Kamu kapan mau nikah?
Nanti. Kalau sudah punya rumah sendiri, mobil, tabungan yang cukup untuk sekolah anak sampai perguruan tinggi. Masih lama deh pokoknya.
Kemapanan sering menjadi alasan seseorang untuk menunda pernikahan. Tapi definisi kemapanan sendiri sejauh apa? Apakah mapan harus berarti sudah kaya raya dengan tabungan yang cukup membiayai anak sampai ke perguruan tinggi?
Sebuah pernikahan, selain membutuhkan kesiapan mental juga perlu kesiapan materi, karena bagaimanapun juga cinta saja tidak cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga. Tapi hal-hal di bawah ini bisa meyakinkanmu bahwa tak perlu menunggu mapan dulu untuk melepas masa lajang.
ADVERTISEMENTS
1. Kalau menunggu mapan, mau sampai kapan? Butuh waktu yang lama untuk sebuah kesuksesan
Bila kemapanan didefinisikan sebagai harus punya rumah sendiri, punya kendaraan sendiri, punya tabungan puluhan juta, bisa liburan minimal sebulan sekali, pertanyaanya adalah, kapan kamu bisa mencapainya? Kesuksesan tidak datang dalam sekejap mata. Terkadang butuh bertahun-tahun untuk mencapainya. Sementara kesempatan untuk menemukan pasangan hidup selamanya belum tentu datang dua kali.
ADVERTISEMENTS
2. Saling menguatkan adalah rahasia yang membuat ikatan semakin lekat. Keberadaan orang spesial justru akan semakin menambah semangat untuk meraih kemapanan
Mandiri secara finansial sudah bisa dijadikan alasan. Artinya, bila kamu sudah mempunya penghasilan dan tidak lagi bergantung kepada orang tua, pernikahan bukan sesuatu yang mustahil dilakukan. Menjalani pernikahan meski penghasilan belum seberapa justru akan membuat semangatmu lebih terpacu. Ketika ada yang menguatkan dan meyakinkan bahwa segalanya pasti ada jalan keluar, bukankah beban hidup akan terasa berkurang?
ADVERTISEMENTS
3. Perasaan kalian bukan didasari oleh materi kemudahan yang ditawarkan, tapi kesediaan untuk berjuang menghidupi apa yang telah disepakati bersama
Kondisi keuangan yang mapan memang akan memudahkan kehidupan pernikahan. Tapi menjalani pernikahan meski kondisi belum mapan, justru menjadi tanda bahwa perasaanmu bukan karena tergiur kemudahan yang ditawarkan saja. Perasaan kamu dan dia didasari oleh komitmen untuk berjuang bersama menghidupi apa yang sudah disepakati bersama, meski harus berjuang dari bawah.
ADVERTISEMENTS
4. Terbiasa berjuang bersama dari bawah akan membuat ikatan lebih kuat. Kalian tak akan goyah bila badai sewaktu-waktu datang menerpa
Tidak langsung dimanjakan oleh kemudahan yang ditawarkan kemapanan justru akan memberimu pelajaran tersendiri. Bersama-sama menyusun semuanya dari nol, berjuang bersama dari bawah justru akan membuat pondasi rumah tangga semakin kuat. Bila sewaktu-waktu kesulitan menerpa, kamu sudah terbiasa menjalaninya. Ikatan yang sudah terpupuk dengan sempurna, tak akan mudah digoyahkan meski badai menghampiri.
ADVERTISEMENTS
5. Jatuh bangun yang dialami bersama justru akan menambah kedalaman rasa. Beratnya perjuangan akan membuat kalian semakin enggan untuk saling kehilangan
Tawa dan sedih, kenyang dan lapar, keberhasilan dan kesuksesan yang kamu dan dia alami bersama-sama justru akan memperdalam rasa yang kalian punya. Rasa enggan untuk saling kehilangan muncul karena kamu dan dia tahu bahwa apa yang kalian peroleh sampai saat ini tidak datang begitu saja, melainkan melalui perjuangan keras yang kalian jalani berdua.
ADVERTISEMENTS
6. Keberadaan satu sama lain semakin berarti, karena kamu dan dia sama-sama mengerti kerja sama untuk saling mencukupi
Saat kalian berjuang bersamaa-sama, merasakan sedih dan bahagia bersama-sama, pasangan kamu bukan hanya orang yang hidup bersamamu. Melainkan juga sahabat saat suka ataupun duka, dan partnermu dalam bekerja sama mencukupi kebutuhan keluarga. Keberadaan masing-masing menjadi lebih berarti, karena kehadiran kalian saling melengkapi.
7. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di depan. Mapan sekarang belum tentu terjamin selamanya
Selamanya masa depan adalah misteri. Meski kini kamu sudah mapan dan tidak kekurangan suatu apapun, belum tentu kemapanan itu akan selamanya. Sebaliknya, belum mapan saat ini juga tidak berarti kamu akan kekurangan selamanya. Bila hubunganmu dengan dengannya sudah berjalan sekian lama, dan kecocokan sudah ada, mengapa harus menunggu lama? Toh masalah uang dan rezeki bisa dicari.
Mapan tidak harus diartikan bahwa kamu sudah kaya raya dan lebih dari berkecukupan. Pernikahan ibaratnya seperti sebuah perahu di lautan. Perahunya tak harus semewah kapal pesiar, yang penting kamu dan dia sama-sama tahu ke mana arah perahumu melaju dan tahu cara membuatnya tetap mengapung meski sedang diterjang badai. Perjuangan yang berat justru akan membuat perahumu semakin kuat. Tak harus mapan, toh mapan juga bukan jaminan rumah tangga bahagia selamanya.