Kami pacaran belum lama kok. Baru jalan 8 tahun~
Menikah mungkin salah satu hal yang diimpikan banyak pasangan. Pasalnya setelah proses saling mengenal dan memahami masing-masing karakter, menikah menjadi salah satu langkah besar yang dalam kehidupan. Hidup bersama pasangan halal, punya anak, dan menikmati sisa hidup sampai maut memisahkan. Namun, ada beberapa pasangan yang tak sependapat dengan hal ini. Menikah bukan menjadi impian yang ingin mereka wujudkan. Menikah juga tak berada di urutan teratas to-do-list kehidupan hanya karena umur sudah matang.
Mereka yang tak melirik pernikahan sebagai impian ini kebanyakan menjalani masa pacaran dalam waktu lama. Mulai dari 5 tahun, 7 tahun, bahkan hingga belasan tahun lamanya. Meski dicap sebagai pasangan yang terlalu lama berpacaran, ada kalanya mereka memilih untuk tetap pacaran karena alasan-alasan tertentu. Buat kalian yang tengah mengalami situasi seperti ini, mungkin salah satunya karena hal-hal ini.
ADVERTISEMENTS
1. Kalian sudah terjebak dalam kenyamanan. Takut jika menikah nanti kenyamanan yang dirasa tak sama
Atas nama kenyamanan, kalian jadi enggan mengambil sebuah langkah besar. Ya, kamu dan dia tak mau kehilangan momen kebersamaan yang terlampau nyaman ini. Kalian lebih memilih menyandang status pacar selama bertahun-tahun lamanya. Sebab menurut kalian, belum ada jaminan pasti yang akan membuat rasa nyaman ini akan berlangsung setelah menikah nanti.
Jadi, daripada melakukan sesuatu yang belum pasti, kalian tak mau mengambil langkah besar yang menjadi impian banyak orang ini. Seperti saat masih pacaran, kalian bisa bebas bertengkar lalu baikan dan sayang-sayangan lagi. Lantas setelah menikah, belum tentu kan pertengkaran kalian bisa semudah itu dituntaskan? Pasti ada hal-hal lain yang turut ikut campur urusan hubungan kalian.
ADVERTISEMENTS
2. Secara mental kalian belum siap untuk pernikahan. Meski kamu dan dia sudah lama menjalin hubungan
Benar kata orang, umur seseorang tak bisa dijadikan patokan mutlak untuk menjalani sebuah pernikahan. Hal ini berlaku juga bagi kalian berdua. Jika dilihat dari segi umur, kalian berdua memang sudah saatnya menikah. Tapi jika ditanya tentang kesiapan membangun keluarga, kalian jelas belum siap. Bagi kalian, pernikahan itu masih abu-abu. Hal sakral itu sama sekali belum terlintas di pikiran meski kedua orangtua kalian sudah bolak-balik menanyakan.
Selain umur, lamanya kalian menjalin hubungan juga tak menjadi parameter tentang kesiapan menikah. Terbukti meski kalian sudah hampir belasan tahun bersama, kesiapan untuk sama-sama jalani sisa umur bersama belum juga ada.
ADVERTISEMENTS
3. Ada ketakutan tertentu untuk menjalani sebuah pernikahan karena melihat kegagalan yang terjadi pada orang-orang terdekat
Terlalu lamanya kalian berpacaran juga bisa disebabkan karena adanya ketakutan. Ketakutan akan menjalani sebuah ikatan halal bersama pasangan salah satunya. Hal tersebut terjadi bisa karena melihat kegagalan-kegalan yang ada di sekitar. Seperti perpisahan orangtua atau sahabat terdekat. Kalian berpikiran tak mau buru-buru mengakhiri masa lajang atau nanti akan berantakan seperti yang dilihat.
Ketakutan ini kalau sudah terlalu akut, justru akan menjadi pobia. Fobia tersebut dalam istilah medis dikenal sebagai gamophobia.
ADVERTISEMENTS
4. Selagi ada waktu dan kesempatan, kalian memilih untuk melunasi janji pada diri sendiri sebelum menikah nanti
Kamu dan dia sama-sama ingin mengejar janji pada diri sendiri. Kamu yang ingin lulus studi S2 lalu merasakan hidup dari apa yang telah kamu pelajari. Sementara dia tengah fokus meniti karirnya demi buat kedua orangtuanya bangga.
Selain dua hal itu masih ada janji-janji lain yang ingin dituntaskan terlebih dahulu. Hal-hal semacam itulah yang pelan-pelan membuat laju hubungan semakin melambat. Hingga akhirnya angka tahunan pun sudah tersemat di kalian berdua tanpa sadar.
ADVERTISEMENTS
5. Salah satu dari kalian masih ingin menikmati momen bebas masa muda, tapi di sisi lain tak ingin merelakan hubungan yang sudah terjalin lama
Secara umur, kamu dan dia memang sudah matang. Bahkan sudah saatnya untuk melangkah ke pelaminan. Namun di umur kalian yang sekarang, kamu dan dia masih ingin menikmati momen bebas khas anak muda lainnya. Seperti ngopi-ngopi cantik sampai tengah malam atau wisata kulineran dengan teman-teman tanpa takut badan melar. Momen bebas ini kalian takutkan akan tak bisa lagi dirasakan jika nanti sudah menikah. Untuk itu kalian lebih memilih pacaran meskipun sampai bertahun-tahun lamanya.
ADVERTISEMENTS
6. Bisa jadi perbedaan yang ada membuat kalian tak bisa bersatu. Makanya memilih bertahan pada tahap pacaran
Kamu dan dia punya sebuah perbedaan besar. Iya, dari segi keyakinan kalian berbeda. Menjalani hubungan beda keyakinan di negara ini memang sebuah tantangan yang tak punya jalan keluar. Jalan satu-satunya hanyalah pisah atau ada yang berpindah. Namun dua pilihan tersebut sama sekali tak ingin kalian lakukan.
Untuk itu, daripada bubar dan merasakan patah hati paling dahsyat, kamu dan dia memilih bertahan sampai pada tahap pacaran saja. Makanya kalau dihitung-hitung kamu dan dia sudah bertahan sampai bertahun-tahun lamanya.
7. Paling ekstrim, kamu atau dia berpikir, bahwa persiapan pernikahan itu rumit, sementara menilai tak bisa jadi modal untuk terus bersama
Kamu dan dia pacaran terlalu lama juga bisa karena punya pikiran menikah itu terlalu ribet. Melihat teman yang sampai stres dan hampir depresi karena persiapnnya, buatmmu mundur perlahan. Bukan, bukan karena tak mau menikah. Kamu dan dia hanya butuh sedikit waktu lebih lama untuk yakin akan menikah nantinya.
Jalani hubungan yang terlalu lama memang tidak mudah. Apalagi beriringan dengan omongan orang yang bikin gatal kalau didengarkan. Kalau situasi ini memang sudah kalian pilih, jalanilah hubungan ini dengan sepenuh hati. Toh, semesta selalu punya caranya sendiri untuk kalian nanti. Semoga yang terbaik selalu mengiringi langkah kalian yang sudah bertahun-tahun bersama ini.