5 Perbedaan Antara LDR yang Harus Diperjuangkan dan Hubungan Jarak Jauh yang Baiknya Kamu Ikhlaskan

3 tahun kita LDR-an, akhirnya putus juga. Sedih sih, tapi ini lebih baik daripada bertahan tapi nggak ada kejelasan di masa depan.

Kiky, 27 tahun

Menjalani Long Distance Relationship (LDR) atau hubungan jarak jauh jelas bukan perkara mudah. Selain harus berdamai dengan jarak dan rindu, menjalaninya berarti kudu pintar-pintar menjaga komunikasi dengan pasanganmu.

Kasarnya, pasangan LDR memang harus berjuang lebih keras. Berbeda dengan mereka yang bisa sehari-hari bertemu, kadar rasa saling percaya juga bakal terus diuji. Kamu dan pasangan wajib belajar selow biar nggak sering-sering makan hati.

Lantaran menguras waktu dan energi, banyak pasangan LDR yang akhirnya menyerah meski nggak sedikit juga yang sanggup bertahan. Kamu yang sekarang sedang LDR-an, yakin nggak kalau hubunganmu harus diperjuangkan. Atau jangan-jangan, kamu mulai ragu dan ingin mengikhlaskan?

ADVERTISEMENTS

Kamu yang LDR-an wajib hukumnya untuk saling percaya. Lebih baik bubar saja kalau kamu dan dia masih sering curiga

rasa percaya jadi modalnya

rasa percaya jadi modalnya via www.logancoleblog.com

Modal paling penting buat kamu yang LDR-an adalah kepercayaan. Tanpa rasa percaya, mustahil kalian bisa bertahan dengan jarak yang memisahkan. Kamu mungkin akan curiga pada teman lawan jenis yang sekantor dengan dia. Sebentar-sebentar bertanya dengan nada penasaran,

“Dia itu siapa sih? Kok kamu kayaknya akrab banget sama dia?”

Percayalah bahwa tanpa rasa percaya, LDR-an kalian lebih baik diakhiri saja. Artinya, kamu dan dia memang nggak cukup punya bekal untuk bertahan dalam hubungan jarak jauh. Daripada kamu dan dia sama-sama tersiksa, karena kamu yang selalu curiga dan dia yang selalu merasa bersalah. Kalian boleh bertahan, asalkan modal saling percaya itu sudah kalian miliki.

ADVERTISEMENTS

Kualitas komunikasi harus jadi nomor satu. Jika dia selalu nggak punya waktu, buat apa kamu menunggu?

buat apa terus menunggu?

buat apa terus menunggu? via www.logancoleblog.com

“Sayang, nanti malem ngobrol ya. Aku mau cerita.”

“Eh, maaf Sayang. Pulang kerja aku udah janjian futsal sampai malem. Kamu mau nunggu?”

Mereka yang bertahan menjalani hubungan jarak jauh memang layak diapresiasi. Gimana nggak, mau ngobrol sama pacar aja kadang begitu susahnya. Misal kamu udah pulang kerja, eh dianya lembur. Giliran sama-sama punya waktu dan mau teleponan, sinyal malah jadi penghalang dan koneksi internet pun nggak bersahabat.

Di titik ini kamu harus sadar bahwa pasangan yang layak dipertahankan adalah dia yang nggak lelah berusaha. Dia berusaha untuk selalu menjaga komunikasi denganmu. Meski di tengah kesibukan dan rutinitasnya, kamu tetap jadi prioritas. Walaupun cuma sebentar, ada saja waktu yang dia sediakan untuk mendengarkanmu. Sebaliknya, jika kamu nggak pernah diutamakan, lalu buat apa kamu bertahan?

ADVERTISEMENTS

Rindu  itu obatnya ya bertemu. Pertahankan kalau dia mau berusaha untuk ada di dekatmu

rindu itu obatnya ketemu

rindu itu obatnya ketemu via www.logancoleblog.com

Rindu atau kangen jadi hal yang paling sering kalian rasakan. Tinggal di dua kota berbeda, kalian harus bersabar untuk sekadar bertemu atau makan berdua. Bahkan kalian yang tinggal beda negara atau benua, harus rela bersabar berbulan-bulan menantikan sebuah pertemuan.

Tapi, penantian itu menjadi berharga kalau kamu dan dia mau sama-sama berusaha. Bukan cuma kamu yang setia menunggu, tapi dia pun mau mencari cara untuk menemuimu. Meski harus membeli tiket pesawat yang mahal atau rela naik kereta api berjam-jam misalnya. Kamu beruntung mendapatkan pasangan seperti ini, artinya dia memang layak kamu perjuangkan. Namun, jika pasanganmu saat ini nggak melakukan hal yang sama, kamu sebaiknya mulai berpikir untuk putus saja.

Tak ada obat yang lebih mujarab. Pertemuan pasti satu-satunya yang kamu harap.

ADVERTISEMENTS

LDR harus diperjuangkan saat kalian sudah punya visi yang sama. Lepaskan kalau dia memikirkan dirinya sendiri saja

apa kalian punya visi yang sama?

apa kalian punya visi yang sama? via www.logancoleblog.com

Mungkin saat ini kamu sedang mempertimbangkan, antara ingin bertahan atau menyudahi hubungan jarak jauh. Sebenarnya mudah saja. Untuk memantapkan hati, kamu hanya perlu merunut kembali awal hubungan kalian dulu. Sejak awal jadian dulu, sudahkan kamu dan dia menyamakan visi?

“Hubungan ini mau dibawa kemana sih?”
“Kamu serius apa mau senang-senang aja?”
“Kira-kira kita bisa barengan sampai kapan ya?”

Pertanyaan-pertanyaan macam ini mungkin akan membuat kalian kikuk di awal pacaran. Tapi, setidaknya dari pertanyaan-pertanyaan itulah kamu dan dia akan sama-sama punya gambaran. Sebenarnya, apakah kamu dan dia memang punya visi hubungan yang sama? Jika iya, kamu layak untuk memperjuangkan pasanganmu. Tapi jika tidak, jangan pernah ragu untuk mengakhiri dan mencari kemungkinan lain.

ADVERTISEMENTS

Sampai kapan kalian kuat begini? Baiknya sudahi kalau dia nggak punya solusi untuk masa depan kalian nanti

apa kalian punya masa depan?

apa kalian punya masa depan? via www.logancoleblog.com

Kamu yang sekarang LDR-an, kebayang nggak sampai kapan kalian akan seperti ini? Bisa jadi setelah pasanganmu lulus kuliah atau setelah dia menemukan pekerjaan yang lebih baik. Semua tergantung alasan-alasan yang melatarbelakangi keputusan kalian untuk menjalani LDR. Idealnya, kamu dan dia sejak sekarang sudah punya gambaran tentang hubungan kalian di masa depan nanti.

“Setelah pacaran dan akhirnya kelak menikah, apa kamu dan dia akan tetap LDR juga?”

Pasangan yang patut kamu pertahankan adalah dia yang tahu bagaimana solusi untuk hubungan kalian. Jangan lagi bertahan dengan dia yang juga masih bingung dengan masa depannya sendiri. Putuskan apa jalan keluar terbaik untuk menyiasati jarak yang ada di antara kalian. Bagaimana pun, kamu dan dia ingin bisa bersama-sama ‘kan? Ingin bisa naik level dan menjalani hubungan yang selayaknya.

“Jarak ibarat ujian sementara, sampai kelak kalian merayakan kebersamaan dengan bahagia…”

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka kopi, puisi, band beraliran folk, punya hobi mikir dan pacaran di bangku taman.