Kenapa sih putusnya pake nangis-nangis segala? Biasa aja kenapa?!
Kamu bukannya mau drama, tapi air mata nyatanya terus keluar saat tahu dia tak lagi di sisimu. Kamu bukannya mau berlebihan, tapi perpisahanmu dan dia terasa berlipat lebih berat daripada momen bubaran dengan mantan-mantan yang lainnya. Kamu bahkan butuh beberapa hari dulu untuk bisa keluar kamar dan beraktivitas seperti biasanya. Sebab hari-hari setelah “maaf kita udahan aja ya!” buatmu berubah menjadi seseorang yang bukan dirimu. Rapuh akan dunia padahal sebelumnya kamulah salah satu orang paling tahan banting yang pernah ada.
Buat kamu yang merasa dihakimi sebagai ratu drama, semoga tulisan ini bisa bantu menjelaskan kepada orang-orang bahwa beratnya melepas seseorang yang dicinta memang ada. Sebab tak ada lagi pilihan yang bisa kalian ambil selain membuat hubungan ini tiada.
ADVERTISEMENTS
1. Harus menyudahi semua akibat masalah yang tak pernah ada jalan keluarnya, restu orangtua misalnya. Padahal kalian berdua masih sama-sama cinta
Semua orang pasti tahu, menjalani sebuah hubungan itu tidaklah mudah. Apalagi jika hubungan yang dijalani ini disertai masalah yang tak akan pernah ada jalan keluarnya. Dan inilah yang sekarang kamu alami. Bertahun-tahun bersama tak membuat restu kedua orangtua didapat juga. Kamu dan dia yang awalnya mantap berjuang bersama, mantap untuk saling melepaskan. Meski kamu paham benar, membiasakan diri tanpa kehadirannya merupakan neraka kehidupan yang akan dirasakan.
ADVERTISEMENTS
2. Kamu sudah terlanjur nyaman menjalani hari-hari berdua dengannya. Perpisahan ini seakan buatmu kehilangan separuh penyangga
Ketika seseorang sudah terlanjur nyaman, bergerak untuk pindah tempat pun enggan. Kira-kira samalah dengan apa yang sekarang kamu alami. Hubungan ini sudah menjeratmu masuk ke dalamnya. Kenyamanan menjalani hidup dengannya pun tak bisa lagi dihindari. Namun ada sebuah penghalang besar yang nyatanya tak sanggup kalian berdua hadapi. Akibatnya tak ada pilihan selain melewati beberapa waktu sembari berteman dengan sendu. Sebab separuh penyanggamu hilang, meninggalkanmu dalam beratnya kesendirian.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu ditinggal pas lagi cinta-cintanya. Karena ternyata cintanya kepadamu selama ini hanya pura-pura
Tak ada yang lebih menyakitkan dari tahu bahwa selama ini cintanya palsu. Dia mendekatimu hanya karena ingin mendapatkan teman atau sahabatmu. Padahal kamu sudah menggantungkan harapan untuk bermasa depan dengannya. Tapi apa daya, dia masih dengan tujuan utamanya dan mengejar orang itu. Dan yang buatmu makin berat melepasnya adalah dia membuka semua kepura-puraan ini saat kamu sedang cinta-cintanya. Meski rasa cintamu masih tumpah ruah untuknya, tapi bubar jalan adalah keputusan terbaiknya. Sebab kamu akan merasa mempercundangi diri sendiri, jika masih berharap melanjutkan hubungan ini.
ADVERTISEMENTS
4. Kedekatanmu dengan keluarganya kadang juga buatmu berat untuk berpisah. Namun kalau hubungan ini dilanjutkan, yang ada hanya masalah
Tak ada yang lebih menyakitkan ketika keluarga kalian sudah merestui, tapi hubungan ini terpaksa disudahi. Kedekatanmu dengan keluarganya dan dia dengan keluargamu inilah yang semakin memberatkan langkahmu. Segan, sedih, dan tak tahu harus mengucapkan apa ketika nanti kamu tak sengapa bertatap muka dengan keluarganya buatmu jadi berpikir ulang tentang bubarnya hubungan kalian. Namun semakin dipikirkan, semakin jelas bahwa pilihan yang terbaik memang bubaran. Sebab jika nekat dilanjutkan, hubungan ini hanya akan berisi masalah.
ADVERTISEMENTS
5. Kalau diingat-ingat waktu awal pacaran, perpisahan ini bikin miris di hati. Sebab kalian harus merasakan jatuh bangun dulu sebelum bisa bersatu
Awal pacaran merupakan momen jatuh bangun bagi kalian. Setelah dia berjuang mendapatkan hatimu, kamu harus berusaha keras meyakinkan kedua orangtuamu bahwa pacaran dan menyelesaikan pendidikan bisa berjalan beriringan. Namun setelah jatuh bangun itu dilewati, kalian malah harus merelakan hubungan ini. Kalau diingat-ingat lagi memang miris di hati. Impian untuk bersatu hanya bisa dirasakan selama beberapa waktu.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu terlalu tenggelam dalam kenangan manis bersamanya. Buatmu ketakutan apakah kelak bisa merasakan hal manis ini bersama yang baru
Sudah tak terhitung lagi kenangan manis yang kamu alami bersamanya. Kamu tenggelam di dalamnya. Lantas tak banyak yang bisa kamu lakukan ketika sudah tenggelam di antara kenangan-kenangan manis ini. Sudah tenggelam di lautan kenangan, rasa takut tak bisa kembali merasakan hal ini pun datang. Kamu jadi semakin berat melepaskan dia yang kini sudah bukan siapa-siapa ini. Membalas pelukan terakhirnya pun tak tega. Takut kamu semakin berat melepasnya.
Untukmu yang masih merasa berat untuk melepaskan, jalani semua dengan pelan-pelan saja. Kalau memang perlu mengabaikan omongan orang, lakukanlah! Toh yang menjalani perpisahan ini kamu dan dia. Orang lain hanya bisa berkomentar.