Semua pasangan pasti pernah menemui rintangan dalam kisah asmara yang terajut. Ketika rintangan itu datang pilihannya cuma dua, melewati rintangan itu dan melanjutkan hubungan, atau justru sebaliknya, menyerah pada keadaan dan memilih merelakan hubungan itu berakhir.
Memilih opsi kedua dengan mengakhiri kisah kasih yang sudah terjalin lama memang sangat menyakitkan. Rasa tidak rela pasti ada, karena banyak cerita dan pengalaman yang telah dilalui bersama. Apalagi kalau hubungan itu sudah sampai melibatkan kedua keluarga.
Bagaimanapun, itu adalah risiko dalam setiap hubungan. Keputusan terburuk itu terkadang memang harus diambil daripada memaksakan sebuah hubungan yang tak lagi berlandaskan komitmen. Lantas, hal apa saja yang membuat kita terpaksa mengakhiri sebuah hubungan? Jika 6 tanda ini sudah mulai kamu rasakan. maka kamu patut waspada.
ADVERTISEMENTS
1. Segala hal yang kamu lakukan selalu saja terlihat salah di matanya. Kini tidak ada lagi rasa saling memahami dan memaklumi.
Waktu awal-awal pacaran, hari-hari selalu terasa bahagia dan seakan penuh warna. Semua terasa berbeda karena kehadirannya. Tapi entah kenapa, setelah tiga, empat, lima tahun berlalu, semua seperti berubah total. Dia tak lagi berbicara denganmu memakai nada yang lembut, seperti yang selalu dia lakukan dulu. Sekecil apapun kesalahan yang kamu lakukan, amarahnya seakan tak bisa terbendung. Apapun usaha yang kamu lakukan, selalu salah di matanya. Atau sebaliknya, kamu tak lagi bisa mentolerir kebiasaannya yang selama ini sebenernya sudah sangat kamu hafal. Ketika rasa saling memahami dan memaklumi kekurangan itu hilang, mungkin inilah saat yang paling tepat untuk berpisah.
ADVERTISEMENTS
2. Perselisihan tak lagi bisa membuat kamu dan dia menjadi semakin dewasa. Kalian justru lebih sering saling menyalahkan.
Segala perbedaan yang berujung perdebatan bisa diterima dengan lapang dada saat hubungan baru saja dimulai. Tapi ketika waktunya tiba, terkadang perbedaan, perselisihan, dan pertengkaran yang terjadi tak lagi bisa membuat kamu dan dia menjadi lebih dewasa. Kamu dan dia sama-sama teguh pada pendirian masing-masing dan malah lebih sering berlomba untuk saling menyalahkan. Kalau kamu ada di posisi ini, jangan sungkan untuk mempertimbangkan rencana mengakhiri hubungan demi kebaikan bersama.
ADVERTISEMENTS
3. Tak ada lagi kerelaan dan pengorbanan. Semua perbuatan diperhitungkan dan dilandasi keterpaksaan.
Di masa awal pacaran, terkadang kita bertingkah seperti manusia super yang tak pernah mengenal kata lelah. Jarak berapapun rela ditempuh demi menghabiskan waktu bersama dengan dia. Tapi seiring berjalannya waktu, perasaan seringkali berubah. Kerelaan yang dulu tak pernah terpikirkan kini berubah menjadi keterpaksaan. Segala hal yang dilakukan mulai kamu perhitungkan. Kamu tak lagi memiliki kemauan untuk berkorban demi dia, begitu juga sebaliknya. Rasanya semua yang kamu lakukan harus memiliki balasan darinya. Kalau sudah seperti ini, melanjutkan hubungan pun perlu dipikir ulang. Kalau tak ingin terus menerus membuat sakit hati.
ADVERTISEMENTS
4. Dia tak bisa membuat rencana masa depan bersamamu. Kisah asmara kalian tak lebih dari sekadar hubungan semu.
Ingin menikah di usia 25 tahun, mau punya anak dua, tertarik traveling keliling Indonesia sama keluarga. Ya, setiap pasangan tentu mendambakan masa depan yang cerah dalam hubungan asmara mereka. Oleh karena itu, rencana selalu disusun jauh-jauh hari. Agar ada waktu untuk mewujudkannya. Tapi kalau pandangan semacam ini mulai hilang dalam angan-angan kamu dan pasanganmu, kamu wajib waspada! Sebab, itu merupakan tanda-tanda yang jelas menggambarkan bahwa tak ada masa depan untuk kalian bersama.
ADVERTISEMENTS
5. Kamu tak lagi dilibatkan dalam pencapaian mimpi besarnya. Mungkin peranmu memang tak lagi penting dalam hidupnya.
Setiap orang pasti punya angan-angan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Sebagai salah satu orang terdekat, keberadaan seorang kekasih tentu akan sangat bermanfaat untuk menjadi sumber motivasi, inspirasi, sekaligus menjadi tempat berkeluh kesah. Tapi kalau dia tak lagi menempatkanmu sebagai teman terdekat dan lebih senang memperjuangkan angannya sendiri tanpa melibatkanmu lagi, kamu patut curiga. Jangan-jangan peranmu memang tak lagi dibutuhkan dalam kehidupannya.
ADVERTISEMENTS
6. Saat dia menatapmu, tak ada lagi cahaya yang berpendar di matanya. Kamu tak lagi menemukan kehangatan di sana.
Alasan terbesar kamu patut waspada dan harus segera menyiapkan hati adalah ketika kamu tak lagi menemukan cahaya hangat di dalam sorot matanya. Pendar matanya tak lagi sama saat menatapmu. Meski belum tahu apa penyebabnya, kamu merasa berbeda. Selain itu, tak ada lagi desir dalam dadamu atau bulu kuduk yang tiba-tiba meremang saat dia menatapmu.
Semua terasa datar dan dingin. Meski kamu tak tahu apa penyebabnya, namun kamu mulai merasa dia bukan lagi jadi orang yang tepat. Keyakinan yang dulu pernah ada seketika luntur. Dari sini kamu mulai memahami, bahwa setiap orang memang bisa berubah termasuk perasaannya.
Menjalin hubungan tak sama dengan belajar ilmu pasti. Tak pernah ada hitungan matematisnya. Hatimu bisa lebih tahu, kapan hubungan yang kamu dan dia jalin harus disudahi.