Pacaran tahunan dan akhirnya menikah selalu jadi standar kedewasaan dalam menjalani hubungan. Padahal buatmu dan dia, dewasanya hubungan ini sesederhana cara kalian menjalaninya. Kalian memang belum pernah membicarakan secara langsung soal pernikahan. Tapi kalian tahu bagaimana menghargai visi pasangan. Kalian paham cara berkomunikasi yang santai, tapi bisa menjaga hubungan tetap adem ayem dan minim masalah.
Kalian memberi bukti hubungan dewasa itu tak soal rencana nikah saja atau hubungan yang sudah tahunan berjalan. Pada kenyataannya banyak yang jalan tahunan tapi mereka tak mengenal sangat dalam pasangannya. Begitu pula yang sudah merencanakan nikah, tapi pada akhirnya semua kandas. Bukan ingin menjadi pihak yang merasa paling benar. Tapi harusnya kedewasaan hubungan dinilai dari beberapa hal yang Hipwee uraikan ini.
Karena definisi dewasa itu seperti cinta yang luas dan tak selalu sama.
ADVERTISEMENTS
1. Kamu dan dia berusaha tak terlalu muluk menyusun rencana ke depannya, jalani yang ada sekarang dengan sebaik-baiknya
Kalian mengamini setiap kali orang mengatakan bahwa ini saatnya kalian segera menikah, usia kalian sudah matang dan karir pun cukup baik. Tapi kalian sendiri tak terlalu hal ini. Bukan karena kalian belum siap membicarakan urusan pernikahan. Tapi kamu atau dia sudah sama-sama sepakat, sekarang ini kalian cukup menjalani apa yang ada dengan sebaik-baiknya.
Daripada berencana terlalu muluk, seperti menikah secepatnya atau tahun depan. Tapi akhirnya tertunda sampai waktu yang belum bisa ditentukan lagi. Bukankah rencana yang muluk bisa diam-diam menjadi beban dan membuat kalian tak nyaman?
ADVERTISEMENTS
2. Tak ada lagi chatting setiap menit atau sampai berjam-jam, kalian sama-sama paham dengan kesibukan pasangan
Kamu dan dia nggak mengelak, kalau awal hubungan itu masa di mana kalian masih rutin sekali berkirim kabar atau chatting-an. Kadang kalian menghabiskan waktu seharian hanya untuk itu saja. Lupa dengan kegiatan yang lain atau lingkungan sekitar pun pastinya. Tapi selepas fase hangat-hangatnya hubungan, aktivitas chatting kalian pun berkurang. Kalian punya waktu-waktu tertentu untuk bertukar kabar. Karena kalian sendiri sudah mulai paham dengan rutinitas pasangan.
Kamu hafal dengan jam-jam biasanya dia ada meeting dengan klien. Begitu juga dia yang tahu siangmu itu penuh dengan deadline. Nggak heran kalau kalian baru akan berkabar saat sama-sama luang. Pertanyaan atau pembicaraan pun tak hanya tanya sedang apa dan di mana. Kamu dan dia selalu punya cerita untuk dibagikan.
ADVERTISEMENTS
3. Moto cemburu hanya menyusahkan diri sendiri, kalian jadikan sugesti supaya bisa saling percaya lagi
Cemburu hanya merepotkan orang lain dan menyusahkan diri sendiri, Pidi Baiq.
Kamu dan dia memilih moto yang jelas berbeda dari orang lain kebanyakan. Orang berpendapat cemburu itu tanda sayang dan wajar. Sedangkan kalian punya frasa sendiri, kalau cemburu itu hanya akan menyusahkan diri sendiri dan hubungan kalian pastinya. Bagaimana nggak menyusahkan, kalau cemburu membuat kalian tak tenang dan jadi lebih protektif kepada pasangan. Dan buatnya cemburumu ini praduga yang menyesakkan napasnya.
ADVERTISEMENTS
4. Saling membatasi penggunaan sosial media untuk umbar kemesraan, posting seperlunya dan nggak harus selalu terlihat berdua
Orang boleh beranggapan urusan update di sosial media itu tanda kekinian. Tapi buatmu atau dia tanda kekinian itu bukan wujud dari kedewasaan kalian. Mulai dari awal menjalin hubungan sampai detik ini, kalian sepakat untuk tak menggunakan sosial media dengan berlebihan untuk urusan hubungan. Kalian akan posting sesuatu yang menyangkut hubungan kalian seperlunya saja. Nggak ada keharusan untuk selalu mengunggah foto bersama setiap kali kalian kencan.
Selebihnya, kamu dan dia menggunakan sosial media seperti saat kalian belum jadian. Kamu yang asyik membagikan semua hal yang berkaitan dengan duniamu, begitu juga dia. Dan apapun yang ada di sosial media tak akan mempengaruhi jalannya hubungan kalian.
ADVERTISEMENTS
5. Menghilangkan kode-kodean dari hubungan, suka bilang, nggak suka pun terus terang
Isyarat tak akan pernah cukup untuk menjelaskan isi pikiran dan perasaannya. Karena itu kamu dan dia meniadakan kode-kodean dalam hubungan. Saat ada sesuatu yang tak disukai olehmu, terus terang langsung ke dirinya bukan lagi hal yang sulit. Jutsru keterusterangan membuat kamu lebih mudah menyelesaikan masalah. Dia tahu apa yang harus diperbuat, kamu pun bisa dengan mudah berdamai dengan kesepakatan kalian.
Buat apa juga kode-kodean, kalau terus terang lebih menenangkan.
ADVERTISEMENTS
6. Saat bertengkar, kamu dan dia tak saling menyalahkan. Sabar jadi kunci menyelesaikan segala persoalan
Kamu dan dia seperti manusia lainnya yang punya ego merasa paling benar dan orang lainlah yang harus salah. Tapi demi hubungan, kalian pun sama-sama belajar menahan ego. Belajar tak saling menyalahkan saat berselisih paham. Dan sebaliknya, kalian justru mengintrospeksi diri masing-masing. Menggenapkan kesal dengan kesabaran, sampai akhirnya masalah terselesaikan. Susah jangan ditanya. Tapi ‘kan mendewasakan hubungan memang perlu usaha ekstra.
7. Saat jarak memisahkan, rindu tak lagi jadi beban yang memberatkan
Rindu itu manusiawi. Tapi bukan berarti rindu ini harus selalu dikasihi.
Saatnya kalian dipisahkan oleh jarak. Saat itu pula hubungan kalian diuji dengan banyak hal, mulai dari kepercayaan, kesabaran, sampai rindu yang sering kali datang suka-suka. Tapi alih-alih terus mengeluhkan rindu, kalian berdua sudah mulai tahu cara menahannya. Kamu ataupun dia selalu mengingat-ingat kegiatan pasangan di sana. Jangan sampai rindu ini jadi beban yang memberatkan kegiatan kalian. Toh tanpa saling mengungkapkan, kalian sendiri sudah paham ada rindu yang tertahan di antara rentetan kilometer ini.
Jalani saja hubungan ini dengan sebaik-baiknya. Sampai akhirnya usaha kalian ini berbuah manis, tanpa perlu banyak rencana ini dan itu. Sebab dewasanya hubungan pun soal pemikiran dan sikap.