Bicara soal LDR memang nggak ada habisnya, selalu ada hal menarik yang bisa dikulik. Mulai dari orang-orang yang mengalami, rindu yang terjadi, sampai tantangan yang harus dihadapi seperti urusan komunikasi. Selain itu, jelas ada hal lain yang cukup menarik untuk dibicarakan, ialah pertayaan “Bagaimana ya menjalani LDR saat bulan puasa?”
Sudah jauh-jauhan, kadang perputaran waktu di tempat kalian tinggal tak sama. Di saat orang-orang sibuk buka puasa bersama atau sahur on the road sama pacarnya, kamu justru gigit jari. Sebab dia masih belum bisa pulang, buka dan sahur pun terpaksa harus dilakukan sendiri-sendiri. Meski LDR saat bulan puasa membuatmu harus sedia berlipat sabarnya, ada momen-momen yang tak akan terlupa. Momen-momen ini pasti akan kembali terkenang. Apalagi ketika kalian sudah purna LDR dan naik pelaminan.
Untuk kalian yang tengah menjalani LDRan di bulan puasa ini, Hipwee kasih tahu nih momen-momen yang justru bikin saling menguatkan. Nggak ada lagi deh iri dengan mereka yang bisa bareng-bareng jalani puasa sama pacar.
ADVERTISEMENTS
1. Kalau waktu berbuka dia belum tiba, kamu rela menunggu sedikit lebih lama untuk bisa makan berdua. Meski dilakukan lewat video call tentunya~
Jarak dan perbedaan waktu tak membuat kalian gentar. Dua hal pemisah ini justru semakin membuat kalian pintar-pintar mencari celah untuk saling berdekatan. Salah satunya dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi seiring berkembangnya zaman. Kalau nggak bisa buka bersama, ya sudah kalian buka sendiri-sendiri.
Tapi tetap saja, di antara kalian ada video call sebagai penghubungnya. Bahkan kamu atau dia rela menunggu sedikit lebih lama untuk bisa sama-sama berbuka. Duh, indahnya bulan Ramadhan.
Kamu waktu bukanya masih sejam lagi kan? Aku batalin dulu deh, nanti makan besarnya barengan sama kamu.
ADVERTISEMENTS
2. Bela-belain bangun awal hanya untuk membangunkan sahur pacar. Lumayanlah bisa ngobrol meski sebentar
Kalau sebelum pacaran, kamu kadang ogah-ogahan saat sahur. Rasanya mata seakan ditimpa batu, buatmu hanya ingin meneruskan tidur melulu. Namun ketika udah punya pacar dan dia lagi ada di perantauan, semangatmu untuk bangun sahur bertambah satu. Kamu bahkan rela bangun lebih awal untuk membangunkan sahur pacarmu. Lumayan kan bisa mengobati rindu dan jadi tahu bagaimana suaranya kalau lagi bangun tidur itu.
ADVERTISEMENTS
3. Pas lagi capek-capeknya kerja dan tiba-tiba ada pesan dia untuk ngingetin solat atau sekadar bertanya lagi apa, rasanya rindu semakin besar
Meski puasa, semangat bekerja nggak boleh berkurang. Namun pada kenyataannya, ada aja yang buatmu mengurut dada dan memperpanjang sabar. Nggak di kantor, nggak di jalan, tantangan berpuasa memang macam-macam. Alhasil saat pulang ke rumah, capekmu jadi berlipat ganda. Tapi begitu buka ponsel dan ada chat dari pacar, capekmu seakan perlahan-lahan lenyap.
Di momen itulah rindumu terus membuncah, meski capek sudah hilang separuhnya. Duh kapan ya bisa ketemu dan melepas rindu menjadi kalimat yang semakin sering menggaum di pikiranmu.
ADVERTISEMENTS
4. Pas lagi berbuka dengan menu seadanya tapi ditemani suara pacar, nikmatnya bisa melebihi makan di hotel bintang lima
Namanya hidup kadang ada di atas atau di bawah. Begitu pula dengan menu buka puasa. Nggak setiap hari selalu mewah dan menggugah selera. Ada kalanya kamu hanya menikmati menu sederhana. Namun momen berbuka dengan menu sederhana menjadi terasa istimewa ketika ada suara pacar di sana. Meski rasanya B aja, tapi tiap suapan selalu buatmu mengembangkan senyuman. Duh, ngalah-ngalahin makan di restoran bintang lima. Padahal hanya di rumah aja!
ADVERTISEMENTS
5. Momen setelah marahan sih yang lucu. Kalian kadang sampai berebut minta maaf karena ingat puasa itu harus menjaga hawa nafsu
Kadang kalian berdua tak sadar beradu pendapat dan akhirnya bertengkar. Namun lucunya, setelah sama-sama sadar bahwa puasa tak boleh marahan, kalian justru berebutan untuk minta maaf. Kalian yang awalnya diam-diaman, malah saling mengajukan permohonan maaf. Meski remeh, tapi momen ini merupakan satu hal yang sulit kalian lupakan. Maklum, pas lagi jauh-jauhan. Semua hal kecil bisa jadi bermakna besar.
Yang, maafin aku ya. Tadi nggak sengaja ngebentak kamu.
Eh aku kok yang salah. Aku tadi nggak seharusnya ngeyel.
ADVERTISEMENTS
6. Bantuin pacar nyari-nyari baju Lebaran juga nggak kalah seru. Padahal belinya online tapi bisa berjam-jam berdebat hanya untuk masalah baju
Ngomongin bulan Ramadhan nggak afdol kalau tanpa baju lebaran. Kalau pasangan yang lain bisa belanja baju Lebaran bersama, kamu sebaliknya. Akibat jarak dan waktu yang memisahkan, kamu harus rela gigit jari aja. Namun ketika dia minta pendapatmu saat akan belanja baju lebaran via e-commerce, kesedihanmu tak lagi sebesar dulu. Hitung-hitung momen bantuin pacar milih baju di e-commerce itu sebagai pengganti kegiatan belanja bareng.
7. Saat mendekati Lebaran tapi dia belum bisa pulang, rasanya nyesek banget di hati. Sebab belum bisa memecah rindu di hari nan fitri nanti
Jika yang lain masih bisa dicari celahnya agar kalian tetap bisa bersama, tapi hal ini berbeda. Ketika dia memberitahumu bahwa Lebaran tahun ini belum bisa pulang, hati rasanya nyesss tak tertahankan. Sebab momen Lebaran merupakan salah satu peluang terbesarmu untuk memecah rindu dengannya. Namun karena kewajiban atau lain hal, dia terpaksa belum bisa pulang. Momen inilah yang buatmu diam-diam menangis meski dari luar tak terlihat air mata.
Duh mz, padahal adek udah mimpi mau maaf-maafan pas nanti Lebaran.
Buat pejuang LDR sekalian, jangan bersedih hati kala menjalani bulan puasa jauh dari pasangan. Kalian justru bukti sehebat-hebatnya pasangan. Ibadah juga tak kacau berantakan hanya karena buka bersama atau sahur bareng pacar. Buat pejuang LDR yang udah purna, selamat bernostalgia ya! Nggak nyangka momen-momen tersebut udah kalian lalui bertahun-tahun lamanya.