Menjalin hubungan percintaan bukan perkara yang mudah, tapi bukan pula perkara yang sulit, ada seninya sendiri. Menjabarkan caranya pun sukar, karena tiap orang punya caranya masing-masing, entah soal memperlakukan pasangan, atau menghadapi masalah dalam hubungan.
Tapi salah satu hal penting yang perlu kamu persiapkan sebelum pacaran itu jelas mental diri. Apakah dirimu sudah benar-benar siap untuk pacaran? Jangan hanya lihat teman sudah banyak yang punya pacar, lalu kamu merasa harus juga memilikinya biar tak dianggap tak laku. Karena di luar sana cukup banyak orang acap memaksakan diri untuk berpacaran, padahal mentalnya belum siap, dan hubungan malah berjalan tak sesuai harapan. Nah, sebelum semuanya terlanjur membuat kalian semakin tersiksa sendiri, beberapa tanda ini perlu kamu amati lagi.
ADVERTISEMENTS
1. Kamu lebih nyaman menghabiskan waktu bersama teman-temanmu dibanding dengan pasanganmu
Kenyamanan jadi salah satu tolok ukur kesiapan mentalmu sebelum menjalin hubungan. Baiknya pahami perasaan sendiri apakah kamu nyaman ketika berada di dekatnya. Karena acap terjadi kasus orang yang nggak nyaman bila di dekat kekasihnya sendiri dan lebih nyaman ketika berada di dekat teman-temannya.
Hal ini mungkin disebabkan oleh masalah di dalam hubunga. Namun ketika kamu lebih memilih bersenang-senang dengan temanmu dibanding menyelesaikan masalah dengan kekasihmu, berarti ada yang salah dengan mentalmu. Kalau sudah begitu baiknya kamu sudahi saja daripada menyakiti dia yang mencintaimu.
ADVERTISEMENTS
2. Kamu belum bisa mengontrol emosimu ketika ada masalah. Salah-salah pasangan sendiri yang kena imbasnya
Kekerasan dalam hubungan pasti kerap kamu temui, umumnya dilakukan oleh laki-laki. Nah ketidakberdayaan mengontrol emosi hingga lebih memilih cara fisik untuk menyeesaikannya dibandingkan dengan berunding secara baik-baik ini tergolong bentuk ketidaksiapan mental.
Mau nggak mau, dalam menjalin hubungan kamu mesti bisa mengontrol emosimu sebab pasti akan sangat banyak sekali masalah-masalah yang menimpamu dalam hubungan. Ketika kamu nggak bisa mengatasi kemarahanmu sendiri, baiknya kamu sendiri dulu saja daripada menyakiti pacarmu sendiri.
ADVERTISEMENTS
3. Masa lalu masih menjadi hantu yang berjalan menguntitmu, entah membuat ragu atau membandingkan dia dengan yang pacarmu yang dulu
Belum bisa move on juga menjadi salah satu tanda bahwa kamu belum siap menjailin hubungan. Meskipun sudah sayang dan cinta, tapi kalau kamu masih acap terbayang oleh luka di masa lalu, hal itu bisa menghambat kelangsungan hubunganmu. Indikasi tersebut bisa terbaca lewat kebiasaan seperti membanding-bandingkan sosoknya dengan mantan, kamu masih suka mengingat momen manis pada hubungan yang lalu, dan yang lain sebagainya. Terang, ini bahaya.
ADVERTISEMENTS
4. Kamu belum bisa berdamai dengan aturan-aturan selain yang kamu buat sendiri
Hubungan terdiri dari dua insan yang saling mencinta. Dalam pelaksanaan pastilah terdapat aturan-aturan yang tercipta di dalamnya sebagai jalur yang menghubungkan dua isi kepala yang berbeda. Perbedaan pendapat dan penyesuaian apa yang boleh dan tidak, apa yang kamu sukai atau yang tidak dia sukai, dan lain-lain menjadi penyebab munculnya aturan-aturan tersebut. Untukmu yang nggak suka aturan yang mengikat semacam itu yaa.. mending sendiri aja. Kasihan pacarmu kalau kamu masih bertindak sembarangan dan semau dirimu sendiri.
ADVERTISEMENTS
5. Ketika kamu masih belum bisa menerjemahkan perasaanmu ini, baiknya sendiri dulu, daripada menyakiti orang yang mencintaimu
Beberapa orang (umumnya cewek) acap bingung dengan perasaan sendiri. Kesulitan memahami apa yang diinginkan oleh hatinya sendiri membuat situasi yang sulit ditebak. Kadang ia bisa saja sayang setengah mati dengan kekasihnya, kadang bisa jadi hambar-hambar saja.
Kalau kamu termasuk orang yang seperti itu, baiknya kamu belajar dulu memahami kemauan hati dan dirimu. Sebab memaksakan untuk menjalin hubungan hanya akan menyakiti dia yang mencintaimu sepenuh hati. Namanya juga perasaan, pasti berubah-ubah – sejatinya masalahnya bukan di kemampuan memahami perasaan, tapi seberapa berani dirimu menentukan pilihan, lalu komitmen, hingga berani melawan kebingungan perasaanmu sendiri.
ADVERTISEMENTS
6. Keinginanmu menjalin hubungan hanya didasari soal hidup terlalu hambar dan nggak cukup menyenangkan – bukan benar-benar cinta
Satu lagi kesalahan dalam menjalin hubungan adalah memaksakan menjalin hubungan padahal belum sepenuhnya cinta. Kasus semacam ini biasanya berlandaskan alasan karena kebosanan yang melanda, hidup terlalu hambar dan nggak cukup menyenangkan karena sendirian.
Terang, ini salah. Pasalnya hubungan semacam ini biasanya berat sebelah, hanya dia yang berjuang, sedang kamu semena-mena. Bagaimanapun hubungan mesti didasari oleh cinta dan kasih sayang agar dalam pelaksanaannya kekasihmu nggak berjuang sendirian. Kalau sudah begini, mending nggak usah dipaksakan.
Hubungan percintaan bukanlah hal sepele yang bisa menjadi lahan untuk bermain-main. Cinta adalah sesuatu yang sakral, karena melibatkan hati nurani manusia. Memainkannya sama saja melukai. Maka, sebelum memulai suatu hubungan, baiknya kamu siapkan pahami tanda-tanda kesiapan mentalmu terlebih dahulu.