Hai, kamu. Yang sedang merasa sedih dan terpuruk, sedang merasa sia-sia dengan apa yang telah kamu perjuangkan. Berpisah dengan seseorang yang kamu sayang memang tidak pernah menyenangkan. Merasa percuma dengan waktu yang kamu buang dengan orang yang salah, dan kecewa dengan orang yang akhirnya tidak mendampingimu hingga tua memang terlalu menyakitkan. Tapi, hidup harus terus berjalan.
Bersedihlah, menangis bila perlu. Lakukan sesuatu yang sekiranya bisa melegakan, bisa meringankan jerat kepedihan yang sedang mengikat erat hatimu. Jangan malu, ini adalah sebuah proses menuju dewasa. Tidak ada yang melarangmu ‘merayakan’ sebuah kesedihan yang sedang datang. Makin ditahan, kepedihan itu makin melawan.
Bagimu yang baru saja berpisah dengan seseorang, berdiam diri di kamar memang terasa lebih menyenangkan. Tapi sekali ini, cobalah paksa ragamu melakukan aktivitas-aktivitas yang akan Hipwee Hubungan paparkan berikut ini. Maka perlahan, jarum-jarum yang sedang menusuki dadamu saat ini akan hilang bahkan tanpa kamu sadari.
ADVERTISEMENTS
1. Bersedih dan menangis itu wajar. Tapi, ceritakan perasaan ini pada kawan, biar bebannya tak menumpuk terlalu lama
Bersedih dan menangislah selagi kamu memiliki hasrat untuk itu. Menahannya justru akan membuatmu semakin tersika. Menceritakan apa yang kamu rasakan pada teman bukanlah ide buruk. Semua perasaan butuh diungkapkan, dan ungkapannya hanya perlu diperdengarkan. Maka kamu akan merasa lebih baik.
ADVERTISEMENTS
2. Berikan kado manis buat perutmu. Makanlah sesuatu yang kamu inginkan agar perasaanmu cepat baikan
Meski kelihatannya remeh, makanan bisa cepat mengembalikan moodmu yang buruk. Makanlah sesuatu yang sudah sejak lama kamu ingin, kalau ada kelebihan uang, traktirlah teman-teman dekatmu. Kali ini kamu nggak akan lagi mencari kebahagiaan di atas kesedihan. Kamu justru sedang menciptakan kebahagiaanmu sendiri dan teman-temanmu.
ADVERTISEMENTS
3. Bernyanyilah, dendangkan kesedihanmu. Sejatinya kamu butuh ‘persetujuan’ atas lirik-lirik puitis dalam lagu
Pergilah karaoke bersama teman-teman, nyanyikan lagu yang ingin kamu nyanyikan. Teriakkan kesedihanmu seolah kamu ingin lepas darinya. Kesedihan memang sulit dilawan, ia hanya butuh persetujuan. Jika tidak, cukup dengarkan lagu atau radio di kamarmu. Hayatilah setiap lirik yang dilahirkan dari buah kesedihan, bukankah mereka begitu indah?
ADVERTISEMENTS
4. Percaya atau tidak, belanja juga bisa membuat perasaanmu lebih baik. Uang bisa dicari, bersenang-senang, kapan lagi?
Percayalah, berbelanja dan berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan bisa membuatmu merasa senang. Nggak harus ke mall. Bahkan ke pasar atau toko buku saja akan membuatmu merasa nggak perlu lagi berurusan dengan kesedihan. Tapi jangan sampai ya kamu rela pinjam uang demi berbelanja, nanti tambah pusing loh! 😀
ADVERTISEMENTS
5. Kamu perlu cuci mata, bukan untuk menghabiskan waktu sia-sia. Tapi buat menyadarkanmu bahwa masih banyak yang lebih pantas mendampingimu
Mungkin selama ini kamu pikir cuci mata adalah kegiatan nggak berguna dan minim manfaatnya. Tapi ketika sedih dan patah hati, coba dulu berjalan-jalan ke tempat di mana terdapat banyak orang. Maka kamu akan menyadari kalau dari sekian miliar penduduk dunia, waktumu akan sia-sia hanya untuk meratapi kepergian satu orang saja.
ADVERTISEMENTS
6. Saat-saat seperti ini, adalah kesempatan yang baik buat introspeksi. Fokuslah pada kesehatan spiritualmu
Menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi tidaklah tepat. Sebaliknya, mawas diri yang menyadari dengan yakin bahwa apa yang terjadi adalah bagian dari pembelajaran hidup bisa membawamu pada sikap yang lebih bijak. Gunakan sisa waktumu untuk beribadah menurut kepercayaanmu, maka ketenangan hati akan menghampirimu dengan sendirinya.
7. Lakukan traveling atau bepergian ke rumah saudara di luar kota, banyak hikmah yang akan kamu dapatkan dari sana
Mengurung diri di kamar bukanlah jalan keluar. Meski nyaman, cobalah paksa ragamu untuk bergerak. Lakukan perjalanan yang akan kamu kenang demi mengatasi kesedihan. Tidak perlu terlampau jauh. Kamu bisa bepergian ke pantai, mendaki gunung, atau bahkan mengunjungi sanak saudara di luar kota. Berkomunikasi dengan orang baru dan berpetualang mencari pengalaman baru akan menyegarkan kembali ingatanmu yang sedang terluka.
Menjadi pribadi tangguh memang sebuah pilihan, tapi masa sih kamu memilih jadi pribadi yang rapuh? Hal itu justru akan menyulitkanmu sendiri dan semakin menjebakmu dengan perasaan sakit. Bagimu yang baru saja ditinggalkan, dan yang baru saja meninggalkan. Kesdihan itu nyata adanya, tapi jangan terlalu menyamankannya untuk terus bersarang di kehidupanmu.