Kamu udah 26 kok masih sendirian?
Usia 25-an sering diibaratkan menjadi masa emasnya seorang cewek. Pekerjaan yang mapan dan pasangan yang menggenapkan, dua hal tersebut diharapkan orangtua saat kamu menginjak usia tersebut. Namun pada kenyataannya, kamu justru masih betah sendiri di usia 25-an ini. Saat ditanya mengapa masih betah sendiri, padahal usia udah matang sekali, jawabmu beragam. Mulai dari mau fokus ke karier dulu sampai trauma dengan hubungan masa lalu.
Saat usia 25-an ini kamu masih sendiri, diam-diam ibumu memendam rasa khawatir untukmu. Meski kadang tak diungkapkan secara langsung kepadamu, tapi hal-hal ini yang menjadi pikiran ibumu hingga buatnya tak nyenyak tidur di malam hari.
ADVERTISEMENTS
1. Teman hidup menjadi hal yang pertama kali dikhawatirkan. Beliau mulai gelisah jika kelak kamu akan telat menikah
Di usia 25-an ini, teman-temanmu pasti udah banyak yang melepas masa lajang. Kondangan demi kondangan hampir membuatmu sibuk di akhir minggu. Melihat kamu yang masih santai-santai aja datang ke kondangan teman tanpa pasangan, diam-diam ibu mulai gelisah. Beliau gelisah kalau nanti kamu akan telat menikah karena terlalu asyik sendirian. Beberapa hal kurang baik mau tak mau dipikirkan ibu sebagai akibat kesendirianmu di usia 25-an ini.
ADVERTISEMENTS
2. Ujungnya ibu akan khawatir tentang usia produktifmu sebagai perempuan. Sebab ada batasan yang berhubungan langsung dengan kesehatan
Belum punya pasangan di usia 25-an ini bukannya tanpa alasan menjadi pikiran ibu. Selain takut kalau nanti kamu telat menikah, ibu juga khawatir tentang usia produktifmu sebagai seorang perempuan. Sebab mau tidak mau ada batasan usia yang harus kamu hadapi dan berkaitan langsung dengan kesehatanmu. Ibu paham benar bahwa di usia 25-an ini, sudah seharusnya kamu membangun keluarga, merasakan menjadi ibu bagi anak-anakmu nanti.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu yang masih betah sendiri buat pikiran Ibu tak tenang. Beliau khawatir kelak kamu akan merasa kesepian
Lain di pikiranmu, lain juga di pikiran ibu. Meski di usia 25-an ini kamu masih betah sendiri, tapi kamu santai aja karena masih bisa bersenang-senang. Sebab tanpa pasangan kamu tak merasa kesepian asalkan ada teman-teman dan sahabat yang menemani. Namun ibu justru berpikrian yang lain. Di pikiran ibu, kamu akan merasa kesepian dalam menjalani kehidupan. Ibu tak mau kamu seterusnya merasakan kesepian sendiri tanpa pasangan. Makanya, statusmu yang masih sendiri ini mau tak mau membuat pikiran beliau tidak tenang.
ADVERTISEMENTS
4. Punya pasangan dan menikah bisa jadi tolak ukur kemandirian. Jika kamu masih betah sendiri Ibu resah kalau dirimu tak bisa semandiri harapannya
Sebagian orang menganggap punya pasangan dan menikah itu menjadi tolak ukur kemandirian. Sebab dengan punya pasangan kamu bisa hidup mandiri dan membangun sebuah keluarga baru di luar sana. Bagimu, mandiri tak harus menunggu punya pasangan dulu, tapi hal itu tentu saja tak sejalan dengan apa yang dipikirkan ibu. Meskipun kamu telah memiliki penghasilan dan mampu tinggal sendiri, ibu masih menganggapmu belum mandiri. Ketakutan ibu akan kamu yang tak bisa mandiri ini lah yang terus saja meresahkan malam-malam ibu.
ADVERTISEMENTS
5. Karena usia seseorang tak ada yang mengetahui. Ibu khawatir kelak tak bisa mengantarkanmu ke hari sakral itu
Di usiamu yang sekarang ini, nggak hanya tentang dirimu saja yang dikhawatirkan ibu. Ibu juga mengkhawatirkan usia dan kesehatannya. Ibu tahu benar tak ada yang tahu sampai kapan beliau masih bisa sehat berdiri. Ibu khawatir apakah kelak masih bisa mengantarkanmu hingga ke pelaminan dan melihatmu menjadi ibu bagi anak-anakmu.
ADVERTISEMENTS
6. Terlepas dari kamu yang masih betah sendiri, Ibu hanya ingin berpesan agar kelak kamu menemukan dia yang menggenapkan hati
Banyak hal memang buat ibu khawatir kepadamu. Malam-malam panjangnya memang kadang beliau habiskan untuk emngatur strategi untuk masa depanmu. Terlepas dari kenyataan bahwa kamu masih enjoy aja sendiri di usia 25-an ini, ibu hanya ingin agar kelak putrinya nanti bisa menemukan pria yang menggenapkan hati. Mapan dan kaya adalah urusan nomor sekian bagi ibu, yang terpenting ia mau menyayangi dan berjuang keras demi kebahagiaanmu nanti.
Bu, maafkan saya yang masih sendiri di usia 25-an ini. Ibu tak perlu khawatir, jika saatnya tiba, saya akan kembali ke rumah dengan pria terbaik sebagai calon suami.
Meskipun kamu masih betah menyendiri di usia yang matang ini, namun ketahuilah bahwa kasih sayang ibu tak henti-hentinya menghujani. Hal-hal yang dikhawatirkan ibu bukannya ingin mengekangmu, tapi sebagai bentuk bahwa ibu peduli dengan kelangsungan masa depanmu.