Media sosial kini sudah seperti kebutuhan pokok bagi setiap orang. Sementara bagi para pasangan muda, media sosial seolah menjadi pembuktian cinta. Semakin sering pamer kemesraan di media sosial, seakan semakin besar rasa cinta yang bisa diberikan ke pasangan. Banyak pasangan yang tak jarang saling melempar comment mesra yang berlebihan di akun yang mereka miliki.
Sebenarnya membagi momen bahagia bersama pasangan di media sosial, sah-sah saja dilakukan. Asal sesuai porsinya dan tidak berlebihan. Sementara kalau keseringan, akan banyak mendatangkan kerugian. Dan juga banyak hal negatif yang mestinya bisa membuatmu berpikir ulang buat pamer kemesraan di media sosial lagi. Kamu mesti lebih berhati-hati.
ADVERTISEMENTS
1. Alih-alih dianggap manis, kamu dan dia cuma bakal dianggap sebagai pasangan yang gemar cari sensasi
Sering posting foto lagi makan berdua di restoran mahal atau berduaan di dalam mobil sambil gandengan, nggak akan bikin kamu dan pacarmu jadi couple goals. Sekali dua kali posting foto berdua sih, nggak masalah. Tapi bagaimana kalau keseringan? Orang-orang yang melihat pasti bakalan berpikir kalau kalian adalah pasangan yang cuma cari sensasi dan pengennya dipuji.
Di foto yang kalian posting, pasti akan disisipi caption betapa kamu berbangga memiliki dia dengan pengharapan bisa hidup bersama selamanya. Yakin nih kalau udah mesra di media sosial gitu bisa bertahan lama?
ADVERTISEMENTS
2. Seolah dunia harus tahu kalian siapa, privasimu dan pacarmu nggak lagi terjaga
Media sosial kian makin beragam dan tidak ada matinya. Mulai dari yang khusus posting foto dan video sampai media sosial yang seolah bisa menyediakan segalanya seperti misalnya sharing lokasi atau film yang sedang ditonton. Bahkan, kamu bisa mencurahkan seisi kepalamu disana. Nggak sedikit orang yang hobi menuliskan tentang kegelisahan hatinya melalui media sosial.
Nggak ada salahnya kalau ingin berbagi, tapi jangan lupa pada etika mengunggah sesuatu di media sosial. Tak semua hal bisa diumbar disana. Ingatlah pada privasi yang mesti tetap kalian jaga. Nggak semua orang ingin tahu dan peduli dengan apa yang terjadi padamu. Jangan lupa untuk memilih dan memilah mana yang bisa dibagi dan mana yang sebaiknya disimpan sendiri.
ADVERTISEMENTS
3. Kemesraan yang sering dipamerkan di media sosial, justru menunjukkan hubungan yang jauh dari kenyamanan
Hubungan yang sudah masuk level nyaman, seharusnya tak perlu disuarakan dengan lantang. Cukup kamu dan dia saja yang menikmatinya. Orang lain tak perlu tahu ketika betapa bahagianya kamu mendapat kejutan darinya yang tiba-tiba muncul di depan rumah membawakan makanan favoritmu. Momen ini akan tetap berharga jika dinikmati berdua, tanpa perlu dibagi kepada orang lain yang bahkan mungkin tak kamu kenal di media sosial.
Kenyamanan seharusnya membuatmu menikmati setiap detik waktu yang dihabiskan bersamanya. Lalu melupakan segala usaha untuk mem-posting apa yang sedang kalian lakukan. Jika saat sedang bersama kamu masih terus fokus dengan media sosial milikmu, sepertinya kenyamanan yang kalian miliki hanyalah semu.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
4. Cuma segelintir orang yang bahagia atau simpati melihat kebiasaan kamu dan dia di media sosial. Selebihnya sih banyak yang mencibir
Saat hubungan kalian sedang baik-baik saja, kamu akan lebih intensif mengumbar kata cinta di setiap unggahanmu. Membanggakannya dan mengumbar kata tidak ingin kehilangannya. Namun saat hubungan kalian goyah, unggahan tadi akan berubah jadi curahan amarah.
Beberapa orang terdekat mungkin akan ikut bahagia atau simpati dengan apa yang kalian posting di media sosial. Namun kamu perlu tahu, bahwa lebih banyak orang yang akan mencibir. Bagi mereka apa yang kamu tampilkan di media sosial adalah sesuatu yang tidak penting dan seharusnya tak usah diumbar.
Kalian pun bisa dianggap sebagai pasangan yang labil. Sebentar umbar kemesraan, sebentar curhat sedang bertengkar. Kalau terus-terusan drama, bukan nggak mungkin hubungan kalian tak bertahan lama.
ADVERTISEMENTS
5. Yakin kepercayaan dirimu dalam hubungan ini tidak sedang hilang? Kalau setiap momen harus kamu bagikan
Bukannya dianggap sebagai pasangan yang romantis saat kalian pamer sana-sini, tapi justru kepercayaan dirimu dipertanyakan. “Kenapa harus pamer kemesraan setiap saat? Apa yang kamu dapatkan disitu? Sebagai pembuktian cinta atau memamerkan kamu sudah ada yang punya?”
Seolah kamu ingin menjaga pasanganmu, biar tak ada orang ketiga. Ingin mengabarkan pada dunia bahwa dia adalah milikmu dan jangan sampai ada yang mengambilnya darimu. Kamu tak lagi percaya pada dirimu sendiri. Seakan kalau tidak diumbar di media sosial, dia bisa saja berpaling pada yang lain dan meninggalkanmu begitu saja.
Ada krisis kepercayaan yang sedang terjadi dalam hubunganmu. Mengumbar kemesraan di media sosial yang terlalu sering bukan lagi murni karena kamu ingin membagikan momen bahagia, tapi hanya untuk menjaganya agar tak digoda.
6. Jika hubungan tak lagi berjalan semestinya, hanya malu yang akan kamu terima
Pernah berjanji sehidup semati tapi semesta tak mengamini. Saat bersama, terus menerus mengumbar kata cinta dan setia. Seolah tidak bisa hidup lagi jika kehilangan dia. Apa jadinya jika hubungan yang kerap kamu pamerkan itu tidak berjalan sesuai dengan rencana semestinya? Apa yang akan kamu lakukan pada banyak postingan tentang kalian yang dulu?
Posting-an bisa saja dihapus. Namun rasa malu pada banyak orang yang sudah sering melihat kemesraanmu bersama dia di media sosial tak bisa hilang begitu saja.
Baiknya posting banyak hal di media sosial harus dilakukan dengan bijak. Jangan sampai menjadi bumerang bagi dirimu sendiri.