ADVERTISEMENTS
4. Bosan sih bosan, tapi kamu masih tetap memikirkan dia. Beda sama kamu yang emang harus putus, segala sesuatu tentang dia ya udah masa bodoh aja
Dia lagi ngapain ya. Kangen juga dua minggu ini nggak ketemu. Pasti sikapku akhir-akhir ini membuatnya kepikiran. Hmmm….
Memikirkan dia  juga masih tetap kamu lakukan. Setidaknya itu jadi tanda jika kamu masih ada rasa peduli dan perhatian dengannya. Hanya saja kamu masih sedikit agak sulit mengungkapkan perhatian itu. Ya, perlahan-lahan saja, toh rasa bosan juga sebenarnya bersifat sementara waktu.
Tapi untuk kamu yang emang waktunya putus, jangankan peduli dengan kabarnya, mengingat nama pasangan sendiri saja rasanya sudah enggan. Pokoknya segala sesuatu tentang dia bukan lagi urusanmu, masa bodoh kabar dia mau baik-baik aja, atau nggak peduli jika dia khawatir dengan perubahanmu ini. Malahan perhatiannya kepadamu seperti bertepuk sebelah tangan, sebab cuma dia yang masih rutin bertanya kabar, dan mengingatkanmu dengan hal-hal sepele seperti, jangan lupa makan, atau sekadar mengucapkan selamat malam.
ADVERTISEMENTS
5. Jika dipikir-pikir lagi rasa bosan nggak berpengaruh besar terhadap rasa sayangmu. Tapi buat kamu yang udah pengen putus, rasa sayang udah pergi tak bersisa
Selain respek yang masih ada. Jika dipikir-pikir, rasa bosan kamu ini pun tak bisa menghilangkan rasa sayangmu kepadanya. Dia masih menjadi satu-satunya orang yang menempati hatimu selain keluargamu sendiri. Sebab kamu sendiri masih mengakui sepenuhnya jika dia pasanganmu. Berbeda dengan kamu sudah ingin segera putus, yang menganggapnya sebagai pasangan saja sudah setengah-setengah.
Bukankah saat memulai pendekatan dengan orang yang baru kamu meyakinkan orang itu, jika kamu masih sendiri–tak punya pasangan. Sikapmu yang demikian tak lain dikarenakan perasaanmu dengannya yang sudah hampa. Entah sejak kapan rasa sayang itu pergi tak bersisa.
ADVERTISEMENTS
6. Sejatinya bosan bagian dari intropseksi diri untuk hubungan yang lebih baik lagi. Tapi kalau emang udah waktuknya putus, semua hal rasanya seperti jalan buntu yang harus diakhiri
Kejenuhan atau kebosanan terhadap hubungan kalian pun tak selalu negatif. Justru masa-masa seperti ini ada banyak hal postif yang bisa kamu ambil, mulai dari berintropseksi diri masing-masing, sampai sama-sama mencoba saling terbuka satu sama lainnya. Setidaknya segala upaya itu bisa membuat hubungan kalian kembali baik, bahkan lebih baik lagi.
Tapi bagi kamu yang emang seharusnya putus sekarang juga, semua hal sudah seperti bertemu dengan jalan buntu. Kamu merasa sudah benar-benar tak bisa melanjutkan hubungan ini. Jadi ya memang pada akhirnya hubungan ini harus diakhiri.
Untuk hubungan yang dewasa, bosan itu bukanlah masalah besar yang mengharuskan kalian berpisah. Justru itu menjadi semangat bagi kamu dan dia untuk saling berusaha memperbaiki diri juga hubungan ini. Tapi kalau keinginan untuk putus, biasanya ada masalah yang besar dibandingkan hanya sekedar bosan.