ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
4. Saat kamu ada masalah dan butuh pundak untuk bersandar, tapi sayangnya dia jauh darimu
Pundaknya selalu terasa nyaman untuk bersandar melepas segala penat atau sekadar bermanja-manja ria. Tapi sayang jarak membuat pundaknya kini tak bisa selalu tersedia. Saat dilanda masalah, kamu memang masih bisa bercerita dengannya. Tapi, lagi-lagi rasanya tak akan sama jika kamu bercerita langsung sambil merebahkan sejenak kepala ini dipundaknya itu. Huft!
ADVERTISEMENTS
5. Ingin jalan-jalan ketempat favorit kalian, tapi kali ini kamu hanya sendiri tanpa ada dia di sisi
Sayang aku pengen banget deh main ke Kotu, terus makan di Batavia Cafe.
Ya udah, ke sana aja An….
Tapi masa aku ke sananya sendiri, kan biasanya pergi sama kamu. Hiks….
Ya udah, tunggu aku pulang aja ya. 🙂
Jujur perasaan iri pernah terlintas di hatimu, saat melihat teman-teman atau pasangan lainnya bisa sering pergi berdua bareng. Sedangkan kamu, keinginan jalan-jalan ketempat kesukaan kalian aja harus berujung miris. Hanya ada dua pilihan antara menunda keinginan untuk ke sana, atau kamu tetap pergi ke sana sendiri tanpa dia di sisi.
ADVERTISEMENTS
6. Acara penting kamu ataupun dia harus dilalui tanpa hadirnya pasangan, sebab jarak yang memisahkan
Sayang besok acara wisudaan aku. Senang sih, tapi sedih juga.
Lho kenapa?
Iya, soalnya nggak ada kamu di sini, ((ooohhhh….))
Jarak membuat kebahagianmu atau dia tak bisa benar-benar dibagi bersama. Mau tak mau beberapa acara penting harus dilalui tanpa hadirnya pasangan. Sebab kesibukan serta tanggung jawab tak bisa ditinggalkan begitu saja. Lagi-lagi, urusan hubungan lah yang harus dikesampingkan sementara waktu.
ADVERTISEMENTS
7. Nggak ada yang lebih menyesakkan, ketika pertemuan yang sudah berhari-hari di rencanakan tiba-tiba gagal dan harus mundur lagi.
Sayang, dua minggu kedepan aku ada proyek dadakan. Jadi pulangnya diundur lagi deh….
Yah…. nggak jadi ketemuan lagi kita. 🙁
Harapanmu mendadak sirna, ketika ternyata pertemuan yang direncanakan berhari-hari gagal dan harus mundur lagi. Perasaan kesal, kecewa, sedih semua tercampur dan tak tahu harus kepada siapa mengungkapkannya. Kepada dia yang di sana, rasanya tak mungkin. Sebab dia pasti merasakan hal yang sama denganmu. Jadilah rasa sesak itu kamu coba tutup rapat-rapat di dalam hatimu.
Momen-momen itu memang tak pernah mudah untuk dilewati, tapi kamu dan dia tak berhenti berusaha untuk selalu kuat menghadapinya. Sebab kalian masih saling yakin, jika mempertahankan hubungan masih lebih mudah dari memulai yang baru.