Belakangan ia terlihat murung. Senyumnya tak mudah muncul seperti biasanya. Pun dia tak sesemangat biasanya dalam bercanda. Seringkali kamu melihatnya tidak fokus dan seolah hanya hadir secara fisik dan tidak dengan jiwanya. Lantas, kamu pun bertanya baik-baik padanya, berharap dia membagi gelisah yang membebaninya. Namun dia justru menjawab:
“Maaf ya, aku lagi ada masalah ini dan itu. Boleh nggak aku sendiri dulu? Besok aku hubungi kamu lagi, ya.”
Hatimu teriris. Bila benar dia ada masalah, kenapa dia tidak mau membaginya denganmu? Padahal kamu ingin menghiburnya dan mengetahui perasaannya. Apa sebetulnya dia tidak menganggapmu sepenting itu? Atau justru masalahnya adalah kamu? Hei, tenang dulu. Jangan cemas berlebihan dan kendalikan pikiran negatif itu. Bila pasangan meminta momen “sendiri”, bisa saja hal-hal ini yang terjadi.
ADVERTISEMENTS
1. Ia sedang berusaha keras merunut pikirannya. Ia tak ingin memaksa tetap ada bila akhirnya dia malah mengabaikanmu juga
Sama sepertimu, masalah yang pelik terlihat seperti benang kusut di kepala. Dia butuh waktu dan konsentrasi untuk mengurainya. Itulah yang membuatnya meminta waktu untuk sendiri dulu. Karena kalau memaksa tetap bersamamu, yang ada dia justru akan mengabaikanmu karena sibuk sendiri dengan pikirannya. Ia mengusahakan pilihan yang tepat untuk berdua. Dia bisa konsentrasi pada masalahnya, dan kamu tidak sakit hati karena merasa diabaikan olehnya.
ADVERTISEMENTS
2. Emosinya sedang tak stabil dan mungkin mudah tersulut. Jarak yang ia minta sejatinya untuk menghindari konflik-konflik yang tak perlu
Bahkan orang paling tenang pun bisa mendadak kalut ketika dihadapkan pada masalah yang pelik. Tak hanya pikiran yang terasa buntu, emosi pun tidak stabil dan mungkin menjadi lebih sensitif dibanding biasanya. Karenanya, dia memilih menghindar darimu terlebih dahulu supaya tidak ada konflik-konflik tambahan yang sebenarnya tidak perlu. Bisa saja kan, kamu yang kesal karena sikapnya berbeda, lantas mengatakan sesuatu yang sebenarnya biasa saja, namun karena dia sedang sensitif, hal itu jadi menyinggungnya?
ADVERTISEMENTS
3. Bukannya dia tak mau bercerita. Namun, menjalin hubungan tak berarti dia harus menceritakan semua termasuk yang tak berhubungan denganmu
Tapi kenapa dia nggak mau cerita? Siapa tahu kan aku bisa membantunya? Begitu bunyi pertanyaan di kepalamu. Hubungan yang kalian jalani membuatmu merasa harus tahu apa yang terjadi padanya. Ya bagaimanapun, kamu juga khawatir padanya. Namun, setiap orang memiliki batas-batasnya sendiri. Bukannya menyembunyikan sesuatu darimu, melainkan memang tidak harus semua kamu ketahui. Apalagi kalau persoalannya termasuk ranah privat yang tak ada hubungannya denganmu, seperti urusan keluarga atau finansial, misalnya.
ADVERTISEMENTS
4. Bersama seseorang memang akan membuatnya lebih santai dan tak tertekan. Tapi terkadang, ada persoalan yang mendesak untuk diselesaikan
Tapi kan dia nggak harus menghindar? Menyendiri gitu kan malah bikin dia semakin tertekan. Pikiranmu masih bersikeras menolak. Ya, memang bersama seseorang dan melakukan hal-hal yang menyenangkan akan mengalihkan pikirannya dari hal-hal yang berat itu. Tapi, masalah ada untuk dihadapi dan diselesaikan. Tidak semua masalah boleh diabaikan. Mungkin masalah yang dihadapinya memang sangat penting dan harus segera diselesaikan. Karenanya, dia ingin waktu sendirian supaya bisa fokus untuk menyelesaikan semuanya.
ADVERTISEMENTS
5. Dia ingin melakukan sesuatu yang disukainya tapi tidak kamu sukai. Karenanya dia memilih sendiri karena tak ingin memaksa menyertakanmu
Dia suka banget naik gunung, tapi kamu bilang itu berbahaya dan kamu tidak suka. Dia juga suka banget ikut-ikut seminar pendidikan, tapi kamu tidak suka karena menurutmu itu membosankan. Well, harus diakui kalian punya kesukaan masing-masing dan cukup berbeda. Tapi dia tidak memaksamu untuk ikut menyukai apa yang dia sukai. Karenanya, dia memilih minta waktu sendiri untuk melakukan hal-hal yang dia sukai, tanpa perlu memaksamu ikut. Dia tahu kok kalau kamu sukanya hal-hal lain.
ADVERTISEMENTS
6. Bisa jadi masalahnya memang tentang kamu. Dan dia sedang minta waktu untuk mengevaluasi pikirannya sebelum mengatakannya padamu
Baik, kemungkinan terakhir, bisa jadi masalahnya memang kamu. Bisa saja ‘kan, kamu melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu yang tanpa sadar menyakiti hatinya. Nah, dia memilih jeda sejenak untuk menenangkan emosi. Dia tak mau mengambil keputusan saat sedang marah dan kecewa. Selain itu, dia juga butuh waktu untuk mengevaluasi pikiran dan perasaannya. Benarkah ini salahmu? Atau dia sendiri yang keliru mengartikan sikapmu, atau malah dia yang membuatmu bersikap seperti itu?
Ketika sang pacar tiba-tiba minta waktu sendiri, memang rasanya seperti “kejutan” yang tidak menyenangkan. Apa dia baik-baik saja? Apa kamu membuatnya marah? Atau sebenarnya dia malah minta break? Tak perlu cemas berlebihan ya. Bisa saja yang terjadi adalah hal-hal yang di atas. Lagipula, selama waktu yang ia minta itu masih masuk akal dan tidak terlalu lama, seharusnya bukan masalah. Bukankah, kalian sama-sama untuk me-time juga?