Tanpa sadar, seringnya ditanyai soal pernikahan membuatmu jengah. Dering telepon dari orangtuamu kini lebih sering diabaikan. Alasannya cuma satu, malas jika ditanyai lagi soal pernikahan. Belum menemukan pasangan juga sering kali disalahartikan oleh sanak saudara kalau kamu selama ini tak mau berusaha. Padahal segala cara sudah kamu lakukan, termasuk mencari tambatan hati yang pas di hati.
Bagi orangtua, perjodohan diharapkan jadi jembatan. Membuatmu yang belum menemukan pasangan untuk diberikan suatu pilihan. Namun sayangnya, preferensi orangtua yang berbeda terkadang membuat mereka menginginkanmu untuk cenderung menerima, ketimbang menolak suatu perjodohan. Jika demikian, jangan segan untuk berunding. Menghindar bukanlah tindakan bijak.
ADVERTISEMENTS
Jelaskan pada orangtua jika selama ini kamu juga mencari, bukan berdiam diri
Seringnya memang terjadi kesalahpahaman antara orangtua dan anak soal mengapa tak kunjung menikah. Orangtuamu, terutama ibu, mungkin akan sangat cerewet urusan jodoh. Biasanya mereka terlalu khawatir anaknya terlalu larut dalam karir dan pendidikan sehingga mereka memilih jalan perjodohan. Padahal, selama ini kamu juga berusaha mencari dan nggak diam begitu saja. Jelaskan pada orangtua apa yang sedang kamu rasakan, jangan sungkan.
ADVERTISEMENTS
Katakan kalau perjodohan nggak selamanya berlangsung seperti apa yang kamu inginkan. Keberanianmu menolak sangat dibutuhkan
Kalau kamu tidak suka dengan pasangan pilihan orangtua, kamu sangat berhak menolak. Bukan bermaksud menyuruhmu menentang perintah orangtua, namun kamu berhak melakukannya. Keberanianmu untuk menolak sangat dibutuhkan, mengingat kamulah yang akan menjalani sebuah pernikahan, bukan orangtua.
ADVERTISEMENTS
Jika sudah punya pasangan, jangan segan untuk dikenalkan. Seperti apa pun keadaanya, setidaknya kamu sudah memberitahukan
Mungkin kamu bukanlah orang yang terbuka soal pasangan dengan orangtua. Namun tidak adanya kabar bahwa kamu sudah punya pasangan juga sedikit banyak membuat orangtua panik. Perkenalkanlah pasangan pilihanmu walau kamu takut sulit mendapat restu. Bagaimana pun jika kamu sabar, restu bisa didapatkan asal kamu berusaha. Dengan begitu, orang tuamu pun tahu jika selama ini kamu juga sudah berusaha menjalin hubungan yang serius. Perjodohan pun nggak akan terjadi.
ADVERTISEMENTS
Sampaikanlah target yang belum kamu capai sehingga nggak ingin terburu dalam menikah. Namun jangan sampai terbawa emosi atas apa yang sedang terjadi
Dalam hidup, tentunya kamu memiliki berbagai target dan impian yang sebenarnya ingin kamu capai di masa muda. Baik dari ukuran finansial atau kesuksesan karirmu. Jika belum siap membina rumah tangga dan bertanggung jawab atas apa yang mungkin kamu hadapi di balik kehidupan pernikahan, alangkah baiknya untuk jujur kepada orangtua. Berikan pengertian tentang apa yang sedang kamu usahakan. Tekankan pada mereka jika kamu juga sedang mencari kebahagiaan. Lambat laun, mereka pasti akan mengerti mengapa kamu tak pernah mau menerima perjodohan.
ADVERTISEMENTS
Masalah hati memang nggak bisa dipaksakan, lebih baik jujur daripada tersisksa nantinya
Nggak ada satu pun orang di dunia ini yang mau dipaksa melakukan sesuatu sesuai kehendak orang lain. Meski orang itu adalah orangtuamu sendiri. Kamu sudah dewasa, cukup dewasa untuk bisa memutuskan mana yang terbaik untukmu dan mana yang tak baik. Jika sudah berusaha menerima perjodohan namun tak bisa, katakanlah yang sesungguhnya. Beranikan diri, atau kamu akan hidup dalam penyesalanmu sendiri.
Menikah adalah soal kesabaran. Sabar menanti waktu yang tepat, pasangan yang tepat, dan sabar menanti hati menjadi mantap. Jika yang sudah menjalin hubungan hingga bertahun-tahun saja belum tentu ditakdirkan hingga pelaminan, apalagi jika hanya dua insan yang bertemu kala perjodohan? Sebenarnya kamu memiliki hak untuk memutuskan, sudah saatnya melakukan pertimbangan yang matang demi sisa hidupmu kelak.