahkan sering mengabaikan perjuangan mereka, karena alasan kenapa mereka berjuang saja tidak bisa kamu terima.
Coba Hilangkan Pikiran Negatif tentang Kekurangan Diri Sendiri, karena Tidak Ada Manusia yang Sempurna di Dunia Ini
Kamu terkadang membenci dirimu, lantaran kamu merasa dirimu tidak sempurna melakukan sesuatu yang kamu suka. Percayalah, jangan menuntut kesempurnaan, karena tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang memiliki kekurangan, begitupun kamu.
Jika kamu selalu ingin menjadi seseorang yang sempurna, perlahan mulai hentikan kebiasaan berpikir tentang kesempurnaan.
Fokus dan berusahalah mencapai targetmu tanpa berusaha menjadi sesuatu yang sempurna.
Kamu Jelas Membutuhkan Bantuan, Jadi Kenapa Menolak dengan Alasan yang Tidak Masuk Akal?
Aku sering melihatmu menolak menerima bantuan padahal sebenarnya kamu membutuhkannya. Bukan hanya kepada teman-temanmu, tapi juga kepadaku. Ketika aku menawarkan bantuan, kamu selalu beralasan macam-macam dan kadang suka tidak masuk akal.
Apakah kamu merasa kalau dirimu tidak layak menerima bantuan? Padahal sudah banyak uluran tangan.
Saranku, janganlah terlalu keras terhadap dirimu sendiri. Bila kamu merasa heran terhadap orang-orang yang membantumu, maka janganlah berprasangka buruk. Selain tidak ada manusia yang sempurna, setiap orang pun juga membutuhkan pertolongan orang lain. Bisa saja nanti, ketika kamu benar-benar membutuhkan bantuan, mereka justru akan menolaknya.
Kamu Memang Bisa Mengandalkan Aku, tapi Aku Tidak Mau Kamu Terus Tergantung Padaku
Aku bisa membantumu untuk menemukan ‘sesuatu’ yang hilang dalam dirimu.
Ya, aku bisa kamu andalkan!
Mungkin awalnya semua akan terasa baik, tapi kamu juga tidak bisa menggantungkan semuanya padaku, karena aku juga tidak bisa berada di dekatmu terus-menerus. Aku juga memiliki kegiatan yang tidak bisa aku tinggalkan. Kamu pun juga harus berusaha untuk melakukannya sendiri, tanpa aku.
Pada Akhirnya, Tidak Ada Satu Orang Pun yang Dapat Mencintaimu Begitu Besar – Bukan Aku – Melainkan Kamu
Dengan kata lain, sebelum kamu merasa sepenuhnya mencintai dirimu sendiri, maka tidak akan ada satu orang pun yang bisa melakukannya. Termasuk aku.
Lakukan apapun yang membuat dirimu lebih percaya diri dan merasa nyaman dengan apa yang kamu terima saat ini.
Kamu perlu banyak bersyukur kepada Tuhan terhadap hidup yang kamu jalani, bentuk fisik yang kamu miliki, hubungan yang sedang kita bina, dan semua hal yang sudah kamu dapatkan sampai di kehidupanmu yang sekarang. Percayalah, banyak orang yang tidak seberuntung kamu, karena mereka tidak bisa mencicipi apa yang mereka inginkan.
Jika kamu tidak merasa ‘terhubung’ dan mencintai kamu yang sebenarnya, bagaimana bisa kamu melakukannya kepada orang lain? Aku berbicara mengenai hal ini karena aku peduli kepadamu. Aku siap membantu dan membuatmu kembali tersenyum dan pada akhirnya, kamu mencintai dirimu dan menerima kekuranganmu.