Tak akan ada orangtua ataupun anak yang sempurna di dunia ini. Sebab keduanya akan terus belajar untuk menjadi anak dan orangtua yang baik hingga akhir hayatnya. Sementara kamu sebagai anak seringnya lupa diri. Maunya selalu dimengerti dan dituruti semua keinginanmu. Maunya mereka lah yang berusaha jadi orangtua yang baik dulu, baru kamu mengikuti. Padahal seburuk apapun orangtuamu di matamu, kewajibanmu tetap berbakti, membantu mereka untuk jadi orangtua yang baik dan merasa bangga dengan memilikimu.
Jangan sampai kamu menyesal seorang diri, saat sudah tak bisa lagi belajar jadi anak yang baik karena ayah dan ibu sudah terlanjur pergi dari dunia yang fana ini. Mengingat penyesalan anak atas sikapnya ke orangtua sering kali terjadi. Membuat siapapun berandai-andai, coba dulu aku mau menuruti atau mendengarkan ucapan mereka. Atau berandai, coba masih ada ibu sama bapak sekarang pasti menyenangkan.
Jadi, sebelum penyesalan itu ada, kamu perlu meminimalisir dari sekarang. Ketahuilah hal apa saja yang seringnya disesali, agar kamu bisa mulai mengubahnya. Sebab orangtua yang baik pun tak akan ada tanpa anak yang juga mampu bersikap baik.
ADVERTISEMENTS
1. Semua ucapan mereka yang dulu sering kamu bantah, padahal kalau dipikir-pikir selalu ada baiknya untuk dirimu ini
Sebab ini yang paling sering terjadi, merasa nasehat ayah dan ibu tak sesuai dengan inginmu, kamu pun membantah bahkan tak menghiraukannya sama sekali. Padahal yang mereka katakan demi kebaikanmu juga.
ADVERTISEMENTS
2. Rasa kurang cukup membahagiakan mereka, karena kamu selalu sibuk dengan kebahagian diri sendiri
Sibuk cari pasangan hidup dengan alasan demi kebahagian masa depan. Sibuk mencari materi pun demi kebahagianmu sendiri. Padahal di rumah ada ayah dan ibu yang sedari kamu bayi selalu berusaha membahagiakanmu tanpa meminta balasan sedikit pun.
ADVERTISEMENTS
3. Terlalu sering merepotkan ayah dan ibumu dengan beragam keinginan yang kadang di luar batas kemampuan mereka
Minta ini dan itu tanpa pernah tahu sejauh mana kemampuan orangtuamu. Kadang pun diikuti dengan paksaan dan ancaman. Apa ini dinamakan berbakti?
ADVERTISEMENTS
4. Jarang bertanya “apa kabar Pak – Bu?” Dan tiba-tiba mereka menua, sakit parah dan meninggalkanmu
Coba kamu ingat lagi, seberapa sering bertanya kabar ke ibu dan bapak? Satu rumah tapi tak tahu kalau ada mereka yang menua dan mulai sakit-sakitan. Sebab kamu terlalu sibuk bertanya kabar ke pacar atau teman-temanmu saja.
ADVERTISEMENTS
5. Tak melibatkan mereka dalam keputusan besar untuk hidupmu, padahal restu mereka itu kunci kebahagiaan yang hakiki
Meski soal pindah kerja, kan tak ada salahnya jika dibicarakan ke orangtua. Sebab kamu akan selalu butuh restu dari orangtua.
ADVERTISEMENTS
6. Canda dan debat dengan orangtua, dua hal berseberangan yang tetap saja diperlukan sebagai bukti ikatan kalian sebagai keluarga kuat sekali
Jangan karena sungkan, kamu menutup diri untuk berdebat. Toh berdebat bukan masalah besar kalau dengan sikap dan cara yang baik. Jangan pula malu bercanda dengan ibu bapak cuma karena beda generasi dan guyonan mereka kamu bilang basi. Sebab itu pula yang kamu rindukan nanti.
7. Terlalu sering membandingkan ibu dan bapakmu dengan orangtua teman atau siapapun yang kamu temui
Harusnya ayah dan ibumu jadi orangtua terbaik yang pernah kamu miliki. Sebab mereka yang selalu berjuang untukmu hingga akhir hayatnya.
8. Lupa berterima kasih atas semua kasih sayang dan perjuangan mereka untukmu, padahal itu hal paling sederhana yang membuat orangtuamu tenang di hari tuanya
Ayah dan ibu sampai kapanpun akan tetap jadi orang paling penting dalam hidupmu. Sejelek apapun mereka, kamu tetap harus berbakti dan terus berbuat baik. Sebab mereka tak akan menemanimu selamanya, ada waktunya ayah dan ibu pergi dari dunia ini membiarkanmu berproses sendiri.