Ingat gak sih novelnya Icha Rahmanti berjudul Cintapuccino yang booming banget di tahun 2004? Ceritanya tentang Rahmi yang terobsesi berat sama Dimas Geronimo (Nimo – nemo Finding Nemo). Rahmi naksir nimo dari zaman SMA sampe dia kuliah. Bahkan sampe-sampe jurusan kuliah pun ngikutin si Nimo ini. Sepuluh tahun loh Rahmi naksir Nimo, dan 10 tahun itu juga Nimo mengabaikan Rahmi.
Kamu juga mungkin pernah mengalami apa yang Rahmi alami. Menunggu penuh harap selama 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun, atau bahkan lebih dari itu. Sementara perasaanmu tak kunjung berbalas, just ‘perasaan sepihak’. Saran orang terdekatmu untuk move on dari dia kerap kamu abaikan. Karena kamu sendiri gak tau alasannya. Alasan kenapa sulit untuk mengganti posisinya di hatimu…
“walau sempat juga kamu menaruh hati ke yang lain, posisi dia di hatimu tetap tak tergantikan. Suatu ketika kamu terpikir untuk menuntaskan perasaanmu dengan menyatakan. Tapi kenyataannya kamu belum siap, belum siap mendengar jawabannya…”
Nah, buat kamu yang mungkin sedang merasakan hal yang sama, inilah beberapa saran yang mungkin bisa membantumu menemukan jalan keluar.
ADVERTISEMENTS
1. Bisa jadi kamu tak kunjung moveon darinya karena kamu sendiri belum paham tentang perasaanmu sendiri. Apa kamu sekadar suka, jatuh cinta, atau hanya terobsesi saja?
Memahami perasaanmu yang sesungguhnya bisa jadi petunjuk untukmu menemukan titik temu. Kalau kamu sudah mengetahui apa bentuk perasaanmu padanya, setidaknya kamu bisa menemukan cara untuk menuntaskannya.
Kalau itu sebuah obsesi, maka kamu hanya penasaran padanya. Hanya ingin memiliki. Jika itu suka atau kagum, maka pasti ada satu sikapnya yang membuatmu tidak bisa berpaling darinya. Entah sikapnya yang dewasa, caranya menghargai cewek, prestasinya, atau yang lain. Sementara jatuh cinta hampir sama dengan obsesi. Sama-sama ada perasaan ingin memiliki, cuma kalau cinta agak lebih banyak porsi sukanya.
Nah kalau kamu ternyata jatuh hati, ini sudah agak berat ya, karena kamu tulus sayang sama dia. Kamu gak cuma kagum sama kelebihannya tapi juga menerima kekurangannya. Kalau tahapannya ini, kamu gak berharap untuk memiliki.
ADVERTISEMENTS
2. Jika itu sebuah obsesi, maka kamu harus sadar kalau dia bukan milikmu. Kamu gak punya hak untuk memaksanya memilihmu.
Terobsesi dengan seseorang pasti kamu penasaran gimana rasanya kalau dia jadi milikmu. Kamu beneran serius ingin punya hubungan sama dia. Ingin menyatakan perasaanmu, tapi sayangnya kamu belum siap mendengar jawabannya. Belum siap kalau ternyata itu hanya perasaan sepihak.
Bahkan ada di antara kamu yang sudah menyatakannya berkali-kali. Berkali-kali mendapat penolakan, dan berkali-kali itu juga kamu gak menyerah. Kalau perasaanmu sekadar obsesi, maka untuk menuntaskan semuanya kamu hanya perlu sadar bahwa dia bukan milikmu. Kamu gak punya hak untuk memaksanya memilihmu.
ADVERTISEMENTS
3. Kalau kamu hanya sekadar suka atau kagum, apa mungkin perasaan itu bisa bertahan hingga bertahun-tahun?
Nah, kalau hanya suka atau kagum, agak mustahil kalau perasaanmu bertahan hingga bertahun-tahun. Karena pasti ada seseorang yang sikapnya bahkan lebih baik dari pada dia. Karena di dunia ini yang punya sikap dewasa, berprestasi, baik hati itu gak cuma satu orang ‘kan?
ADVERTISEMENTS
4. Jika kamu merasakan cinta, maka nyatakanlah. Karena itu cara terbaik untuk tidak lagi memikirkan dia.
Perkara menyatakan juga bukan hal yang sembarangan. Kamu gak mungkin tetiba menyatakan tanpa ada pendekatan ‘kan? Terlebih sejujurnya kamu dan dia minim atau bahkan belum pernah berinteraksi sebelumnya. Dalam hal ini kamu hanya mengaguminya dari jauh. Jatuh cinta dalam diam.
Ketika kamu memutuskan untuk menyatakan, maka kamu harus siap dengan jawabannya. Kamu harus menegaskan niatmu dari awal bahwa tujuannya adalah untuk menuntaskan dan bukan untuk memaksanya membalas perasaanmu.
Kamu mungkin bisa belajar dari contoh kasus ini:
Seorang cewek yang jatuh cinta dengan cowok yang lebih tua darinya. Wanita ini tidak kunjung menikah dengan alasan mau menikah jika pendampingnya adalah cowok itu. Sementara sang cowok akan segera menikah dalam waktu dekat!
Pelajarannya adalah bagaimana dia bisa menerimamu kalau dia saja tidak tahu perasaanmu? Bagaimana dia bisa tahu perasaanmu kalau kamu pun tidak pernah menyatakannya?
ADVERTISEMENTS
5. Apa yang kamu rasakan bisa jadi lebih rumit jika ternyata kamu tak hanya jatuh cinta, tapi jatuh hati padanya…
Jatuh hati berarti tulus sayang padanya. Dan kamu gak berharap untuk memiliki, cukup bisa dekat dengannya. Cukup hanya menjadi tempat curhatnya. Cukup memperhatikannya dari jauh. Tak apa melihatnya dengan yang lain.
Tapi akan jadi rumit kalau ternyata kamu mengunci hatimu dari orang lain. Dan ini terlihat dari caramu mengabaikan seseorang yang mendekatimu. Kamu enggan membuka hatimu untuk yang lain. Dia tetap menempati posisi khusus di hatimu.
He’s perfect because we think that he’s perfect (Icha Rahmanti)
Amat disayangkan kalau kamu sampai menyia-nyiakan orang baik yang berusaha mendekatimu. Terlebih kalau sampai berkali-kali, bisa jadi ini salah satu alasan kamu masih sendiri. Karena salah satu cara untuk move on adalah menerima orang baru yang mendekatimu, tapi kalau berkomitmen (atau punya hubungan) bukan prinsip dan prioritasmu, jangan dipaksakan.
ADVERTISEMENTS
6. Tak masalah kamu belum siap menerima orang baru, masih ada cara lain untuk moveon dan menikmati hidupmu.
Cara lain melupakan perasaan menahunmu adalah dengan banyak berkegiatan dan mencoba hobi baru. Ikut komunitas tertentu, banyakin kegiatan organisasi di kampus, atau parttime di event organizer. Lagi, pasti banyak tempat di dunia ini yang belum sempat kamu kunjungi. Selagi kamu punya sedikit tabungan kenapa kamu gak coba traveling? Mungkin di sana kamu bisa menemukan pengganti dia. Yang juga punya perasaan yang sama denganmu.
Kalau belum sempat untuk traveling, kamu bisa menggantinya dengan hobi lain yang belum pernah kamu coba sebelumnya: postcrossing! Percaya deh, bertukar kartu pos dengan sahabat pena dari negara lain, bisa mengalihkan perasaan menahunmu. Perasaan sepihak itu sejenak terlupakan.
7. Kalau ternyata segala cara untuk moveon sudah kamu lakukan, tapi ternyata namanya tetap bertahan di hatimu…
Pada fase ini jawabannya adalah menerima kenyataan. Menerima kenyataan bahwa bisa jadi perasaanmu padanya yang sudah bertahun-tahun itu adalah ujian Tuhan. Ini tantangan buat kamu, tantangan untuk mengendalikan perasaan.
Dan untuk mengalihkan perasaan itu mungkin cukup hanya dengan berfokus mewujudkan impianmu. Terlalu berlarut-larut memikirkan seseorang juga gak baik. Mungkin kalau di Cintapuccino, Nimo akhirnya membalas cinta Rahmi dan bahkan melamarnya. Tapi balik lagi, kehidupan itu gak seindah novel atau film.
Dan kamu harus optimis kalau suatu saat perasaan sepihakmu yang sudah menahun ini akan ada ujungnya. Entah hilang dengan sendirinya, atau tergantikan dengan dia yang sudah Tuhan siapkan untukmu… 🙂