Pacaran tahunan, dibilang mirip orang lagi kredit rumah dan omongan orang yang lainnya memang menyebalkan. Kamu tentu punya alasan kenapa kalian belum menikah menginjak usia hubungan yang sudah berumur banyak. Meski dalam hati juga tak bisa dimungkiri ada kegundahan dan keresahan, tapi mau bagaimana lagi, menikah selain persiapan juga perihal takdir.
Kalian yang sering dibilang, disindir bahkan dinyinyirin tentang usia hubunganmu yang sudah tua, jangan marah dulu hadapi mereka dengan memberikan pengertian. Dalam hal yang penuh misteri ini, cinta dan hubungan kasih sayang memang nggak bisa diraba sekali pandang. Hal ini yang seharusnya dipegang oleh mereka sehingga mereka juga nggak mudah menjustifikasi hubungan kalian. Mungkin, beberapa hal ini bisa kamu berikan ke mereka, 6 pengertian yang semestinya mereka pahami.
ADVERTISEMENTS
1. Nggak ada salahnya pacaran mirip orang kredit rumah, justru orang-orang yang suka kredit punya komitmen kuat
Bagaimana jika mereka punya pandangan bahwa hal-hal berbau kredit, angsuran dan segala hal yang mirip dengan ini adalah bentuk keprihatianan, kesabaran yang berbuah kebaikan. Kredit rumah berarti, membeli rumah dengan cara angsuran dengan jangka lama. Jika dibandingkan, waktu yang lama saat hubungan dan mengangsur rumah secara kasat mata nggak bisa disejajarkan walau keduanya berarti satu tujuan sama; “agar punya hak sah untuk memiliki”.
ADVERTISEMENTS
2. Mereka yang ribut menanyakan ‘kapan nikah?’ nggak paham nikah itu nggak semudah seperti ucapannya
Pokoknya sudah nggak kehitung berapa banyak yang komentar “kapan nikah, udah lama pacaran nggak mau segera disahkan aja?”. Bayangkan kalau kamu menikah dengan segenap modal romantis bernama cinta saja? Apa jadinya hubungan rumah tangga tanpa dapur yang mengepul, pemasukan keuangan dan restu orangtua? Mereka harus memahami hal ini.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu memang sayang sama pasangan, bukan perkara karena nggak laku atau nggak ada yang lain
Ada juga yang nyinyir, “kok bisa sih kalian awet, jangan-jangan karena kamu nggak laku ya?” Lah kok bisa mereka bilang begitu kejamnya, apa iya mereka nggak bisa berpikir jernih bahwa semua yang kamu dan pasangan lakukan adalah bentuk kesetiaan. Kalau mereka terus-terusan nyinyiran kamu, biarkan saja karena memang sudah bebal jalan pikiran mereka.
ADVERTISEMENTS
4. Mereka nggak paham ada banyak persiapan yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun ini untuk menikah
“Kapan nikah?” Banyak persiapan yang harus dilakukan, mereka sepertinya menutup mata selama ini, bahwa kamu dan pasangan sejak awal telah punya komitmen untuk menabung buat resepsi pernikahan impian. Modal nikah nggak sedikit, bisa saja kamu dan pasangan menikah besok ini, tapi apa iya ritus setahun sekali seumur hidup ini mau dieksekusi dengan biasa-biasa saja. Paling tidak ada tujuan dan keinginan pribadi lah.
ADVERTISEMENTS
5. Terserah mereka mau bilang kamu dan pasangan sudah ngapain saja, yang penting kenyataannya hubungan kalian sehat dan langgeng
Akan selalu ada orang yang kepo bertanya, selama bertahun-tahun lamanya kalian berhubungan pasti ditanya, “sudah, ngapain aja?” Kalau dijawab, ya jelas banyak yang sudah dilakukan bersama pasangan, kalau mereka menginginkan jawaban yang nyeleneh, mending nggak perlu direspon. Terpenting, apa yang kamu lakukan dengan pasangan adalah hal-hal yang baik dan sehat, nggak selamanya buruk. Kalian bisa menjaga diri masing-masing.
ADVERTISEMENTS
6. Bosan atau nggak bosan, kamu dan pasangan punya cara sendiri bikin hubungan awet
Kalau dibilang bosan atau nggak bosan, ya pasti ada kebosanan. Kebosanan selalu berlalu lalang sepanjang waktu kalian bersama, kebosanan datang dan pergi dan itu lumrah. Kebosanan pasti datang dan menjauh, hal ini bukan lagi suatu masalah besar dalam cinta yang sudah lama terjalin. Semoga nggak ada lagi hal yang memilukan, kebosanan jadi hal biasa buat kalian.
Lama hubungan yang kalian jalani berbanding lurus dengan sindiran yang kalian terima, nggak selamanya mulus sih kadang memang hubungan yang baik banyak banget nyinyiran yang diterima. Kalau kamu dan dia merasa hubungan ini perlu diakhiri dengan pernikahan, pikirkan baik-baik juga tentang kesiapan mental dan materi. Jangan karena sering disindir teman dan keluarga kalian jadi memaksakan diri untuk menikah. Semua sindiran dan segala hal semacamnya dipikir dengan bijak deh.