Ada yang bilang membicarakan mantan itu proses pendewasaan, dan membuat kalian belajar untuk tak mengulang kesalahan. Tapi ada juga yang berpikiran, membicarakan mantan itu hal tabu yang tak membawa keuntungan. Malah urusan masa lalu yang diungkit bisa saja menjelma batu yang bisa mengganjal hubungan.
Sebenarnya hubungan yang sehat pun cukup dengan saling berbagi pikiran untuk masa depan. Tentang mantan itu urusan belakang yang bisa dibicarakan bisa juga tidak, tergantung keputusan masing-masing orang. Nah, sebagai bukti membahas persoalan mantan itu tak diperlukan, beberapa alasan ini menjelaskannya.
ADVERTISEMENTS
1. Bertanya soal mantan sama dengan menengok langsung ke belakang. Padahal melirik ke spion untuk sekadar memperhatikan sudah cukup
Kamu ataupun pasanganmu pasti punya cerita dari masa lalu terkait mantan. Cerita itu pun pasti tersipan rapi dan baik dalam ingatan. Tapi, bukan berarti persoalan mantan bisa dengan mudah kamu bahas. Apalagi kalau cerita tentang mantan dari pasanganmu itu kurang menyenangkan untuk diingat kembali.
Alih-alih bertanya soal mantan justru membuat beban pikiran pasangan, karena harus mengingat hal yang sudah coba dilupakan. Kenapa kamu nggak mengurus kisah masa lalumu sendiri. Mengubah kesalahan masa lalumu menjadi pelajaran yang baik untuk hubungan kalian ke depannya.
Jika diibaratkan, bertanya soal mantan itu seperti saat mengemudi dan tiba-tiba kamu memutuskan untuk menengok langsung kebelakang. Alasnnya cuma satu, ingin tahu dengan jelas atau menyelidiki bagaimana kondisi sebenarnya. Padahal segala sesuatu yang ada dibelakang itu diperhatikan sewajarnya saja, seperti halnya kamu melirik ke spion. Kenapa juga sih nggak bisa lihat ke depan aja?
ADVERTISEMENTS
2. Seperti belati, pembicaraan mantannya itu bisa saja melukai perasaan pasanganmu sendiri. Jangan sampai juga mempengaruhi komunikasi dengan pasanganmu kini
Ada beberapa hal tentang mantan yang terlalu sensitif untuk diceritakan. Bisa saja kenangan diselingkuhi, diabaikan begitu saja, atau bahkan dicampakkan dengan alasan yang tak masuk akal.
Sebelum terlanjur membahas, lalu perasaan kamu tergores kembali. Meski goresan itu kecil sekali, tetap saja bisa mempengaruhi komunikasi kamu dan dia yang sudah dibangun dengan susah payah. Yakin kamu mau hal itu terjadi? Pikirkan lagi, jika hubunganmu ini lebih berarti daripada persoalan masa lalu semata.
ADVERTISEMENTS
3. Cerita masa lalu dengan mantan itu tak pernah sederhana. Mendengar ceritanya secara detail tentang mantannya hanya akan membuat hatimu memar
Coba tanya ke pikiranmu sendiri, apa benar kisah tentang mantan itu sesederhana diucapkan? Pada akhirnya pembicaraan tentang mantan memang tak perlu dilakukan. Cerita masa lalu ini hanya akan membuat perasaanmu terluka. Ketika pasanganmu bercerita tentang cerita masa lalunya, bukan lega yang kamu dapat. Melainkan memar di hati yang semakin lebam.
ADVERTISEMENTS
4. Masa lalu itu sepenuhnya milik pasanganmu, biarkan dia yang menentukan akan membaginya ke kamu atau tidak
Kamu boleh merasa, masa depannya adalah milikmu. Tapi ingat, masa lalunya tetap milik pasangamu sendiri, begitupun dengan masa lalumu. Orang tak ada hak untuk mengungkitnya. Toh, masa lalu layaknya guru privat yang memberi pelajaran langsung ke dirinya saja. Urusan kelak dia akan membagi pelajaran itu atau tidak pun jadi keputusan pribadi. Beruntung kalau dia mau membagi meski sedikit, tapi tak rugi juga kalau dia memutuskan untuk menyimpannya rapat-rapat.
ADVERTISEMENTS
5. Penasaran boleh, tapi kamu bukan anak kecil yang bisa terus merengek. Sebab kamu sudah paham akan batasan mana yang perlu dan mana yang tak perlu diketahui
Sedari kecil rasa penasaran itu pasti ada dipikiran seseorang. Memang rasa penasaran kadanga baik sebagai bentuk ketertarikan, minat atau bagian pembelajaran. Tapi, sebagai orang yang cukup dewasa, kamu sudah seharusnya bisa membatasi rasa penasaran. Ada hal yang memang perlu kamu ketahui, tapi ada hal yang nggak perlu diketahu. Apalagi persoalan itu menyangkut privasi seseorang.
Kamu memang pasanganya, tapi bukan berarti kamu berhak merengek meminta dia membicarakan tentang mantannya. Alih-alih terus memancing pembicaraan mantan membuat kamu tampak kekanak-kanakan, lebih baik kamu membicarakan hal lain yang lebih penting untuk hubungan kalian ke depan. Pemikiran seperti itu pun lebih terlihat dewasa dimata pasangan.
ADVERTISEMENTS
6. Mantan itu kayak batu yang mengganjal hubungan. Udahlah nggak usah dibicarakan…
Kamu dan dia pasti selalu berharap hubungan ini terus melaju ke depan tanpa hambatan. Namun, yang namanya kenyataan pasti berbeda dengan harapan. Kelokan, jalan berlumpur, tanjakan atau turunan curam pasti ada di jalan kalian. Nah, urusan mantan ini sama saja seperti batu yang bisa mengganjal hubungan kalian.
Bedanya aral rintangan yang lain itu nggak bisa dihindari dan perlu kegigihan kalian untuk melewatinya. Sedangkan batu adalah rintang biasa yang masih bisa dihindari bahkan disingkirkan sebelum kamu melewatinya. Jadi masih perlu membicarakan mantan dan masa lalu?
Sudahlah, masa depan kalian lebih menyenangkan untuk dibicarakan. Masih banyak juga hal di masa depan yang perlu dipikirkan mantang-matang. Jangan buang baktu kalian untuk membahas hal yang sudah jauh dibelakang. Apapun yang sudah tertinggal di belakang memang sudah seharusnya ada di sana.