Kamu pasti pernah mendengar ungkapan ‘makin dilarang justru makin tertantang’ saat kecil dulu. Ungkapan tersebut muncul karena para orangtua zaman dahulu sering melarang anak-anak mereka untuk melakukan sesuatu. Namun bukannya takut, anak-anak kecil malah makin tertantang dan melakukannya diam-diam.
Dalam hubungan, kata jangan punya makna lebih menarik lagi. Larangan tersebut jelas kamu ucapkan untuk kebaikan pasangan. Namun kenyataannya justru bikin kamu terlihat sebagai sosok posesif sama pacar. Selain itu kata jangan juga menyiratkan otoritas dan tidak mau menghargai hak pasangan sendiri. Ujung-ujungnya bukannya disayang, pacarmu malah merasa dikekang. Padahal sebenarnya kamu hanya khawatir aja kan? Nah biar rasa khawatirmu tersampaikan dan nggak berujung mengekang pacar, lebih baik ganti aja kata jangan dengan kalimat-kalimat alternatif ini. Selain lebih nyaman didengar, pacarmu juga nggak akan mikir macam-macam.
ADVERTISEMENTS
1. Saat kamu tak ingin dia pulang sendiri, katakan “Mending kamu kabarin aku deh biar tak jemput, daripada ngerepotin temenmu gitu”
Sebagai pacar, ada kalanya kamu merasa khawatir saat dia sering pulang malam selepas lembur seharian. Bukannya apa-apa, tapi kamu khawatir bagaimana dia pulang menuju rumahnya. Apalagi kalau udah malam-malam begini, pesan ojek online sering kali susah dapatnya. Ingin rasanya kamu melarangnya pulang sendiri dan menjemputnya. Daripada dianggap mengekang, bisa lho kamu ubah sedikit kata jangan menjadi yang lebih panjang. Biar dia juga yakin bahwa kamu memang benar-benar khawatir dan ingin dengan senang hati mengantarmu sampai rumah.
ADVERTISEMENTS
2. “Kamu mau belanja kapan? Bareng sama aku aja yuk?” biar kamu bisa menahan hasratnya untuk boros
Cewek dan hasrat belanja itu ibarat banjir di pintu air Katulampa kala musim hujan tiba. Sulit dibendung meski udah diperingatkan sebelumnya. Bukannya kamu ingin ikut campur dengan keuangannya, tapi kamu hanya khawatir sifat boros ini akan mendarah daging dan merugikan dirinya. Daripada bilang jangan boros yang terkesan diktator, coba deh bilang kalimat itu aja. Selain lebih nyaman didengar, kamu juga bisa sekalian quality time sama pacar saat belanja berduaan.
ADVERTISEMENTS
3. “Mending nggak usah pakai high heels dulu sih.” Saat kamu tak ingin dia berdandan berlebihan
Cewek memang penganut prinsip beauty is pain. Mereka rela kesakitan agar bisa tampil paripurna seharian. Cewekmu juga begitu. Dia rela pakai heels dari subuh hingga petang demi bisa menunjukkan kakinya yang jenjang. Namun kamu justru kasihan karena tahu bahwa pakai heels terutama yang solnya keras, itu nggak baik untuk kesehatan. Padahal pakai flatshoes atau loafer aja, cewekmu juga nggak kalah cantiknya.
Saat cewekmu mengalami tumit pecah-pecah ringan akibat kebiasaanya itu, baiknya kamu jangan langsung tembak melarangnya pakai hak tinggi. Yang ada dia malah ngambek karena kamu nggak menghargai usahanya tampil cantik. Selow aja dalam mengingatkan bahwa kakinya pecah-pecah ringan. Jangan lupa kasih tahu juga solusi untuk mengatasi kaki pecah-pecah ringan itu, misalnya dengan perbanyak minum air putih, mengganti sepatu dengan sneakers atau yang solnya lebih lembut, dan tentu saja pakai Kanna Krim Lembut — krim kaki ampuh yang bisa mengatasi kaki pecah-pecah ringan. Soalnya pelembab saja nggak bisa mengatasi kaki pecah-pecah ringan lho. Kanna Krim Lembut punya kemasan yang praktis dibawa ke mana-mana dan aman dipakai setiap hari pada malam hari sebelum tidur. Kalau sudah pakai Kanna Krim Lembut, mungkin hobi cewekmu memakai heels itu nggak akan jadi masalah lagi.
Ah, sudah lah, daripada banyak bicara, langsung selipkan saja Kanna Krim Lembut ke dalam tasnya.
ADVERTISEMENTS
4. Cewek kadang tanpa sadar ngomongin orang. Ingatkan saja dengan, “Mending ngomongin masa depan aja yuk, daripada bahas gosip di lambe-lambean.”
Scrolling media sosial memang obat paling ampuh dalam membunuh kebosanan. Apalagi pas kalian bosan menunggu antrian pesanan makanan. Saat kamu curi-curi pandang ke cewekmu, ternyata dia lagi kepoin akun lambe-lambean itu. Mungkin saking serunya, dia sampai nggak sadar ngomongin orang. Haduh, kamu sebenarnya risih mendengarnya, tapi dia pasti ngambek kalau kamu larang. Coba deh pakai kalimat yang romantis yang lebih lembut dan romantis itu. Dijamin dia langsung tersipu. :’)
ADVERTISEMENTS
5. Ketika dia terlihat cemberut tapi enggan bilang apa yang terjadi, bilang aja “Kalau ada masalah, cerita aja. Disimpen sendiri justru cuman jadi beban di dada.”
Namanya cewek, pasti akan bilang nggak apa-apa meski jelas sekali ada sesuatu yang disembunyikan dari raut mukanya. Kamu sebenarnya nggak ingin dia selalu menyembunyikan kalau lagi ada masalah. Toh ada kamu yang mungkin bisa menjadi tempatnya berkeluh kesah. Bilang “jangan” akan membuatmu terlihat kepo dan nggak menghargai privasi. Nggak mau ‘kan ini terjadi?
ADVERTISEMENTS
6. Saat pacarmu sibuknya kebangetan dan tak peduli soal kesehatan, bilang aja “Kalau capek, istirahat ya. Soalnya sakit itu nggak enak banget rasanya.”
Kalau lagi ngejar deadline, dia memang suka lupa waktu. Saking sibuknya dengan pekerjaan, dia jadi sering abai dengan kesehatan. Padahal kesehatan merupakan kunci utama dalam menjalani hidup, bukan? Sebenarnya kamu nggak suka kalau dia sering banget sibuk-sibuk gini. Selain jadi mengesampingkan dirimu, kesehatannya juga terganggu. Tapi santai saja bilangnya, biar dia juga nggak ngegas jawabnya. Tunjukkan kalau kamu memang benar-benar khawatir dengan ritme kerjanya yang kurang sehat ini.
7. Pacarmu udah ngebet minta dihalalin tapi kamu masih belum siap lahir batin. Bisikin aja, “Sabar ya, abang masih ngumpulin modal buat jadi suami terbaik nantinya.”
Kalian udah lumayan lama pacaran, tapi kamu merasa belum punya cukup modal untuk melamar. Udah gitu cewekmu makin gencar memberikan kode-kode minta dilamar. Dari luar udah jelas sih bahwa cewekmu ngebet banget dihalalin. Bagimu tindakannya minta dihalalin memang wajar, tapi kamu masih butuh waktu untuk mempersiapkan. Kalau kamu bilang jangan ngode minta dinikahin mulu yang ada dia akan menilaimu kurang serius. Mau?
Meski maksudmu bilang jangan adalah murni untuk kebaikan, tapi kadang diterimanya justru mengekang pasangan. Daripada maksudmu tak sepenuhnya tersampaikan, lebih baik pilih kata-kata lain bukan? Apalagi kalau maksud baikmu justru dianggap mengekang. Duh sedih dek hati abang~