Apa kabar generasi patah hati? Mungkin kamu masih galau dan sedang bingung mencari cara agar bisa melupakan sosok dia sebagai pasangan. Sebenarnya seni melupakan seseorang yang pernah mengisi hatimu memang teknik yang gampang-gampang susah buat dipraktikan. Tapi nggak ada seorang pun yang pernah bilang bahwa melupakan dia yang terlanjur masuk terlalu dalam adalah hal yang mustahil.
Banyak pejuang cinta yang salah kaprah kalau membuang hadiah pemberian seseorang dan memblokir semua akun media sosial dan kontaknya adalah salah satu langkah awal memutus keterikatan hati dengan dia yang terlanjur pergi. Bukan, bukan dengan itu. Hadiah dan akun media sosial bersifat fisik, sedangkan melupakannya lebih banyak melibatkan hati dan perasaan. Yuk Hipwee Hubungan kasih logika gampang buat kamu melupakan sang mantan. Simak deh!
ADVERTISEMENTS
1. Jangan berusaha tidak memikirkannya, biarkan saja hatimu menyembuhkan diri dengan caranya
Saat kamu berusaha melupakannya, justru jadi momen yang membuatmu semakin mengingatnya. Sebenci apa pun dengan dia, melupakan bukan soal bagaimana caranya, namun bagaimana membiasakannya. Bersikeras melupakan justru bisa membuatmu makin banyak teringat dengannya. Kekecewaan yang kembali terasa juga salah satu hal yang membuatmu kembali bersedih dan terpuruk. Kalau memang rasanya sakit ditinggalkan, nikmatilah rasa sakitmu, sampai rasa sakit itu bosan hinggap di dadamu. Kalau memang harus bersedih, bersedihlah sampai kamu akan lelah dan memahami bahwa kesedihan memang tidak ada gunanya.
ADVERTISEMENTS
2. Bertemanlah baik dengannya, tapi kamu harus benar-benar paham soal posisi kalian saat ini
Ada yang bilang kalau berteman dengan mantan adalah mitos belaka. Sebenarnya nggak seseram itu. Masih menyimpan perasaan suka dengan mantan itu sah-sah saja. Tapi kamu harus memahami betul seperti apa posisimu dan dia sekarang, ya memang sudah berakhir dan kembali jadi teman. Lalu mau apa lagi? Jangan terlalu terjebak dengan angan-angan balikan atau memperbaiki permasalahan yang sudah lalu. Jika kalian dimaksudkan untuk bersatu kembali, pasti ada kok waktunya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Barang pemberian itu memang kenangan, tapi jangan sengaja dikumpulkan nanti justru makin terkenang
Makin sengaja mengumpulkan barang pemberian seseorang di satu tempat, justru makin terlihat kamu menempatkan seseorang itu di tempat khusus dalam hatimu. Biarkanlah barang kenangan itu menjadi milikmu dan kamu gunakan, bukan sebegai sarana buat mengingatnya, namun untukmu sendiri. Jangan pula sengaja dikembalikan, dibuang apalagi dibakar, justru makin kentara kamu hanya menggunakan emosimu belaka. Kalau boneka pemberian mantan menghangatkanmu saat malam, ya sudah gunakan saja. ‘Kan yang kamu gunakan bonekanya, bukan orangnya
ADVERTISEMENTS
4. Pahami betul permasalahan kalian hingga memutuskan untuk berpisah, yakini kalau keputusanmu tidak salah
Ingat-ingat lagi apa penyebabnya hingga kalian berpisah. Yakinkan sekali lagi bahwa keputusanmu tidak salah. Kalau pun kamu menyesal atas keputusan berpisah dengannya, sudah menjadi konsekuensi bagimu untuk menanggung perasaan bersalah dan sulit melupakannya. Jika memang masih ada yang mengganjal, lebih baik selesaikan sekarang, bicaralah baik-baik dan hilangkan gengsi sejenak. Biar sama-sama enak.
ADVERTISEMENTS
5. Akun sosmed dan kontaknya biarkan saja, kamu hanya perlu hati yang kuat buat melihat unggahannya
Banyak yang merasa jika sudah putus, saatnya mulai menghapus semua kontak dan akun sosial media yang kita ikuti. Padahal, sebuah penyangkalan seperti itu justru akan membuat lukamu makin dalam. Perasaan rindu yang malu-malu makin kamu bungkam pun makin ingin berontak. Coba biarkan saja, terbiasa melihatnya unggahannya dengan pacar baru justru makin bikin kamu kuat dan tegar. Makin bikin kamu juga sadar bahwa memang sudah tidak ada lagi yang tersisa dari hubungan kalian.
6. Makin kamu terbiasa berkomunikasi tanpa keterikatan hubungan, makin mungkin kamu lupa masa indah dengannya
Istilah naifnya memang: menjaga baik silaturahmi. Tapi ada benarnya komunikasi ini dilakukan. Bukan komunikasi yang mengada-ada, tapi komunikasi yang menyangkut suatu keperluan. Jangan sampai mentang-mentang kamu memerlukan bantuan profesional sang mantan untuk kepentingan kuliahmu atau organisasi, kamu jadi ogah-ogahan.
Justru kalau kamu membiasakan diri berkomunikasi secara profesional dengannya akan membuat kalian saling paham bahwa hubungan memang sudah berakhir. Selanjutnya kamu tinggal merapikan kenangan untuk diingat sebagai memori, bukan sebagai penyayat hati.
Sudah siap buat move on dan melanjutkan hidup? Jangan terpuruk begitu dong, melupakan perasaanmu terdahulu nggak mustahil kok. Yang mustahil adalah melupakan bahwa kamu pernah bersama orang yang salah. Yasudah, belajarlah memaafkan diri sendiri dan mulailah hari-hari baru bersama orang baru yang sebentar lagi akan datang menggantikannya. 🙂