Pernah dengar orang minum Baygon cuma karena bertengkar dengan pacarnya? Atau menggores kaca di lengan karena diputusin? Cinta memang kadang bikin orang jadi gila. Tapi agaknya nggak kurang bijak jika menyalahkan cinta saja. Sebab cinta kan hanya sebuah entitas, justru orangnya saja yang berlebihan menyikapi perasaan cintanya atau dalam menjalani hubungannya.
Padahal kalau dipikir-pikir baru karena pacar lho, bukan istri. Artinya nggak banyak yang dikorbankan kalaupun hubungannya kandas. Namun dua kasus itu bukti bahwa nggak banyak orang yang memilih mencintai secara wajar. Lain halnya denganmu yang sudah lebih dewasa dalam menyikapi hubungan. Sebab kamu tahu sebelum sampai pelaminan nggak perlu muluk-muluk memandang cinta sebab apa saja bisa terjadi.
ADVERTISEMENTS
1. Kamu membatasi harapan kepada dia yang belum jelas komitmennya. Sebab dirimu tahu harapan bisa melukai ketika hubungan tak berjalan semestinya
Nggak bisa disangsikan lagi hatimu memang jatuh padanya. Namun kamu sadar bahwa mencintainya nggak perlu terlalu dalam sebab apapun bisa terjadi. Kamu nggak ingin memberikan sepenuh hatimu dengan dia yang belum jelas komitmennya. Sebab hatimu sudah terlampau sering patah karena cinta. Beda ceritanya kalau sudah menikah nantinya.
ADVERTISEMENTS
2. Nggak pamer pacar sendiri bukan berarti malu. Kamu hanya nggak ingin menyusahkan diri kalau akhirnya hubungan kalian berhenti di tengah jalan lagi
Agaknya sekarang lagi tren posting foto berdua sama pacar di Instagram. Dalihnya sebagai wujud rasa sayang. Kalau niatnya karena sayang, kamu juga merasakan hal yang sama kepada pacarmu. Namun kamu urung melakukannya karena kamu tahu, bahwa segalanya belum pasti. Kamu nggak ingin membuat polemik buat dirimu sendiri di masa depan kalau misalnya hal buruk terjadi. Lagipula banyak cara yang bisa mewakiki rasa sayangmu kepadanya.
ADVERTISEMENTS
3. Bukannya nggak sayang, tapi kesucian diri yang masih kamu jaga saat ini hanya untuk dia yang berani menepati janji dengan menikahi dan mengarungi hidup berdua
Banyak yang rela menukar kehormatannya demi cinta. Terlepas dari benar dan salah, kamu nggak seperti itu. Kamu lebih memilih untuk menolak ajakan siapa saja, nggak terkecuali orang yang kamu cintai. Sebab bagimu keperawanan simbol kesucian. Hanya pada orang yang menikahinya saja kesucianmu akan kamu berikan.
ADVERTISEMENTS
4. Kedudukan pacar memang penting, tapi kalau sudah dibandingkan dengan orang tua dan keluarga, kamu lebih memilih opsi kedua karena mereka segalanya
Dilematis memang menaruh kedudukan pacar jika disandingkan dengan orang tua dan keluarga. Tapi bagimu pacar ada di posisi kedua. Sesayang apapun, sebanyak apapun pengorbanan pacar tetap nggak sebanding dengan orang tua dan keluargamu. Kamu lebih memilih pacarmu marah karena kepulangannya di hari libur dibanding orang tuamu kecewa nggak melihat kehadiranmu di tanggal-tanggal penting dalam hidupnya.
ADVERTISEMENTS
5. Kamu nggak terlalu menuntut dia karena tahu bahwa kamu baru jadi pacarnya, bukan istrinya
Sekilas kamu berbeda dari lainnya. Kamu nggak menempatkan pacar sebagai segalanya dalam hidupmu. Namun ini bukan berarti kamu nggak cinta. Cintamu tetap utuh kepadanya. Hanya saja kamu lebih realistis dalam hidup. Sebelum dia mengucap janji dan terikat, kamu kan mencintai dengan kewajaran. Tapi kamu juga mesti adil dalam bersikap. Nggak bijak juga menuntunnya terlalu banyak. Dia juga punya orang tua, teman, cita-cita dan hal lain yang nggak bisa seenaknya kamu ganggu. Intinya sama-sama saling menghormati.
ADVERTISEMENTS
6. Nggak semua hal harus kamu lakukan dengannya. Sebab itu bisa membuat kamu bergantung kepadanya
Ada sebagian orang yang kalau pacaran harus bareng terus ke mana-mana, ada juga yang cukup dengan bertemu sesekali saja. Kamu termasuk yang kedua. Ini berarti kamu sudah bisa mengelola rasa rindumu. Selain itu, kamu juga tergolong mandiri kalau nggak bergantung dengan pacarmu dalam beraktifitas. Ketika ingin main, belanja, atau urusan lainnya kamu bisa melakukannya sendiri. Kamu nggak mempermasalahkan kalau pacarmu sibuk.
Banyak ukuran untuk melihat kedewasaan seseorang dalam hubungan. Hal-hal di atas hanya beberapa di antaranya. Menyikapi hubungan haruslah bijaksana. Begitu pula dalam mencintai, mesti sewajarnya. Terlebih kalau melihat statusmu yang masih pacaran. Apapun masih bisa terjadi. Supaya kamu nggak terlalu sakit kalau misalnya kamu kehilangan, maka kamu harus memandang hubugan secara bijaksana. Kecuali kamu sebentar lagi naik pelaminan bersamanya.