“Eh, udah lama ya nggak ketemu! Gandengannya mana nih?”
“…”
Percakapan sejenis ini mungkin sudah biasa diterima para kamu single yang memilih untuk bertahan belum menikah. Dari yang sopan sampai yang blak-blakan sok bijak kasih saran tentang jangan hidup melajang dan mulai mikirin pernikahan sudah kenyang diterima para pejuang single, nggak peduli cewek atau cowok. Padahal sebenarnya urusan menikah atau nggak itu ya hak pribadi masing-masing.
Menikah memang bukan perkara mudah. Ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan, karena jelas kamu dan sang calon pasangan nggak bisa hidup hanya bermodalkan perasaan. Selain faktor kemapanan finansial, kesiapan mental turut jadi faktor penentu apakah seseorang sudah siap melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan atau nggak. Yang pasti, hidup di tahun 2018 harusnya sudah memerdekakan kamu untuk memilih, ingin lekas menikah atau mau menjalani hubungan pelan-pelan dulu. Dari sekian banyak alasan, bisa jadi beberapa alasan logis ini yang menjadikan kamu masih betah sendiri hingga kini.
ADVERTISEMENTS
1. Bukannya nggak mau menikah, tapi kamu merasa hingga saat ini belum benar-benar bertemu dengan sosok yang pas di hati
Berkali-kali kamu dikenalkan oleh keluarga, sahabat bahkan kolega sendiri namun entah kenapa rasanya kok belum juga ada yang pas dan sreg di hati. Kamu bukan tipe orang yang ingin memaksakan keadaan, sukanya ya menjalani apa yang rasanya sudah klop saja. Lagian, kadang pasti ada kok rasa kesepian yang diam-diam mencubit saat menyaksikan ada satu lagi teman yang sudah melangkah ke pelaminan.
ADVERTISEMENTS
2. Kamu yang masih ingin bebas dulu bisa jadi alasan kenapa masih betah melajang. Pacaran pun masih dijalani dengan hati-hati, takut terlalu dikekang
Kamu masih punya banyak mimpi yang ingin dijalani. Masih banyak kerjaan yang ingin dirampungkan. Masih banyak hobi yang ingin digeluti dan kamu menikmatinya. Rasanya belum siap untuk lanjut ke jenjang lebih serius, yang jelas menuntut perhatian lebih.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu nggak merasa insecure. Kamu merasa mampu dan kuat berjalan sendiri. Meski kadang ya ingin juga ada yang menemani, tapi sejauh ini kamu masih menikmati jalan sendiri
Rasa aman dan nyaman dengan kondisi kamu sekarang bisa jadi alasan kamu betah melajang. Ada sih yang dekat 1 atau 2 orang, tapi bukan berarti kamu lantas ingin lekas-lekas lanjut ke pernikahan. Kamu ingin menikmati momenmu saat ini, dan ini salah satu alasan yang kadang sulit diterima orang lain.
ADVERTISEMENTS
4. Kamu masih ingin bersenang-senang, bebas bergaul dengan sahabat kapan saja ada waktu senggang tanpa batasan waktu. Sedangkan setelah menikah, jelas ada tanggung jawab baru
Setelah menikah, kamu akan punya kewajiban baru sebagai istri (atau suami) dan mungkin segera menjadi seorang ibu (atau ayah). Jadi selagi masih ada kesempatan, puas-puasin dulu menikmati waktu dengan keluarga dan sahabat. Yang penting kegiatannya harus positif ya!
ADVERTISEMENTS
5. Kamu sedang ingin maksimal menabung untuk gol hidup lain. Bisa untuk beli rumah, beli kendaraan pribadi atau membahagiakan orangtua
Ya, karena kamu sadar setelah menikah, belum tentu pengeluaran kamu dan pasangan akan ‘sebebas’ saat masih sendiri.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu masih ingin bebas bebas menentukan arah hidupmu, mau lanjut kuliah lagi atau bekerja di perusahaan impian yang jam kerjanya gila-gilaan? Nggak masalah kalau masih sendiri
Meski bukan berarti setelah menikah, kamu nggak bisa lagi berkarier atau mengejar cita-cita, jelas konsentrasi sudah tak sefokus saat masih sendiri. Belum lagi, akan ada banyak pertimbangan-pertimbangan baru setelah kamu berkeluarga.
7. Agak sedih namun banyak kejadian. Bisa jadi banyak di antara kamu masih menyimpan luka lama karena percintaan yang gagal lantas nggak mau tergesa-gesa memulai hubungan baru
Kalau sudah begini ya pasti kaitannya sama hati. Nggak mudah memang untuk melupakan luka lama dan merajut kisah baru apalagi harus melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Tapi kalau kamu berniat membuka diri, bukan mustahil justru kamu akan bertemu pasangan yang bisa memberikan kisah baru yang jauh lebih baik untukmu.
Urusan menikah memang pelik, jadi wajar kalau banyak pertimbangan. Memang sih, katanya menikah itu nggak perlu terlalu muluk-muluk, tapi nggak ada salahnya juga melakukannya di saat hati sudah siap dan kedewasaan sudah matang. Gunanya agar saat menjalani kehidupan pernikahan, sudah nggak banyak lagi drama yang mewarnainya dan bikin galau. Apapun keputusanmu, selama nggak merugikan siapapun, go ahead. Toh pertanyaan orang nggak melulu harus diseriusi, bisa jadi itu cuma sekadar basa-basi pemecah obrolan doang. Setuju?