Tanpa kita sadari, kita selalu menganggap bahwa kisah cinta romantis adalah ketika dua insan yang saling jatuh cinta dipertemukan dalam ikatan bersama. Bagi kamu yang hidup di era cerita-cerita romantis modern, romansa tersebut diwujudkan dalam bentuk dua insan tersebut berakhir dengan jadian. Mereka yang tak berani nembak dan hanya mencinta dalam diam dianggap tak benar-benar menawarkan cinta yang sesungguhnya.
Lantas apa iya mereka yang memilih untuk memendam cinta sebelum waktunya adalah mereka yang tak serius dalam menawarkan cintanya? Bukankah malah mereka yang mengungkap cintanya yang prematur itu yang sebenarnya tak benar-benar cinta? Kalau serius dengan cintanya, bukan nembak dan mengungkapkan rasa yang jadi prioritas. Memilih untuk memantaskan diri dan menata masa depan harusnya jadi pilihan utama sebelum berani berkata cinta.
ADVERTISEMENTS
1. Meski kamu dan dia belum jadian, bukan berarti kalian tak bisa saling perhatian. Sekadar memberi perhatian tak harus menunggu pacaran
Mengungkap perhatian pada dia yang kamu cinta tak hanya boleh diberikan oleh mereka yang sudah punya status pacaran kok. Meski kamu dan dia masih sebatas sahabat dan belum jadian, tak ada yang melarangmu untuk memberinya perhatian. Sekadar mengingatkan untuk selalu menjaga kesahatan bukan hanya hak orang pacaran. Kenapa juga harus menunggu pacaran untuk sekadar memberi perhatian?
ADVERTISEMENTS
2. Kalau ingin jadi pendengar setianya, kenapa harus menunggu jadian?
Pacaran memang membuat kamu dan dia jadi orang yang saling mendengar keluh kesah masing-masing. Namun tanpa harus menunggu jadian pun, kamu sudah bisa menjadi pendengar setianya. Perhatian yang tulus nantinya bisa meluluhkan hatinya. Siapa yang tidak nyaman jika selalu ada telinga yang bersedia mendengar.
ADVERTISEMENTS
3. Bicara soal masa depan itu bukan hanya hak mereka yang pacaran. Kalau memang sayang, membagi rencana masa depan dengannya justru membuktikan kalau kamu cinta
Tak ragu meminta pendapat perihal masa depanmu kepada dia yang kamu cinta bukan hanya hak orang-orang yang sudah punya status pacaran saja. Meski belum punya status jadian, kamu tetap boleh kok meminta pendapatnya soal langkah-langkah apa yang baiknya kamu ambil demi menata masa depan. Kalau kamu memang cinta, meminta pendapatnya jelas harus kamu lakukan. Meski sekarang nggak pacaran, hal itu menunjukkan kamu serius mempertimbangkan dia jadi pendampingmu di masa depan.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
4. Jika kamu serius cinta, kamu tak akan memaklumi dia apa adanya. Yang benar-benar cinta pasti akan memberi komentar soal kebiasaan buruk dan harus diubah
Ketika kamu benar-benar serius mencintai, bukan umbaran kata cinta yang terus kamu berikan. Alih-alih mengumbar cinta, kamu akan terus berusaha membuatnya termotivasi agar jadi lebih baik lagi lewat kritikan yang memang bertujuan untuk membangun. Kala kamu serius mencintanya, kamu tak akan segan memberinya kritik atas kebiasaan buruknya. Buatmu, orang yang kamu cinta harus benar-benar istimewa. Untuk itu kritik sudah tak ragu lagi kamu ucapkan padanya.
ADVERTISEMENTS
5. Pacaran bukan satu-satunya wujud cinta. Daripada mengumbarnya, lebih baik kamu bekerja keras membuktikan lewat karirmu sebelum berani mengumbar cinta
Kata orang, cinta itu dibuktikan lewat tindakan, bukan lewat ucapan. Kamu wajib memegang teguh hal itu. Alih-alih mengumbar kata cinta baru menyiapkan segalanya, lebih baik kamu menyiapkan segalanya dulu sebagai pembuktian cinta. Kamu lebih baik memilih untuk membuktikan kesuksesan karirmu terlebih dahulu daripada mengajaknya jadian. Kalau memang cinta, kamu tentu tak mau kan melihat dia tak bahagia karena kondisimu masih apa adanya?
6. Perasaan cinta sejati tak terbatas pada status pacaran saja. Dia yang serius cinta bakal berani bilang ke orangtua meski kalian tak punya status pacaran
Kamu wajib tau, pembuktian cinta saat ini sudah bukan lagi dengan cara menembak dia agar dia mau jadi pacar. Alih-alih mengumbar kata cinta, pembuktian yang sebenarnya adalah dengan berani datang ke rumah orangtuanya dan bicara serius soal perasaanmu kepada mereka. Kalau memang cinta, tanpa adanya status cinta tak akan menghentikanmu untuk bicara serius kepada orangtuanya. Daripada sekadar ngajak jadian, berani menghadap orangtuanya lebih dia hargai sebagai wujud keseriusan.
Terbukti, kan? Urusan cinta bukan hanya urusan keberanian untuk ngajak jadian. Meski kamu dan dia yang kamu cinta tak punya status pacaran, tak ada alasan untukmu untuk tidak menunjukkan keseriusan. Yang jelas kamu harus ingat, pembuktian kalau cinta itu tak hanya terbatas pada status saja!