Bagi pasangan yang telah lama menjalin LDR-an, jarak dan waktu bukanlah jadi penghalang. Sebab, mereka sudah bisa berdamai dengan keadaan dan lebih selow dalam menjalani hubungan.
Tentu saja hal tersebut tidak berlaku bagi kamu yang baru akan menjalani hubungan jarak jauh tersebut. Berbagai kekhawatiran pasti kamu rasakan saat dia memberitahumu harus pergi selama beberapa saat untuk memenuhi kewajiban. Mulai dari rasa tidak nyaman karena berjauhan hingga perihal rasa percaya di antara kalian berdua. Kekhawatiran tersebut  kamu rasakan melalui sederet pertanyaan yang entah disampaikan oleh saudara, sahabat atau bahkan kedua orangtuamu saat mengetahui rencana hubungan ini.
Berikut beberapa pertanyaan yang pasti buatmu ragu dan bimbang saat akan pertama kali menjalani LDR-an. Siapa tahu saat ini kamu membutuhkan pertanyaan-pertanyaan ini untuk mempertebal keyakinan.
ADVERTISEMENTS
1. Apakah rasa percaya yang sudah dipupuk sejak awal akan terus ada hingga nanti ia pulang?
Hubungan jarak jauh bisa menjadi lebih rentan apabila di awalnya tidak ada fondasi yang kuat. Dan salah satu fondasi terkuat dalam hubungan tersebut adalah rasa saling percaya. Saat dia mengutarakan maksudnya untuk berpisah sementara, kamu pun mulai bertanya-tanya. Apakah rasa percaya yang sebelumnya telah kalian pupuk bisa bertahan terus sampai nanti? Sebab, kamu sendiri tidak bisa mengira-ngira bagaimana hubungan ini akan berjalan ke depannya nanti.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Biarpun telekomunikasi semakin maju dengan hadirnya internet di mana-mana. Tetap saja kamu bertanya-tanya, apakah komunikasi kalian bisa terus lancar?
Bisa dibilang, hubungan jarak jauh pada masa kini jauh lebih mudah daripada beberapa waktu lalu. Terlebih dengan adanya kecanggihan teknologi dan internet yang mampu menjangkau hampir seluruh penjuru dunia. Namun, meskipun fasilitas tersebut sudah serba canggih, kamu pun masih saja dilanda ragu, mampu atau tidak kalian sama-sama menyesuaikan waktu agar komunikasi di antara kalian berdua berjalan lancar.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Saat di sini kamu berjuang untuk setia, apakah dia di sana akan melakukan hal yang sama?
Kadang kamu juga berpikir, tentang bagaimana jalannya hubungan kalian, seandainya kamu dan dia telah berpisah jarak. Contohnya ketika kamu bersusah payah berjuang demi kesetiaan dalam hubungan, apakah dia juga akan melakukan hal yang sama? Atau justru malah sebaliknya. Keraguanmu ini bukannya tanpa alasan. Bukan juga karena tak ada rasa cinta. Justru karena rasa cintamu tengah berada pada puncaknya, rasa keraguan tersebut muncul dengan sendirinya.
ADVERTISEMENTS
4. Selain jarak yang membentang, masih ada perbedaan zona waktu yang membuat semua terasa lebih berat. Sudah yakin kamu siap?!
LDRÂ memang bukan sekadar hubungan dengan jarak yang memisahkan. Namun, masih ada perbedaan zona waktu jika memang jarak yang ada begitu jauhnya. Seperti misalnya kamu berada di Indonesia, sementara cowokmu harus pergi ke luar benua. Perbedaan empat hingga enam jam lebih lama mau tak mau harus kamu terima. Dari perbedaan zona waktu tersebut, kalian harus sama-sama menyesuaikan kesibukan, agar bisa mendapat titik tengah untuk lancarnya komunikasi bersama.
5. Hubungan jarak jauh ini tak hanya satu atau dua hari, tapi bisa dalam hitungan bulan bahkan tahunan. Apakah kamu siap menunggu selama itu?
Nggak hanya terpisah jarak saja, namun ada tantangan yang lebih berat jika kamu menjalani hubungan jarak jauh ini. Tantangan tersebut adalah durasi dalam menjalani hubungan. Tentu saja tak hanya dalam waktu satu atau dua hari saja, namun bisa dalam hitungan bulan atau bahkan tahunan. Apalagi jika dia harus pergi karena tuntutan pekerjaan atau bahkan pendidikan. Bisa jadi hubungan jarak jauh ini akan berlangsung lebih lama.
6. Siapkah kamu untuk menjaga agar rasa ini terus ada sampai nanti dia kembali ke pelukanmu?
Jauh dari dia yang dicinta, buatmu ragu akan kelangsungan perasaanmu sendiri. Akankah nanti kamu dan dia bisa secara konsisten menjaga perasaan ini hingga nanti dia kembali. Atau malah jarak ini yang menjadi wahana untuk merenggangkan hubungan kalian akibat tidak adanya kesiapan. Kamu juga ragu, bagaimana nanti jika salah satu dari kalian bosan namun tak sanggup untuk mengungkapkan. Hingga akhirnya saat kalian bertemu lagi nanti, kamu dan dia hanya sekadar dua orang asing bukannya sepasang kekasih.
7. Kalau nanti hubungan ini diterpa masalah, kalian bisa nggak ya menyelesaikannya dengan baik walaupun tidak dengan bertatap wajah?
Dalam setiap hubungan, pasti ada saja masalah yang terjadi di dalamnya. Dari masalah-masalah dalam hubungan tersebut, kamu dan dia bisa saling mengenal satu sama lain sehingga hubungan kalian bisa lebih baik lagi. Terlebih lagi dalam hubungan jarak jauh yang akan kamu jalani ini. Meskipun belum dimulai perjalanannya, tapi kamu sudah bisa membayangkan apa saja masalah yang nantinya akan kalian hadapi. Dan untuk masalah-masalah yang akan kamu dan dia hadapi ini, kamu belum yakin apakah kamu bisa menyelesaikannya meskipun tak langsung bertatap muka dengannya.
8. Sebelum kamu mengiyakan hubungan jarak jauh ini, apa kamu sudah siap untuk menjadi lebih mandiri saat dia tak ada di sisi?
Menjalani hubungan dengan seseorang, bukan berarti kamu tak mandiri. Terlebih lagi saat kamu dan dia terpisah jarak dalam jangka waktu tertentu. Selayaknya berjalan dengan dua kaki, kini kamu mau tidak mau harus bisa mandiri dengan berjalan dengan satu kakimu sendiri. Sementara dia juga melakukan hal yang sama di sana. Kesiapanmu untuk menjadi lebih mandiri daripada biasanya ini pun buatmu ragu.
Kira-kira bisa kah diri ini untuk bergerak maju meski penopang hubungan terpisah seperti ini?
Jika hanya dibayangkan, hubungan jarak jauh ini memang penuh dengan segudang pertanyaan. Semakin lama kamu pikirkan, pertanyaan tersebut, akan buatmu semakin ragu dan bimbang. Rasanya cukup sekali saja kamu renungkan pertanyaan-pertanyaan tersebut sebelum kamu dan dia terpisah jarak. Sisanya, tinggal serahkan pada semesta dan cinta untuk menciptakan keyakinan kalian berdua.