Saat kamu dan dia merasa mantap dan serius menjalani hubungan, ada saja hal-hal yang buat kalian resah di tengah jalan. Selain persoalan modal setelah menikah, apalagi kalau bukan restu orangtua dari kamu dan dia. Orangtuamu sendiri sudah jelas memberi lampu hijau ke kalian, sementara orangtuanya? Bagaimana bisa tahu mereka merestui atau nggak, karena memang belum ada obrolan tentang masa depan hubungan kalian dengan ayah dan ibunya.
Resah? jelas tak bisa ditampik. Tapi aslinya kamu tak perlu resah berlebihan. Orangtua cowokmu sudah klik sama kamu saja sudah jadi gambaran kalau restu mereka untukmu dan hubungan kalian sudah ada. Coba sekarang ditilik kembali, selama menjalani hubungan, orangtua cowokmu sering nggak melakukan hal-hal ini kepadamu. Kalau jawabannya iya, kamu jelas tak perlu lagi khawatir soal restu dari mereka.
ADVERTISEMENTS
1. Setiap ada acara keluarga, mereka tak segan mengajakmu ikut serta. Kamu seperti sudah dianggap anggota keluarga
Coba diingat-ingat lagi, sudah berapa kali kamu turut serta acara keluarga cowokmu? Sudah berapa kali pula ayah atau ibunya sendiri yang mengajakmu? Kalau kamu sudah sering turut diundang pada setiap acara keluarga mereka, bahkan kamu sudah lupa berapa kalinya, kemungkinan besar orangtua cowokmu sudah klik sama kamu. Mereka sudah menganggapmu sebagai bagian keluarga, meskipun kamu masih berstatus menjadi pacar anaknya.
ADVERTISEMENTS
2. Tak hanya diundang, tiap ada acara kawinan kamu juga masuk daftar untuk dibuatkan baju seragam
Selain diundang pada setiap acara keluarga, saat kakak atau bahkan keluarga yang lainnya menikah, kamu juga masuk dalam daftar pemakau baju seragaman. Kamu bahkan turut mengukur di penjahit bersama kedua orangtuanya. Namamu dimasukkan tepat di bawah kakak atau bahkan ibunya. Kalau kamu sampai masuk dalam hitungan baju seragaman di acara kawinan keluarga mereka, fix sih orangtua cowokmu sudah mantap denganmu.
ADVERTISEMENTS
3. Saat kamu mulai sibuk dan jarang berkunjung ke rumahnya, selalu ada pertanyaan tentang kabarmu dan kapan main ke rumah mereka
Yang, ditanyain ibu. Kapan kamu main lagi ke rumah?
Makin kesini, kesibukanmu makin menjadi. Bahkan untuk pacaran saja, kamu harus curi-curi waktu. Sampai kamu pun mengorbankan waktu untuk tak berkunjung ke rumahnya. Saat kesibukanmu sudah seperti pejabat tinggi, cowokmu selalu jadi kurir pesan kedua orangtuanya. Mereka bertanya kabarmu dan kapan kamu bisa main ke rumahnya. Bahkan kadang mereka langsung menghubungimu. Bukankah itu bukti kalau kehadiranmu dinanti oleh mereka? Seperti anaknya sendiri yang kalau tak lama pulang pasti ditanya, “kapan ke rumah?”
ADVERTISEMENTS
4. Kalau ibunya punya hobi masak, kamu jadi orang pertama yang dicari sebagai juri setiap masakanya ini
Yang, ada titipan dari ibu. Katanya dia lagi nyobain resep baru.
Setiap orang memiliki hobi yang berbeda-beda, termasuk orangtua cowokmu. Mungkin ayahnya hobi main catur, mungkin juga memancing di akhir pekan. Sementara ibunya seperti ibu-ibu kebanyakan yang suka masak. Namun sayangnya di rumah nggak ada orang yang bersedia menjadi juri setiap ibu mencoba resep baru. Jadilah kamu dipilih ibunya untuk mencicipi resep terbarunya. Kalau sudah sampai tahap ini, berarti ibunya sudah menaruh kepercayaan besar kepadamu. Sebab tak sembarang orang untuk bisa sedekat ini dengan orangtua cowokmu.
ADVERTISEMENTS
5. Orantuanya tak lagi canggung bercerita tentang baik-buruknya cowokmu. Bahkan rahasia yang cuma diketahui keluarganya
Nggak semua orang mendapat kesempatan mendengar langsung cerita masa kecil cowokmu dari sudut pandang orangtuanya. Kalau saat berkunjung ke rumahnya, baik-buruknya cowokmu keluar semua dari kedua orangtuanya, jelas sekali bahwa mereka mulai nyaman berbagi sesuatu denganmu. Termasuk berbagi tentang cerita-cerita masa kecil cowokmu. Dari cerita tentang masa kecil cowokmu ini, kamu bisa mempererat hubunganmu dengan kedua orangtuanya.
Si Martin ini ya, waktu kecil bandel banget. Ibu sampai udah nggak hafal berapa kali dipanggil ke sekolah gara-gara dia bikin nangis temen-temennya.
ADVERTISEMENTS
6. Saat cowokmu sudah tenggelam dengan pekerjaan, kamu selalu dimintai tolong ibunya untuk mengingatkan dia soal kesehatan
Ada kalanya bukan kamu yang tenggelam dengan kesibukan, tapi cowokmu. Saat dia mulai sibuk, ada aja hal-hal yang buat dirinya terganggung kesehatannya. Entah makannya nggak teratur atau asupan gizinya tak terjaga. Kalau sudah banget-banget sibuknya, orangtua cowokmu seringkali meminta bantuanmu untuk turut mengingatkan perihal kesehatan padanya. Kalau kamu dimintai tolong seperti ini, tanda bahwa orangtuanya mulai mempercayakan anaknya kepadamu. Hitung-hitung kamu belajar untuk menjadi istri yang perhatian mengingatkan suami nanti.
7. Kamu tak perlu pura-pura jadi orang lain saat di depan mereka. Mereka pun selalu menyambutmu hangat ketika berkunjung ke rumah
Satu tanda yang mungkin tak bisa dilihat, tapi hanya kamu yang bisa merasakan. Saat kamu bersama orangtua cowokmu, kamu tak perlu bermanis-manis. Kamu hanya menjadi diri sendiri dan nyaman-nyaman saja dirasa. Apalagi kalau setiap bertemu mereka tak lupa memelukmu dan berkata, “Gimana, masih betah kan menghadapi anak ibu yang satu ini?” Kalau kamu sudah nyaman menjadi diri sendiri dan diterima dengan baik, tanda bahwa hubunganmu dengan orangtuanya sudah klik.
Perihal restu memang penting untuk melanjutkan hubungan kalian ke gerbang pernikahan. Namun jangan sampai kamu galau atau resah berlebihan karena berpikir yang macam-macam. Siapa tahu sebenarnya mereka sudah merasa pas denganmu dengan hal-hal tersebut yang terjadi padamu.