Rasa bosan itu manusiawi, dan bisa terjadi disegala aspek kehidupanmu. Tak hanya perosalan bosan dengan rutinitas pribadi, pekerjaan, atau makanan saja. Tapi rasa bosanmu ini bisa saja hadir dalam hubungan antara kamu dengan pasangan. Entah bosan karena terlalu sering bertemu, atau bosan karena memang kamu sedang terlalu banyak pikiran.
Selain bingung dengan penyebab kebosanan. Kamu sendiri pun masih sering bingung membedakan, rasa ini benar-benar bosan atau malahan sudah menjurus ke arah-arah ingin putus.
Nah, supaya kamu nggak bingung lagi, Hipwee bantu kamu dengan beberapa analisis ini. Simak baik-baik ya!
ADVERTISEMENTS
1. Perasaan bosan nggak akan buat kamu berpikir macam-macam. Sedangkan keinginan untuk putus bisa saja membuatmu mendekati orang lain diam-diam
Rasa bosan biasanya akan membuat kamu bersikap datar. Seringnya juga kamu membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyendiri dan merenung. Pikiranmu akan sibuk mencari sebab juga solusi untuk rasa bosan ini. Sesekali rasa bosan juga menyuruhmu untuk berintropseksi. Namun, rasa bosan tak sampai menggiringmu berpikir melakukan hal-hal yang negatif, seperti keinginan untuk berselingkuh. Mungkin pernah terlintas, tapi pikiran itu segera kamu tepis.
Berbeda dengan kamu yang memang sudah berkeinginan untuk putus. Bukan cuma terlintas dipikiran untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Kamu sendiri nggak akan segan-segan unyuk melakukannya. Dengan diam-diam kamu mendekati orang lain. Sikapmu sendiri menjadi lebih terfokus dengan orang yang baru itu, ketimbang dengan pasanganmu sendiri. Sampai kemudian kedekatan dengan orang yang baru ini menggiring keputusan kamu untuk meninggalkan dia yang sudah lama menjadi bagian dari hidupmu.
ADVERTISEMENTS
2. Kalau cuma bosan kamu juga nggak perlu membuat alasan ini itu. Tapi kalau emang rasanya udah pengen putus, pasti ada aja alasan yang dibuat dari A sampai Z.
Kamu akan berterus terang dengan dia jika memang sedang tak ingin bertemu. Kadang kamu juga tak segan bercerita tentang kejenuhanmu ini, semata-mata agar dia paham dan bisa membantu mecari jalan keluarnya. Sedangkan kamu yang emang merasa sudah ingin putus, akan selalu aja punya alasan untuk menghindari pasangan.
Kamu bisa saja bilang sibuk, ada acara lain, atau sedang tak enak badan saat dia mengajakmu bertemu. Saat dia memutuskan akan menjenguk, kamu masih mencari alasan lagi seperti ingin istirahat dan tak ingin diganggu. Pokonya kamu nggak ingin bertemu dia. Penyebabnya sendiri bisa karena malas, atau malahan bisa saja dia justru sedang bersama orang lain.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu yang bosan masih mau diajak berbincang meski jawabannya terasa datar. Sedangkan kamu yang emang pengen putus, rasanya udah malas saja buat nyapa atau berbagi kabar
Membiarkan dia bercerita dan meresponnya hanya dengan kalimat-kalimat sederhana, saking sederhananya bisa cuma kata iya atau tidak. Kamu memang sedang dilanda rasa bosan, tapi setidaknya kamu masih punya respek untuk mendengarkan dia berbicara. Toh sedatar-datarnya kamu, komunikasi kalian masih menjadi hal penting yang harus dijaga.
Beda lagi ceritanya dengan kamu yang harus putus, jangankan bercerita, menyapa dia lewat pesan aja rasanya sudah malas. Berbagi kabar dengan dia yang sudah menjadi kebiasaan saja perlahan-lahan mulai kamu abaikan. Seolah-olah komunikasi anatara kamu dan dia sudah tak lagi penting. Membalas pesan dari dia aja sering sekali kamu tunda-tunda sampai akhirnya lupa dan tak dibalas. Apalagi saat diajak bicara penjang lebar. Padahal dari komunikasi itulah hubungan kalian bisa terlihat sehat atau tidaknya.