Saat punya gebetan baru, cewek tidak akan segan-segan membagi cerita dengan sahabatnya. Berbeda dengan cowok, yang cenderung hobi untuk menyimpan perasaannya, apalagi jika berhubungan dengan yang namanya cinta. Jangan heran jika kamu harus menunggu lama untuk mendengar ucapan yang “sentimental” keluar dari mulut cowok.
Walaupun memendam perasaan adalah tindakan yang serba salah – bahkan tak jarang cowok yang melakukannya dituduh pengecut – ada beberapa alasan yang bisa mendasari tindakan itu. Kadang, memang cowok tak punya pilihan selain melakukannya. Jika kamu bertanya alasan apa yang membuat mereka melakukan itu, yang tercantum di bawah ini mungkin bisa menenangkan rasa penasaranmu:
ADVERTISEMENTS
1. Lebih baik diam dan meneruskan persahabatan, daripada angkat bicara dan menyudahi hubungan
Membangun sebuah hubungan persahabatan bukanlah perkara yang gampang untuk dilakukan. Apalagi persahabatan yang tulus dan dari hati ke hati. Namun tak jarang juga, kebersamaan dalam rentang waktu menumbuhkan rasa cinta di dalam hati. Ketika rasa cinta itu telah tumbuh sementara persahabatan terlanjur jauh, membungkam perasaan dirasa tepat agar kebersamaan itu tidak hilang. Banyak persahabatan yang telah terjalin lama rusak karena ungkapan cinta, rasa nyaman sebagai sahabat akan hilang ketika kamu menolak ajakannya. Dan jika kamu menerimanya karena sebuah keterpaksaan, ketidaknyamanan akan selalu menyertai hubungan kalian.
Persahabatan dapat melahirkan cinta, tapi cinta belum tentu dapat memperbaiki persahabatan yang rusak karenanya.
ADVERTISEMENTS
2. Dia memang mencintaimu, tapi terlalu sopan untuk berdiri di tengah-tengah hubunganmu
Alasan logis lainnya untuk memendam cinta adalah karena sang gebetan masih berstatus sebagai pacar orang lain. Mustahil dia melakukan tindakan bodoh dengan mengungkapkan cinta kepadamu. Selain tidak etis, hal tersebut tentu akan merusak hubungan yang telah kamu dan dia bangun, serta mungkin saja hubungannya dengan kekasihmu.
Mungkin kamu juga memiliki perasaan cinta yang sama. Tapi karena kamu sudah memiliki pasangan, hal tersebut tidak kamu ungkapkan kepadanya. Ungkapan cinta yang tidak pada tempatnya akan merusak tiga orang sekaligus. Daripada harus mengambil risiko yang terlalu berbahaya, dia (dan kamu juga) lebih memilih untuk menyimpan perasaan.
ADVERTISEMENTS
3. Memendam rasa bukan berarti takut atau pengecut. Kadang, ia cuma belum mampu melepaskan diri dari masa lalu
Kenangan terasa begitu manis karena tidak dapat diulang kembali. Kejadian menyenangkan yang persis tempat dan momennya tetap akan terasa berbeda jika tidak dilakukan dengan orang yang sama. Begitulah gambaran orang yang belum bisa move on dari kekasihnya yang dulu. Dalam kondisi yang seperti ini, adalah hal yang percuma bila mengajak dirinya beranjak.
Memendam perasaan dan sabar menunggu hingga tiba waktu yang tepat adalah hal yang tepat, karena dia sendiri belum siap. Selain itu, jika kalian paksa memulai hubungan antar kalian berdua, siapa yang rugi nanti ketika dia masih menyinggung-nyinggung mantannya di depanmu?
ADVERTISEMENTS
4. Jika kamu bercerita tentang cowok lain di depannya, wajar jika ia memilih diam saja
Salah satu tokoh yang terkenal di dunia pewayangan, Petruk, mengucapkan: “Perbuatan paling sia-sia adalah menasihati orang yang sedang jatuh cinta.” Jika tidak percaya, nasihati saja temanmu yang sedang kasmaran — dijamin 90% perkataan logismu tak akan dia dengar, walau yang kamu ucapkan demi kebaikannya.
Karena itu, ketika kamu memuji cowok lain di depan dirinya, wajar jika dia memilih bungkam. Daripada sakit hati dengan perkataan “Ih, siapa elo ngelarang-larang gue?” yang kamu lontarkan kepadanya, cowok akan memilih untuk memendam rasanya saja.
ADVERTISEMENTS
5. Banyak cowok yang memandangi cewek yang disukainya bagai dewi. Ia tak akan mengungkapkan perasaannya karena rendah diri
Nah, inilah faktor yang lain yang membuatnya memilih untuk memendam perasaannya ke kamu, yaitu minder. Minder yang dirasakannya kerap kali menjadi batu yang mampu menutup mulut untuk mengucapkan cinta, walaupun sebenarnya kamu tidak melihat strata sosial atau fisiknya. Atau bisa saja, kamu secara tak sadar bercerita tentang kriteria pria idamanmu dan dia merasa dirinya sama sekali berbeda dari kriteria yang kamu sebutkan. Memilih untuk memendam perasaan menjadi pilihan agar tetap bisa bersamamu, dan dia pun rela masuk dalam zona friend-zone. Pahit ya?
ADVERTISEMENTS
6. Cowok lekat dengan harga diri, gengsi bisa jadi persoalan yang sulit kami hilangkan
Tak bisa dipungkiri, sejak zaman dahulu kala, gengsi adalah akar dari segala permasalahan serta mampu menjadi penghambat dalam sebuah hubungan. Sebenarnya hal ini juga banyak dialami oleh cewek — tak hanya cowok. Namun, gengsi seorang cowok biasanya muncul dari berbagai macam sebab, bisa karena faktor teman, lingkungan, atau gaya hidup. Dia memang punya rasa padamu, tapi ternyata dirimu tidak cocok dengan lingkungan tempatnya tinggal atau dengan gaya hidup yang biasa dia lakukan. Jadi, dia lebih memilih untuk memendam perasaannya ke kamu. Menurutnya, itu lebih nyaman.
7. Rasa takut akan cinta yang tak terbalas membuatnya memilih memendam perasaan
Ini adalah masalah terakhir yang mampu menjelaskan rasa takut terbesar mengapa banyak cowok memilih untuk memendam perasaan yaitu takut tak berbalas. Berangkat dari hal itulah dia memilih untuk memendam perasaannya dalam-dalam, jika diungkapkan dan tidak berbalas mungkin akan menjadi beban bagi kamu karena tidak bisa membalas perasaannya. Kedekatanmu dengannya juga akan terganggu, belum lagi jika kamu memutuskan untuk menjauh darinya karena rasa tidak enak, ketakutannya akan menjadi nyata dengan “kehilangan” sosokmu yang selama ini dia dambakan.
Itulah beberapa alasan mengapa cowok lebih memilih memendam perasaannya. Kalau dilihat-lihat lagi, sejujurnya, dia justru melakukannya karena ingin bersamamu untuk waktu yang lebih lama. Hargailah, dan bersabarlah. Dia akan menyatakan apa yang harus dinyatakan, tepat pada waktunya.