Sejatuh-cintanya kepada seseorang, kamu pasti memiliki hal-hal yang nggak disukai dari cewekmu. Sebut saja dia yang bawel, gampang ngambek, gila belanja, kelamaan dandan –yang mana salah satu di antaranya acap bikin kamu kesal. Meski begitu nggak berarti ini mengurangi kecintaanmu kepadanya sebab cinta juga ihwal menerima kekurangan pasangan.
Nggak sampai di situ, seiring dengan berjalannya waktu muncul hal baru yang akan bikin kamu mengernyitkan dahi yaitu permintaan untuk segera dilamar. Mungkin wajar cewek minta dilamar, tapi waktunya itu lo yang kurang tepat; kamu belum siap secara mental dan finansial –bener nggak? Yang makin bikin kepala pening adalah pertanyaan itu ditanyakan berulang-ulang.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
1. Kaget jelas, apalagi kamu merasa usiamu sekarang ini masih terlalu dini memikirkan pernikahan. Sebab dirimu masih ingin merasakan kebebasan
Nggak bisa dipungkiri bahwa standar usia siap menikah cewek dengan cowok beda. Cewek biasanya sudah membicarakannya di semester-semester akhir kuliah, sedang cowok umumnya di usia 25. Inilah alasan mengapa kamu kaget saat pertama kali pacarmu menanyakan hal tersebut.
Saat kamu sedang asik-asiknya menikmati hidup, punya banyak teman, haus pengetahuan dan baru saja punya penghasilan sendiri.. eh tiba-tiba cewekmu bertanya “Mas, kapan aku dilamar?”. Kayak nggak percaya aja gitu kalau usiamu sudah nggak muda lagi?
ADVERTISEMENTS
2. Ketika terus diburu pertanyaan “kapan ke pelaminan?”. kamu menyiapkan beberapa jawaban nyeleneh demi menetralisir rasa risih yang tercipta
Niki : Yang, kapan kamu mau lamar aku?
Apoy : Hmm.. Nanti malam ya kalau nggak hujan 😀 Hehe
Siapapun cowoknya pasti risih kalau ditanyakan pertanyaan seputar lamaran terus-terusan, utamanya karena ketidaksiapan. Alhasil kamu jadi kepikiran bagaimana cara yang tepat untuk menjawabnya. Segala cara kamu pikirkan, mulai dari menjawabnya sambil bercanda seperti “Nanti malam ya kalau nggak hujan?” sampai memberikan balasan yang bijak “Sabar ya aku ngumpulin modal dulu”.
ADVERTISEMENTS
3. Saat akhirnya mencoba mengerti keinginan kekasih, kamu pun memberikan perkiraan mengenai kapan kesanggupanmu melamarnya
Menerima pertanyaan itu terus-terusan akhirnya kamu mengerti bahwa memang kekasih hati sudah nggak tahan lagi ingin dipersunting olehmu. Akhirnya kamu mulai memberikan jawaban –meskipun secara gamblang– menjernihkan keadaan. Kamu meminta waktu untuk kekasihmu menunggu. Banyak hal mesti disiapkan, nggak hanya persoalan finansial, yang paling penting adalah kesiapan mental.
ADVERTISEMENTS
4. Terkadang pertanyaan itu menjadi semangat tambahan untuk lebih giat bekerja, demi mengumpulkan modal dan berusaha memantaskan diri sebelum ke pelaminan
Janji yang kamu berikan membuatmu semakin giat bekerja dan rajin menabung untuk memenuhi target menikah. Selain itu kamu juga pelan-pelan mengevaluasi diri, berbenah sebagai usahamu memantaskan diri untuk menjadi calon imam yang baik. Kamu mulai mengurangi nongkrong-nongkrong nggak jelas dan mulai disiplin terhadap waktu semua demi kekasihm hatimu
ADVERTISEMENTS
5. Kamu juga nggak berhenti menjelaskan kepada pasangan bahwa pernikahan mesti dipersiapkan matang. Nggak bisa dadakan seperti tahu bulat
Sembari mempersiapkan segalanya, kamu juga nggak berhenti memberi kekasihmu pemahaman bahwa menikah itu mesti direncanakan dengan matang. Sebab meski tabungan sudah memenuhi, kadang ada saja halangannya. Maka dari itu dibutuhkan pengertian dari masing-masing agar nggak segalanya dilancarkan. Toh lagipula buat apa cepat menikah kalau nyatanya belum siap. Bahaya kan kalau kayak gitu?
6. Diam-diam ada doa yang dipanjatkan, meminta kemudahan dari Dia Yang Maha Memberi agar jalan menuju ke pelaminan dilancarkan
Dan yang nggak boleh terlupa adalah berdoa memohon agar segalanya dimudahkan oleh Tuhan. Kamu boleh giat bekerja, rajin menabung, berbenah diri menjadi pribadi yang lebih baik, namun kalau Tuhan berkehendak sebaliknya kamu bisa apa. Maka dari itu langkahmu sudah benar mengimbangi usaha dengan doa agar perencanaanmu untuk mempersuntingnya terlaksana sesuai rencana.
Ditanya pacar “kapan dilamar?” memang mengagetkan, namun yang perlu kamu sadari di usiamu yang sekarang wajar jika pertanyaan itu muncul. Kamu mesti menyadari bahwa usiamu nggak lagi muda. Seharusnya kamu berterimakasih dengan telah diingatkan oleh pacarmu lewat pertanyaan itu. Nah mulai sekarang kurangi-kurangi melakukan sesuatu yang nggak ada faedahnya, ingat pacar sudah jengah menerima pertanyaan “kapan nikah?”.