Kapan ya aku dikenalin ke orangtuanya?
Kamu jadi salah satu cewek yang punya harapan bisa dikenalkan ke orangtua atau keluarga pasangannya. Sebab kamu menganggap perkenalan ke keluarganya ini jadi patokan serius atau tidaknya dia dengan hubungan kalian. Toh dengan mengenal keluarganya, kamu pun punya kesempatan untuk memahami karakter dirinya lebih dalam lagi. Mengingat keluarga jadi lingkungan pertama yang membentuk kepribadiannya.
Tapi kadang mau sebesar apapun harapan kamu untuk dikenalkan, tetap saja ada takut di dirimu jika waktu itu tiba. Sampai kamu membayangkan sendiri, kira-kira bagaimana ya sikap orangtuanya? Hal-hal apa juga ya yang akan ditanyakan oleh mereka? Apakah dirimu bisa diterima dengan baik oleh keluarganya? Terlepas dari semua pertanyaan itu, kadang rasa deg-deg’annya kamu saat bertemu dengan orangtua pacar justru muncul dari hal sepele di bawah ini.
ADVERTISEMENTS
1. Tanpa bilang-bilang, dia langsung membawamu ke acara keluarganya
Mempersiapkan diri sebelum pertemuan pertama dengan orangtua cowokmu bukan cuma supaya kamu bisa memberikan kesan yang baik. Tapi supaya prosesnya lancar, tak ada salah tingkah di depan mereka, tak ada pula rasa canggung yang berlebihan. Tapi kadang semua itu tak berjalan tepat sesuai keinginanmu saat cowokmu kelewat usilnya. Dia tiba-tiba saja membawamu ke acara keluarganya.
Jangankan mengobrol, melihat ayah ibunya langsung saja belum pernah. Tapi ini sudah langsung saja bertemu dengan anggota keluarganya yang lain seperti om, tante dan sepupu-sepupunya. Rasa senangmu sementara waktu tertidas oleh rasa takut dan malu. Membuat jantungmu berdetak kencang sekali, sampai sesekali mukamu memerah karena darah terasa deras mengalir ke sana.
ADVERTISEMENTS
2. Menceritakan tentang dirimu dengan berlebih, maksudnya sih baik tapi ini jelas buatmu salah tingkah
Nisa ini jago masak, Bu. Udah gitu dia anaknya mandiri dan sabar banget.
Siapa sih yang tak senang jika dirinya diceritakan dengan versi yang sangat baik? Tapi buatmu cara dia yang menceritakanmu dengan berlebihan ini justru jadi beban tersendiri. Kamu jadi takut jika dirimu tak bisa semandiri atau sesabar yang dia katakan. Kamu khawatir kalau masakanmu tak sebanding dengan kata “jago” yang diucapkannya. Sampai akhirnya pun kamu salah tingkah dan cuma bisa senyum-senyum polos, atau menyahuti cerita cowokmu dengan sangat gugupnya.
ADVERTISEMENTS
3. Nggak cuma bersikap manis, tapi cowokmu tak sungkan untuk memanggilmu dengan mesra di depan keluarganya
Di depan teman saja kadang kamu sungkan jika harus memanggil pasangan dengan Sayang atau Yang. Eh dia, berani-beraninya memanggil dengan mesranya di depan orangtua dan saudara-saudaranya. Belum lagi sikap manisnya yang semakin menjadi-jadi. Senang pasti, tapi tetap saja rasa malu itu tak bisa ditampik. Dalam hati pun kamu menebak-nebak reaksi orangtuanya, apakah mereka nyaman dengan sikap anaknya itu? Bagaimana kalau orangtuanya jadi berpikir yang macam-macam tentangmu karena hal itu?
Kamu yang awalnya sudah siap secara lahir dan batin untuk bertemu keluarganya. Sekarang jadi deg-degan nggak karu-karuan lagi.
ADVERTISEMENTS
4. Entah sengaja atau tidak, ditinggal dia sejenak bersama keluarganya buatmu merasa semakin tak tenang
Aku tinggal ke belakang bentar ya, itu si Pus belum dikasih makan dari semalam.
Ohhh, eh….
Apapun alasan tetap saja rasanya menyebalkan sekali. Bukannya tak suka berbincang berdua saja dengan orangtuanya, tapi ketidakhadiran dia buatmu seperti buku yang kehilangan sampulnya. Rasanya semua perhatian langsung mengarah tepat ke dirimu. Tak ada yang membantumu menjawab pertanyaan ayah ibunya. Tak ada pula yang membuat intermeso di tengah momen canggung atau diamnya kamu, ayah, ibu serta saudaramu.
ADVERTISEMENTS
5. Sepanjang perkenalan dia hanya jadi pendengar tanya jawab antara kamu dengan orangtuanya
Etisnya memang kamu sendiri yang menjawab semua pertanyaan orangtuanya tentang dirimu ini. Tapi tak ada salahnya juga jika cowokmu bisa bantu menambahi jawabanmu. Paling tidak supaya suasana lebih ramai dan santai. Sementara kenyataannya, cowokmu justru jadi pihak yang hanya mendengarkan obrolan kamu dengan orangtuanya. Paling dia baru akan bersuara jika memang pertanyaan atau pembicaraan itu pun diajukan ke dirinya. Hal seperti ini nih yang membuatmu sulit nyaman di awal perkenalan.
ADVERTISEMENTS
6. Memintamu bersalaman dengan orang tuanya sementara kamu sudah pun mengerti aturannya
Salaman sama ibu, sama bapak dulu, An.
Seolah kamu tak paham tata krama saat bertemu dengan orangtua. Padahal tanpa dia memberi tahu, kamu sudah tahu harus bersikap seperti apa di hadapan mereka. Cara cowokmu yang seperti ini yang buatmu mendadak kesal bercampur malu. Rasanya persiapan diri yang jauh-jauh hari kamu lakukan tak ada gunanya lagi saat ini.
Memang perkenalan pertama akan selalu ada saja kekurangannya. Tapi bukankah cowokmu harusnya bisa bantu meminimalkan hal-hal seperti kecanggungan. Bukankah dari sini pun jelas, jika yang harus bersiap diri itu ya kamu dan dia.