Sekarang kamu benar-benar bisa tersenyum lega. Terkadang malah kamu menertawakan sikapmu yang dulu. Setidaknya kamu sepakat kalau patah hati itu seperti jamu, pahit namun memberi kebaikan. Kamu tak lagi membiarkan harimu dipenuhi dengan kesedihan atau kesepian sekalipun tanpa dia. Orang terdekatmu bilang, rona wajahmu kini terlihat lagi, menandakan adanya gairah untuk menjalani hidup.
Tak hanya itu, selepas patah hati ternyata memang ada hal baik yang muncul. Mirip pelangi yang muncul setelah hujan. Dan beberapa tanda ini yang menunjukkan patah hatimu berhasil mengubah pribadimu jadi lebih baik. Bukan hanya tak lagi memusingkan soal cinta-cintaan, atau sadar soal konsep jodoh yang tepat.
ADVERTISEMENTS
1. Kamu tidak menutup diri, tapi tak serta merta membiarkan perasaanmu mudah untuk jatuh hati
Dulu kamu sempat mempertanyakan eksistensi cinta dua anak manusia. Tapi sekarang kamu kembali percaya cinta masih akan selalu ada. Karena itu, kamu mulai lagi membuka diri menjalin pertemanan dengan siapapun. Tak menutup kemungkinan untuk orang baru datang mendekati. Tapi demi tetap menjaga perasaanmu supaya tak patah hati lagi, kamu kini memberlakukan jarak. Kamu membatasi hatimu agar tak mudah jatuh hati.
ADVERTISEMENTS
2. Saat ada yang mendekati, kamu tak langsung punya harapan berlebih
Kamu tak lagi menghindar ketika ada orang yang mendekatimu. Justru kamu dengan santai menghadapi perasaannya. Tanpa banyak menebak-nebak, menganalisis, atau berharap terlalu jauh. Kamu cukup tahu dan merasakannya saja. Soal bagaimana ke depannya, biar saja waktu yang menjawab.
ADVERTISEMENTS
3. Mendekati seseorang membuatmu belajar mengkalkulasi, supaya tak jatuh di tempat yang salah lagi
Jatuh cinta juga perlu kalkulasi. Supaya kamu tak jatuh sekonyong-konyong, bahkan terlepas dari pegangan hatimu sendiri. Dan sekarang kamu mulai menerapkannya saat sedang dalam masa penjajakan alias PDKT. Kamu meperhitungkan dulu langkah kalian berdua. Memastikan kamu dan dia ada di pijakan yang sama, sebelum akhirnya memutuskan untuk menambatkan hati ke dirinya.
ADVERTISEMENTS
4. Sekarang kamu tahu kapan harus pergi, ketika orang itu tak menjukkan kepedulian sama sekali
Kalau dulu kamu bertahan mati-matian, sampai akhirnya dia yang meninggalkan. Sekarang sebaliknya, kamu diam-diam belajar realistis ketika dia tak menunjukkan kepedulian sama sekali. Kamu nggak lagi keras kepala dan berat hati untuk beranjak dari sosoknya. Buat apa berjuang kalau pada akhirnya hanya membuang waktumu saja. Sedangkan dia tak mengambil pusing semua usahamu.
ADVERTISEMENTS
5. Sebelum memikirkan soal pasangan, kamu menginvestasikan waktumu sepenuhnya ke keluarga, teman, dan pekerjaan
Alih-alih sibuk mencari pengganti dia yang sudah pergi. Kamu sekarang berpikir lebih santai soal pasangan atau cinta-cintaan. Menikmati waktu untuk memanjakan diri atau menghabiskannya bersama keluarga, teman, dan pekerjaan. Mengingat dulu adanya pasangan membuatmu minim waktu untuk mereka.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu lebih santai menikmati hidup, sambil menuntaskan semua hal yang cuma bisa dilakukan saat sendiri
Terserah orang di luar sana mau ribut tanya, “Kapan nikah?” atau “Pasangannya mana?”. Saat ini, kamu cuma ingin lebih santai menikmati hidup. Tertawa, berbincang dengan banyak orang, dan melakukan kegiatan-kegiatan seru. Setidaknya menuntaskan semua hal yang cuma bisa dilakukan saat statusmu masih single. Supaya nanti saat memiliki pasangan, kamu sudah puas merasakan banyak pengalaman.
7. Motomu bukan lagi menjalani hubungan dengan berlebihan, tapi berusaha mencari kualitas untuk mempertahankan
Kamu dulu boleh tergila-gila sekali dengan pasangan, sampai menjalani hubungan pun dengan berlebihan. Sedikit-dikit dia dan dia saja. Tapi patah hati rupanya mengubah cara pandangmu. Kini motomu sesederhana berusaha mencari kualitas untuk mempertahankan hubungan. Mulai dari komunikasi sampai memahami lebih dalam karakter pasangan.
Nyamannya hubungan itu soal bagaimana menjalani. Bukan bagaimana menampilkannya dengan berlebihan.
8. Belajar mengenal dirimu lebih baik, agar kamu bisa mengambil keputusan lebih bijak kelak
Kalau kamu sendiri saja tak benar-benar tahu pribadimu seperti apa, bagaimana juga orang lain mengerti kamu sepenuhnya. Karena itu, patah hati dan saat sendiri sebenarnya ruang untuk kamu meng-eksplore pengetahuanmu tentang dirimu sendiri. Supaya kelak kamu tahu apa yang kamu inginkan dari pasanganmu. Atau sebaliknya, supaya kamu bisa mengambil keputusan lebih bijak untuk hubungan nantinya.
Paling tidak, patah hati pun mengingatkan kamu untuk tetap positif memandang cinta. Membiarkan rasa sakit menjadi batu loncatan untuk lebih baik dan tangguh. Sampai akhirnya kelak kamu tahu bagaimana dia yang tepat untukmu.
Patah hati memang seperti hantu yang sebenarnya tak mengerikan kalau saja kamu tak takut menghadapinya.