Siapa sih yang nggak bahagia bisa punya saudara kandung? Hidup di dunia ini jadi nggak sendiri lagi. Tentu kamu akan merasakan bahagia karena punya teman berbagi cerita, teman main, bahkan teman bertengkar. Semua hal bisa kamu lakukan bersama saudara kandungmu.
Namun bagaimana kalau kamu yang awalnya anak tunggal sampai menjelang pra-dewasa, tiba-tiba orangtuamu menghadiahkan seorang adik? Tentu kamu sudah memahami 8 hal ini ‘kan?
ADVERTISEMENTS
1. Saat menjelang umur dewasa dan baru punya adik kamu pasti merasa semua tiba-tiba berubah
Biasanya kamu merasa rumahmu begitu sunyi, tenang, dan adem ayem. Lalu kini diributkan oleh suara bayi menangis mengerikan tengah malam. Kamu pasti merasa terganggu pada awalnya, hidupmu berubah seketika. Apapun yang kamu lakukan seakan berbeda. Di awal kedatangan adikmu pasti kamu merasa seperti “kayaknya ini bukan rumahku deh,”
Bukan hanya suara tangisan anak kecil yang membuatmu merasa berbeda, tapi juga kebiasaan-kebiasaan orang rumah yang sedikit banyak berubah dan berantakan.
ADVERTISEMENTS
2. Merasa iri? Tentu saja kamu tahu bagaimana rasanya
Tentu kamu pernah merasa iri dengan adik kecilmu itu, bukan? Semula apapun yang terjadi di rumah selalu menyangkut tentang kamu, apa yang membuat khawatir ayah dan ibumu hanyalah kamu. Semuanya adalah tentang kamu.
Ketika si kecil itu hadir di tengah-tengah keluargamu, semua perhatian seolah tertuju pada dia yang menurutmu saat itu sangatlah merepotkan. Dia hanya bisa menangis, buang air, dan menangis lagi. Walaupun kamu memiliki adik saat usiamu sudah menginjak dewasa, kamu tetap merasa iri.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu mulai merasakan repotnya menjadi seorang kakak setelah merasa tunggal beberapa saat
Semakin lama, kamu dan adikmu tumbuh bersama. Kamu mulai merasakan bagaimana menjadi seorang kakak. Kamu mulai kebagian tugas memandikan, menyuapi, bahkan mengurus adikmu saat ia harus buang air. Kamu mulai memahami betapa susahnya menjadi ibumu selama ini, merasakan kerepotan ibumu saat merawatmu dari bayi hingga sebesar ini.
Awalnya memang berat. Tapi kamu berbahagia karena merasa tak sendiri lagi.
ADVERTISEMENTS
4. Pasti kesal bukan main saat adik kecilmu dikira sebagai anakmu ~
Oh ini adeknya?
Saya kira anaknya Mbak, beda umurnya jauh juga ya…
Kamu pasti pernah dikira ibu atau ayah dari adikmu yang masih kecil karena memang tautan umur kalian yang nggak kira-kira. Awalnya kamu selalu kesal dengan anggapan-anggapan itu. Tapi lama-lama kamu lelah sendiri dan akhirnya memilih pasrah saja.
ADVERTISEMENTS
5. Kamu dan adikmu tumbuh bersama, kini kamu kian menyayanginya
Punya adik yang umurnya terpaut jauh darimu nggak melulu bikin sebal. Tiap hari kamu melihatnya tumbuh, yang dulunya hanya bayi yang bisanya menangis kemudian berubah menjadi balita yang menggemaskan bukan main. Ada saja tingkah adikmu yang membuatmu tertawa dan mampu mencairkan suasana.
Dulunya kamu anggap sebagai saingan mendapatkan perhatian orangtua, kini kamu juga ikut membanjirinya dengan kasih sayang dan perhatianmu. Kamu nggak lagi menganggapnya gangguan, karena makin hari kamu kian menyayanginya. Bahkan saat kamu jauh dari adik kecilmu kamu merasakan rindu dan ingin segera pulang.
ADVERTISEMENTS
6. Kedatangannya pun mengubahmu jadi pribadi yang lebih dewasa
Tanpa kamu sadari, mempunyai adik saat umurmu menjelang dewasa adalah berkah tersendiri untuk kamu. Dia tak hanya bisa jadi teman dan penghibur untukmu, tapi juga sebagai salah satu proses pendewasaanmu.
Sebagai anak tunggal, dulunya kamu mungkin adalah orang yang egois, ingin menang sendiri, dan tidak peduli sekitar. Dengan punya adik kecil, kamu jauh lebih sabar, pengertian, dan dewasa. Kamu pun tentunya lebih menyayangi ibumu karena jadi tahu bagaimana repotnya beliau saat dulu mengurusimu.
7. Kamu pun terlatih menjadi ‘orangtua’ di kemudian hari
Saat kamu menjelang dewasa dan baru mempunya adik, kamu tentu punya kelebihan lain untuk bisa dibanggakan kepada pasanganmu kelak. Karena kamu sedikit banyak tahu dan pernah turun langsung mengurus anak kecil. Kamu tahu bagaimana caranya memandikan, menenangkan anak kecil dan yang pasti kamu juga menjadi seseorang yang begitu menyenangi anak kecil. Sifat keibuan atau kebapakan seketika muncul karena kamu tahu bagaimana repotnya mengurus dia saat masih kecil.
Siapa yang nggak mau punya pasangan yang suka sekaligus bisa merawat anak kecil sih?
8. Kini yang kamu rasakan adalah bahagia dan rasa syukur tak terkira tumbuh bersama dia
Walau terpaut umur yang lumayan jauh, kamu jadi lebih mengenalnya. Meski awalnya kamu merasa sedih karena nggak lagi jadi anak tunggal, sekarang kamu bisa mensyukuri apa yang terjadi.
Orangtuamu hanya tak ingin kamu merasa hidup sendiri saat tua nanti. Kamu akan punya teman berbagi saat pasangan masa depan tak bisa memberi solusi dan jadi pendengar yang baik. Lebih banyak hal baik yang kamu dapat dan pelajari.
Mungkin memang kamu dan adikmu nggak bisa perang bantal, tukeran baju, atau saling mengenalkan gebetan. Tapi adikmu yang jauh lebih muda adalah malaikat yang menyelamatkan masa depanmu. Pernahkah kamu sadari itu?